Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Rasa Percaya Diri Pada Siswa di SMP Negeri 2 Watampone”
Astrini Dwi Putri/ 02.15.1067 - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai peran guru Pendidikan Agama Islam
dalam menanamkan rasa percaya diri pada siswa di SMP Negeri 2 Watampone. Hal
ini ditujukan agar guru lebih memahami dan meningkatkan peranannya dalam
menanamkan rasa percaya diri pada siswa, karena penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan rasa
percaya diri pada siswa di SMP Negeri 2 Watampone.
Untuk mengatasi masalah diatas, maka penulis melakukan pendekatan
paedagogil dan pendekatan teologis normatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskripsi dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara,
obsevasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Peran guru Pendidikan Agama Islam
dalam menanamkan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten
Bone meliputi tujuh peran yaitu sebagai perencana pembelajaran, pengelola
pembelajaran, guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru sebagai pembimbing,
guru sebagai pelatih, guru sebagai fasilitator, guru sebagai eavaluator. Rasa percaya
diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten Bone terdapat dua jenis yaitu
percaya diri lahir dan percaya diri batin. Adapun faktor-faktor yang menghambat
peran guru dalam menanamkan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal yang disebabkan oleh kesiapan guru
dalam memahami dan mengenal diri siswa, serta bagaimana berkomunikasi yang baik
dengan dengan siswa. Sedangkan faktor eksternal yaitu kurangnya kerjasama dari
orang tua. Langkah yang perlu dilakukan pendidik dalam mengatasi hal ini adalah
selalu menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa agar mendapatkan
kemudahan dalam mendidik dan membimbing siswa karena terjalinnya komunikasi
yang baik dengan orang tua siswa yag tentu juga diharapkan memberikan dorongan
dan motivasi kepada anaknya.
A. Simpulan
1. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan rasa percaya
diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten Bone meliputi tujuh
peran, pertama yaitu sebagai perencana pembelajaran tentulah ada
tahap-tahap yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam mencapai
tujuan pendidikan tersebut, salah satunya adalah kegiatan membuat RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang didalamnya telah tersusun
secara sistematis mengenai materi atau bahan yang akan diajarkan
kepada siswa. RPP yang rutin dibuat setiap kali pertemuan akan
memudahkan seorang guru menjalankan tugasnya sebagai pengajar,
selain itu siswa juga akan merasa tenang dan mudah memahami materi
yang disampaikan oleh guru. Dilihat dari kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai perencana pembelajaran yaitu dengan
membuat RPP sudah cukup baik dan berjalan dengan baik. Peran kedua
yaitu sebagai pengelola pembelajaran, bahwa guru yang mampu
mengetahui keadaan siswanya kemudian dibantu dan diberikan arahan
dan dorongan untuk lebih giat dalam belajar tentu nantinya akan
memberi pengaruh besar pada tercapainya suatu tujuan karena guru
yang pandai dalam mengelola pembelajaran tentu akan menghasilkan
jiwa peserta didik yang mandiri terutama dalam hal mengerjakan tugas.
Peran yang ketiga adalah guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru
diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal
yang baru yang mungkin belum pernah kita dapatkan di lingkungan
keluarga. Peran yang keempat adalah guru sebagai pembimbing, guru
dituntut untuk berusaha keras memupuk kemampuan yang dimiliki
siswa. Siswa yang memiliki bakat dan minat pada bidang tertentu perlu
diberikan bimbingan pada guru berupa arahan yang dapat memupuk
keinginan siswa untuk belajar dan mencapai cita-citanya. Peran yang
kelima adalah guru sebagai pelatih yaitu menerapkan salah satu cara
untuk membangkitkan kemampuan siswa dalam hal aktif dan cakap
dapat diterapkan melalui metode pembelajaran yang bervariasi yang
mampu memupuk rasa ingin tahu dan semangat siswa dalam
menyampaikan hasil pemikirannya. Peran keenam yaitu guru sebagai
fasilitator adalah guru bertindak sebagai orang yang memfasilitasi
siswanya untuk menjadi anak didik yang baik bagi kemajuan bangsa dan
negara. Dengan mempergunakan berbagai strategi, metode, media dan
sumber belajar diharapkan siswa belajar secara maksimal. Selain itu,
guru juga perlu melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa untuk
mngetahui bagaimana keadaan siswa. Peran yang ketujuh adalah guru
sebagai eavaluator yaitu bukan hanya menilai dari kemampuan hasil
belajar peserta didik, namun lebih pentingnya guru juga harus menilai
aspek kepribadian atau karakter yang dimiliki siswanya.
