Mitigasi Risiko Pembiayaan pada PT. Mandala Multifinance Cabang Bone
Aslinda/01.18.5164 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang mitigasi risiko pembiayaan di PT. Mandala
Multifinance Cabang Bone. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yaknimenganalisis manajemen risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance
Cabang Bone, menganalisis mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala
Multifinance Cabang Bone dan mengetahui implementasi strategi dalam mitigasi
risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone. Untuk
memudahkan pemecahan masalah tersebut penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif pada penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripsi analisis.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa1) Bentuk-bentuk risiko pembiayaan pada PT
Mandala Multifinance Cabang Bone diantaranya pertama risiko internal yang
meliputi kurang sumber daya manusia (SDM) yang menyebabkan kualitas surveyor
rendah dalam mengatasi risiko kredit, perkembangan teknologi informasi yang
menjadi tantangan karyawan untuk melakukan analisis perkreditan dengan sistem
komputerisasi dan tidak adanya cadangan keuangan untuk menghapus piutang ragu-
ragu. Kedua risiko kerjasama yang meliputi kurang baiknya kualitas kerjasama antar
perusahaan dengan dealer, konsumen belum melunasi kewajibannya sampai melebihi
jatuh tempo yang telah disepakati, jangka waktu kredit (tenor) yang panjang
memungkinkan konsumen untuk membayar tidak tepat waktu dan tidak secara penuh
serta pendapatan konsumen yang rendah sehingga mengalami penunggakan dan tidak
dapat membayar angsuran secara penuh. Ketiga risiko ekternal yang meliputi
kurangnya perhatian pemerintah terhadap perusahaan pembiayaan serta mudahnya
persyaratan kredit sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli
motor dengan sistem kredit yang dapat menimbulkan risiko kredit yang semakin
besar bagi perusahaan pembiayaan. 2) Mitigasi risiko pada pembiayaan di PT
Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan dengan teknik yakniidentifikasi
risikoberupa proses identifikasi risiko yang dimulai dengan mengumpulkan
peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan, pengukuran
risiko dengan melakukan risk scoring system, pemantauan risikomeliputi prinsip
pengenalan nasabah serta pengendalian risiko dengan melakukan audit internal.
Prinsip yang digunakan PT Mandala Multi Finance Cabang Bone yaitu prinsip 5 C
yang meliputi Character (Watak), Capacity (Kemampuan), Capital (Modal),
Colleteral (Jaminan), Condition of economy (Situasi Ekonomi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka didapat kesimpulan
antara lain
1. Bentuk-bentuk risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone
diantaranya pertama risiko internal yang meliputi kurang sumber daya manusia (SDM)
yang menyebabkan kualitas surveyor rendah dalam mengatasi risiko kredit,
perkembangan teknologi informasi yang menjadi tantangan karyawan untuk melakukan
analisis perkreditan dengan sistem komputerisasi dan tidak adanya cadangan keuangan
untuk menghapus piutang ragu-ragu. Kedua risiko kerjasama yang meliputi kurang
baiknya kualitas kerjasama antar perusahaan dengan dealer, konsumen belum melunasi
kewajibannya sampai melebihi jatuh tempo yang telah disepakati, jangka waktu kredit
(tenor) yang panjang memungkinkan konsumen untuk membayar tidak tepat waktu dan
tidak secara penuh serta pendapatan konsumen yang rendah sehingga mengalami
penunggakan dan tidak dapat membayar angsuran secara penuh. Ketiga risiko ekternal
yang meliputi kurangnya perhatian pemerintah terhadap perusahaan pembiayaan serta
mudahnya persyaratan kredit sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk
membelimotor dengan sistem kredit yang dapat menimbulkan risiko kredit yang
semakin besar bagi perusahaanpembiayaan.
2. Mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan
dengan teknik dan dengan penerapan prinsip 5C yakni:
1) Mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan
dengan teknik yakni:
a) Teknik identifikasi risikoberupaproses identifikasi risiko yang dimulai dengan
mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan risiko bagi
perusahaan.
b) Teknik pengukuran risikodengan melakukan risk scoringsystem.
c) Teknik pemantauan risikomeliputi prinsip pengenalan nasabah.
d) Teknik pengendalian risiko dengan melakukanaudit internal.
2) Mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan
degan penerapan prinsip 5C yakni :
a) Character (Watak)
b) Capacity (Kemampuan)
c) Capital (Modal)
d) Colleteral (Jaminan)
e) Condition of economy (Situasi ekonomi)
B. Saran
1. Dalam menetapkan prosedur dan persyaratan pemberian kredit sebaiknya PT. Mandala
Multifinance harus lebih konsisten dan fleksibel khususnya dalam penetapan jangka
waktu pemberian kredit terhadap nasabah agar pelayanan dalam pemberian kredit
sesuai dengan kebutuhan yang dinginkan nasabah.
2. Bagian perkreditan diharapkan terus meningkatkan prinsip kehati-hatian, dan objektif
dalam menindaklanjuti permasalahan.
3. Bagian kredit harus lebih teliti dalam menyeleksi dokumen usulan kredit.
4. Bagian kredit harus lebih teliti dalam sesi wawancara usulan kredit, terutama untuk
memerinci pendapatan bersih yang akan diterima nasabah dan menetapkan jangka
waktu pembayaran kembali oleh nasabah.
