Penulis melakukan penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui
bagaimana para santri di Pondok Pesantren Darussalm Bone bisa mengidentifikasi
perubahan-perubahan kata bahasa arab dengan baik dan benar dalam membaca
kitab kuning dengan menggunakan metode hafalan kitab al-Amtsilah at-
Tashrifiyyah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana
penerapan metode hafalan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah dalam meningkatkan
kemampuan santri dalam mengidentifikasi perubahan-perubahan kata bahasa arab,
kedua, bagaimana kesulitan yang dihadapi dalam penerapan metode hafalan kitab
al-Amtsilah at-Tashrifiyyah, ketiga, Bagaimana upaya yang dilakukan dalam
mengatasi masalah dalam penerapan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan yang
digunakan dengan cara obserfasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam
penelitian ini adalah guru bahasa arab Pondok Pesantren Darussalam Bone, dan
Santri pondok pesantren.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, penerapa metode
hafalan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah ini berjalan dengan baik sesuai teknis
pembelajaran. Penerapan metode hafalan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah ini
dilakukan dengan cara praktek dan menghafal, kedua, Kesulitan yang dihadapi
dalam penerapan metode ini adalah sebagai berikut: kurangnya semangat santri
dalam belajar, pembelajaran yang sangat cepat, santri masih kesulitan dalam
mengidentifikasi perubahan-perubahan kata, dan santri masih malas mengulang-
ulangi hafalan yang telah diberikan, ketiga, upaya yang dilakukan dalam
mengatasi masalah tersebut sebagai berikut: memberikan motifasi kepada santri,
mengajarka manajamen waktu dalam belajar, memperbanyak latihan atau praktek,
dan melakukan daurah setiap sebulan sekali.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian mulai awal hingga akhir, peneliti memiliki
beberapa kesimpulan yang tentunya berkaitan dengan tiga rumusan masalah yang
telah dikemukakan diatas.
1. Penerapan metode hafalan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah dalam
meningkatakan kemampuan mengidentifikasi perubahan-perubahan
kata bahasa arab. Langkah-langkah yang dilakukan ustadz dan santri
dalam penerapan metode hafalan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah,
yang petama adalah kegiatan menghafal. Dalam kegiatan menghafal
ada lima bagian yaitu: pembagian pembina bagi santri, memperbaiki
bacaan, penyetoran hafalan, waktu menghafal dan penyetoran, serta
tempat menghafal. Setelah melakukan kegiatan hafalan maka
dilanjutka dengan praktek, dalam prakteknya dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab adapun pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan
hafalan kitab tersebut, seperti menanyakan bentuk kata atau
timbangan kata yang sedang dibaca. Jadi yang menjadi titik fokus
dalam penerapan metode ini adalah bagaimana santri bisa lebih mudah
mengetahui perubahan-perubahan atau struktur-struktur kata yang
sedang dibaca.
2. Kesulitan yang dihadapi dalam penerapan metode hafalan kitab al-
Amtsilah at-Tashrifiyyah. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penerapan metode hafalan
kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah ini terdapat pada santri itu sendiri.
Beberapa kesulitan-kesulitan yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1)
Kurangnya semangat santri dalam belajar karna masih minimnya
pemahaman mereka terhadap pentingnya ilmu itu sendiri utamanya
dalam hal membaca kitab kuning. 2) Pembelajaran yang tergolong
cepat sehinga santri kesulitan dalam mengikuti pelajaran. 3) Santri
masih sering kesulitan dalam mengidentifikasi perubahan-perubahan
bentuk kata bahasa arab dalam membaca kitab kuning karna masih
kurangnya latihan yang dilakukan. 4) Santri masih malas dalam
mengulang-ulangi hafalan yang telah diberikan
3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan dalam penerapan
metode hafalan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah ini adalah yang
pertama dilakukan yaitu menanamkan atau menumbuhkan semangat
pada diri santri bagaimana pentingnya ilmu sharaf dalam mempelajari
bahasa arab, utamanya dalam mebaca kitab kuning. Kemudian solusi
yang kedua yaitu memperbanyak muroja’ah santri dengan membuat
daurah menghafal kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah minimal satu kali
tamat dalam sebulan begitu pula dengan prakteknya.
B. Saran
Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dalam penerapan
metode hafalan kitab al-Amtsilah at-Tashrifiyyah di pondok pesantren darussalam
bone, peneliti akan mengemukakan beberapa saran yang dirasa perlu yaitu sebagai
berikut:
1. Kepada para ustad dalam penerapan metode hafalan ini diharapkan
agar memperbanyak tes dan ujian untuk santrinya agar hafalan yang
telah didapat oleh santri dapat teraplikasikan.
2. Kepada para santri supaya lebih memaksimalkan dalam mengikuti
kegiatan pondok pesantren khususnya dalam pembelajaran metode
hafalan kitab amtsilati tasrifiyah. Dan diharapkan juga para santri
untuk lebih memperbanyak latihan-latihan dalam mebaca kitab
kuning.
3. Kepada peneliti yang akan datang, diharapkan dapat lebih cermat dan
sistematis terhadap permasalahan tersebut yang mungkin suatu saat
akan mengalami perubahan. Hasil penelitia ini masih jauh dari
sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan peneliti.
Semikian semoga hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk
peneliti selanjutnya.

STAR20190324

324/2019

Perpustakaan Pusat

Tersedia