Faktor-faktor yang menghambat peran guru dalam
menanamkan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal yang disebabkan oleh
kesiapan guru dalam memahami dan mengenal diri siswa, serta
bagaimana berkomunikasi yang baik dengan dengan siswa. Sedangkan
faktor eksternal yaitu kurangnya kerjasama dari orang tua. Langkah
yang perlu dilakukan pendidik dalam mengatasi hal ini adalah selalu
menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa agar
mendapatkan kemudahan dalam mendidik dan membimbing siswa
karena terjalinnya komunikasi yang baik dengan orang tua siswa yag
tentu juga diharapkan memberikan dorongan dan motivasi kepada
anaknya.
2. Rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten Bone
terdapat dua jenis yaitu percaya diri lahir dan percaya diri batin. Dalam
percaya diri lahir Percaya diri lahir timbul dalam diri seseorang bahwa
ia yakin akan kemampuan dirinya sendiri dengan cara mengembangkan
keterampilan dan potensinya dalam bidang tertentu., serta menndidik
anak untuk menerapkan gaya hidup yang terpelajar, nilai ketuhanan dan
ketakwaan juga harus bahkan sangat perlu untuk ditanamkan pada diri
siswa karena seyogyanya siswa yang berhasil dalam mencapai
tujuannya itu tidak terlepas dari unsur dukungan dari sang pencipta.
Sedangkan percaya diri batin seseorang membuktikan dan memberi
kesan pada dunia luar bahwa ia yakin akan dirinya sendiri.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian di atas, maka peneliti ingin memberikan saran
kepada orang-orang yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
oleh peneliti, dan pihak-pihak yang dinilai mempunyai tanggung jawab
besar dalam dunia pendidikan yaitu:
1. Guru Pendidikan Agama Islam diharapkan agar mampu membangun
kerjasama yang baik dengan pihak keluarga siswa dan siswa, sehingga
apa yang menjadi hambatan dalam perananya sebagai guru dapat
terselesaikan. Selain itu, kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan
orang tua siswa dapat memudahkan peran pendidik dalam menanamkan
rasa percaya diri siswa yang akan menjadi penerus bangsa yang
berguna.
2. Siswa diharapkan agar lebih dewasa dalam menjalani hidup, tidak
hanya mengharap bimbingan dari guru dan orang tua dalam mendidik
dirinya menjadi lebih berilmu pengetahuan dan merasa percaya diri,
lebih baiknya keinginan untuk mencapai tujuan itu lebih baiknya
berasal dari keinginan dari dalam diri sendiri.
dalam menanamkan rasa percaya diri pada siswa di SMP Negeri 2 Watampone. Hal
ini ditujukan agar guru lebih memahami dan meningkatkan peranannya dalam
menanamkan rasa percaya diri pada siswa, karena penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan rasa
percaya diri pada siswa di SMP Negeri 2 Watampone.
Untuk mengatasi masalah diatas, maka penulis melakukan pendekatan
paedagogil dan pendekatan teologis normatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskripsi dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara,
obsevasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Peran guru Pendidikan Agama Islam
dalam menanamkan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten
Bone meliputi tujuh peran yaitu sebagai perencana pembelajaran, pengelola
pembelajaran, guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru sebagai pembimbing,
guru sebagai pelatih, guru sebagai fasilitator, guru sebagai eavaluator. Rasa percaya
diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten Bone terdapat dua jenis yaitu
percaya diri lahir dan percaya diri batin. Adapun faktor-faktor yang menghambat
peran guru dalam menanamkan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal yang disebabkan oleh kesiapan guru
dalam memahami dan mengenal diri siswa, serta bagaimana berkomunikasi yang baik
dengan dengan siswa. Sedangkan faktor eksternal yaitu kurangnya kerjasama dari
orang tua. Langkah yang perlu dilakukan pendidik dalam mengatasi hal ini adalah
selalu menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa agar mendapatkan
kemudahan dalam mendidik dan membimbing siswa karena terjalinnya komunikasi
yang baik dengan orang tua siswa yag tentu juga diharapkan memberikan dorongan
dan motivasi kepada anaknya.
A. Simpulan
1. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan rasa percaya
diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten Bone meliputi tujuh
peran, pertama yaitu sebagai perencana pembelajaran tentulah ada
tahap-tahap yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam mencapai
tujuan pendidikan tersebut, salah satunya adalah kegiatan membuat RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang didalamnya telah tersusun
secara sistematis mengenai materi atau bahan yang akan diajarkan
kepada siswa. RPP yang rutin dibuat setiap kali pertemuan akan
memudahkan seorang guru menjalankan tugasnya sebagai pengajar,
selain itu siswa juga akan merasa tenang dan mudah memahami materi
yang disampaikan oleh guru. Dilihat dari kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai perencana pembelajaran yaitu dengan
membuat RPP sudah cukup baik dan berjalan dengan baik. Peran kedua
yaitu sebagai pengelola pembelajaran, bahwa guru yang mampu
mengetahui keadaan siswanya kemudian dibantu dan diberikan arahan
dan dorongan untuk lebih giat dalam belajar tentu nantinya akan
memberi pengaruh besar pada tercapainya suatu tujuan karena guru
yang pandai dalam mengelola pembelajaran tentu akan menghasilkan
jiwa peserta didik yang mandiri terutama dalam hal mengerjakan tugas.