Multifinance Cabang Bone. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yaknimenganalisis manajemen risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance
Cabang Bone, menganalisis mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala
Multifinance Cabang Bone dan mengetahui implementasi strategi dalam mitigasi
risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone. Untuk
memudahkan pemecahan masalah tersebut penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif pada penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripsi analisis.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa1) Bentuk-bentuk risiko pembiayaan pada PT
Mandala Multifinance Cabang Bone diantaranya pertama risiko internal yang
meliputi kurang sumber daya manusia (SDM) yang menyebabkan kualitas surveyor
rendah dalam mengatasi risiko kredit, perkembangan teknologi informasi yang
menjadi tantangan karyawan untuk melakukan analisis perkreditan dengan sistem
komputerisasi dan tidak adanya cadangan keuangan untuk menghapus piutang ragu-
ragu. Kedua risiko kerjasama yang meliputi kurang baiknya kualitas kerjasama antar
perusahaan dengan dealer, konsumen belum melunasi kewajibannya sampai melebihi
jatuh tempo yang telah disepakati, jangka waktu kredit (tenor) yang panjang
memungkinkan konsumen untuk membayar tidak tepat waktu dan tidak secara penuh
serta pendapatan konsumen yang rendah sehingga mengalami penunggakan dan tidak
dapat membayar angsuran secara penuh. Ketiga risiko ekternal yang meliputi
kurangnya perhatian pemerintah terhadap perusahaan pembiayaan serta mudahnya
persyaratan kredit sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli
motor dengan sistem kredit yang dapat menimbulkan risiko kredit yang semakin
besar bagi perusahaan pembiayaan. 2) Mitigasi risiko pada pembiayaan di PT
Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan dengan teknik yakniidentifikasi
risikoberupa proses identifikasi risiko yang dimulai dengan mengumpulkan
peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan, pengukuran
risiko dengan melakukan risk scoring system, pemantauan risikomeliputi prinsip
pengenalan nasabah serta pengendalian risiko dengan melakukan audit internal.
Prinsip yang digunakan PT Mandala Multi Finance Cabang Bone yaitu prinsip 5 C
yang meliputi Character (Watak), Capacity (Kemampuan), Capital (Modal),
Colleteral (Jaminan), Condition of economy (Situasi Ekonomi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka didapat kesimpulan
antara lain
1. Bentuk-bentuk risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone
diantaranya pertama risiko internal yang meliputi kurang sumber daya manusia (SDM)
yang menyebabkan kualitas surveyor rendah dalam mengatasi risiko kredit,
perkembangan teknologi informasi yang menjadi tantangan karyawan untuk melakukan
analisis perkreditan dengan sistem komputerisasi dan tidak adanya cadangan keuangan
untuk menghapus piutang ragu-ragu. Kedua risiko kerjasama yang meliputi kurang
baiknya kualitas kerjasama antar perusahaan dengan dealer, konsumen belum melunasi
kewajibannya sampai melebihi jatuh tempo yang telah disepakati, jangka waktu kredit
(tenor) yang panjang memungkinkan konsumen untuk membayar tidak tepat waktu dan
tidak secara penuh serta pendapatan konsumen yang rendah sehingga mengalami
penunggakan dan tidak dapat membayar angsuran secara penuh. Ketiga risiko ekternal
yang meliputi kurangnya perhatian pemerintah terhadap perusahaan pembiayaan serta
mudahnya persyaratan kredit sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk
membelimotor dengan sistem kredit yang dapat menimbulkan risiko kredit yang
semakin besar bagi perusahaanpembiayaan.
2. Mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan
dengan teknik dan dengan penerapan prinsip 5C yakni:
1) Mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan
dengan teknik yakni:
a) Teknik identifikasi risikoberupaproses identifikasi risiko yang dimulai dengan
mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan risiko bagi
perusahaan.
b) Teknik pengukuran risikodengan melakukan risk scoringsystem.
c) Teknik pemantauan risikomeliputi prinsip pengenalan nasabah.
d) Teknik pengendalian risiko dengan melakukanaudit internal.
2) Mitigasi risiko pembiayaan pada PT Mandala Multifinance Cabang Bone dilakukan
degan penerapan prinsip 5C yakni :
a) Character (Watak)
b) Capacity (Kemampuan)
c) Capital (Modal)
d) Colleteral (Jaminan)
e) Condition of economy (Situasi ekonomi)
B. Saran
1. Dalam menetapkan prosedur dan persyaratan pemberian kredit sebaiknya PT. Mandala
Multifinance harus lebih konsisten dan fleksibel khususnya dalam penetapan jangka
waktu pemberian kredit terhadap nasabah agar pelayanan dalam pemberian kredit
sesuai dengan kebutuhan yang dinginkan nasabah.
2. Bagian perkreditan diharapkan terus meningkatkan prinsip kehati-hatian, dan objektif
dalam menindaklanjuti permasalahan.
3. Bagian kredit harus lebih teliti dalam menyeleksi dokumen usulan kredit.
4. Bagian kredit harus lebih teliti dalam sesi wawancara usulan kredit, terutama untuk
memerinci pendapatan bersih yang akan diterima nasabah dan menetapkan jangka
waktu pembayaran kembali oleh nasabah.
Ketersediaan
| SSYA20220161 | 161/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
161/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