Peran yang ketiga adalah guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru
diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal
yang baru yang mungkin belum pernah kita dapatkan di lingkungan
keluarga. Peran yang keempat adalah guru sebagai pembimbing, guru
dituntut untuk berusaha keras memupuk kemampuan yang dimiliki
siswa. Siswa yang memiliki bakat dan minat pada bidang tertentu perlu
diberikan bimbingan pada guru berupa arahan yang dapat memupuk
keinginan siswa untuk belajar dan mencapai cita-citanya. Peran yang
kelima adalah guru sebagai pelatih yaitu menerapkan salah satu cara
untuk membangkitkan kemampuan siswa dalam hal aktif dan cakap
dapat diterapkan melalui metode pembelajaran yang bervariasi yang
mampu memupuk rasa ingin tahu dan semangat siswa dalam
menyampaikan hasil pemikirannya. Peran keenam yaitu guru sebagai
fasilitator adalah guru bertindak sebagai orang yang memfasilitasi
siswanya untuk menjadi anak didik yang baik bagi kemajuan bangsa dan
negara. Dengan mempergunakan berbagai strategi, metode, media dan
sumber belajar diharapkan siswa belajar secara maksimal. Selain itu,
guru juga perlu melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa untuk
mngetahui bagaimana keadaan siswa. Peran yang ketujuh adalah guru
sebagai eavaluator yaitu bukan hanya menilai dari kemampuan hasil
belajar peserta didik, namun lebih pentingnya guru juga harus menilai
aspek kepribadian atau karakter yang dimiliki siswanya.
Faktor-faktor yang menghambat peran guru dalam
menanamkan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal yang disebabkan oleh
kesiapan guru dalam memahami dan mengenal diri siswa, serta
bagaimana berkomunikasi yang baik dengan dengan siswa. Sedangkan
faktor eksternal yaitu kurangnya kerjasama dari orang tua. Langkah
yang perlu dilakukan pendidik dalam mengatasi hal ini adalah selalu
menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa agar
mendapatkan kemudahan dalam mendidik dan membimbing siswa
karena terjalinnya komunikasi yang baik dengan orang tua siswa yag
tentu juga diharapkan memberikan dorongan dan motivasi kepada
anaknya.
2. Rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Watampone Kabupaten Bone
terdapat dua jenis yaitu percaya diri lahir dan percaya diri batin. Dalam
percaya diri lahir Percaya diri lahir timbul dalam diri seseorang bahwa
ia yakin akan kemampuan dirinya sendiri dengan cara mengembangkan
keterampilan dan potensinya dalam bidang tertentu., serta menndidik
anak untuk menerapkan gaya hidup yang terpelajar, nilai ketuhanan dan
ketakwaan juga harus bahkan sangat perlu untuk ditanamkan pada diri
siswa karena seyogyanya siswa yang berhasil dalam mencapai
tujuannya itu tidak terlepas dari unsur dukungan dari sang pencipta.
Sedangkan percaya diri batin seseorang membuktikan dan memberi
kesan pada dunia luar bahwa ia yakin akan dirinya sendiri.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian di atas, maka peneliti ingin memberikan saran
kepada orang-orang yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
oleh peneliti, dan pihak-pihak yang dinilai mempunyai tanggung jawab
besar dalam dunia pendidikan yaitu:
1. Guru Pendidikan Agama Islam diharapkan agar mampu membangun
kerjasama yang baik dengan pihak keluarga siswa dan siswa, sehingga
apa yang menjadi hambatan dalam perananya sebagai guru dapat
terselesaikan. Selain itu, kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan
orang tua siswa dapat memudahkan peran pendidik dalam menanamkan
rasa percaya diri siswa yang akan menjadi penerus bangsa yang
berguna.
2. Siswa diharapkan agar lebih dewasa dalam menjalani hidup, tidak
hanya mengharap bimbingan dari guru dan orang tua dalam mendidik
dirinya menjadi lebih berilmu pengetahuan dan merasa percaya diri,
lebih baiknya keinginan untuk mencapai tujuan itu lebih baiknya
berasal dari keinginan dari dalam diri sendiri.
Ketersediaan
| STAR20190323 | 323/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
323/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
