Perbedaaan Kemandirian Anak Usia Dini Ditinjau Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua Di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge
Revalina/02.18.6052 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang perbedaan kemandirian anak usia dini ditinjau
berdasarkan pola asuh orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge. Pokok
masalah adalah bagaimana perbedaan kemandirian anak usia dini ditinjau
berdasarkan pola asuh orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge dan apa
saja faktor pendukung dan faktor penghambat orang tua dalam membentuk
kemandirian pada anak usia dini. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana perbedaan kemandirian anak usia dini ditinjau berdasarkan pola asuh
orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone dan untuk
menjelaskan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat orang tua dalam
membentuk kemandirian pada anak usia dini.
Jenis penelitian ini adalah Field research yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan
secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan. Jenis penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan paedagogik, pendekatan psikologis,
dan pendekatan sosiologis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan
proses mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemandirian anak usia dini
ditinjau berdasarkan pola asuh orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge.
Pola asuh tersebut antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh
permisif. a) kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh otoriter antara lain
mandiri, mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain, melakukan
keperluannya sendiri, paham akan tanggung jawabnya, namun lebih pendiam, kurang
percaya diri ketika berinteraksi dengan orang baru. b) kemandirian anak ditinjau
berdasarkan pola asuh demokratis, yaitu mandiri, melakukan kegiatannya sendiri dan
tidak malu untuk bertanya ketika kurang paham, cerdas, aktif, mampu tampil di depan
umum, memiliki kepercayaan diri yang baik, mudah berinteraksi dengan orang baru,
memiliki rasa ingin tahu yang besar serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. c)
kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh permisif pada, yaitu kurang mandiri,
manja, masih membutuhkan bantuan orang lain dalam mengerjakan sesuatu, emosi
atau mood yang tidak stabil, kurang antusias dalam mengerjakan sesuatu, mudah
membangkang, sangat bergantung dengan orang tua, mudah melanggar aturan, dan
tidak paham akan tanggung jawab dirinya seperti selalu meminta bantuan dalam
mengerjakan tugasnya. Faktor pendukung orang tua dalam membentuk kemandirian
pada anak adalah a) kondisi anak, b) pola asuh orang tua dan lingkungan anak dan c)
teknologi. Adapun faktor penghambat orang tua dalam membentuk kemandirian pada
anak adalah a) Tidak adanya peraturan yang tegas yang diberlakukan, b) lingkungan
bermain anak, c) kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang tua, d) kesibukan
orang tua yang bekerja dan e) keterlibatan orang tua yang berlebihan.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dengan judul
perbedaan kemandirian anak usia dini ditinjau berdasarkan pola asuh orang
tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge, maka yang menjadi
kesimpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan kemandirian yang ditinjau berdasarkan pola asuh
yang diterapkan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh tersebut
antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh
permisif. a) kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh otoriter pada
DA dan AMS, antara lain mandiri, mampu melakukan sesuatu tanpa
bantuan orang lain, melakukan keperluannya sendiri, paham akan
tanggung jawabnya, namun lebih pendiam, kurang percaya diri ketika
berinteraksi dengan orang baru. b) kemandirian anak ditinjau berdasarkan
pola asuh demokratis pada MRS dan AP, yaitu mandiri, melakukan
kegiatannya sendiri dan tidak malu untuk bertanya ketika kurang paham,
cerdas, aktif, mampu tampil di depan umum, memiliki kepercayaan diri
yang baik, mudah berinteraksi dengan orang baru, memiliki rasa ingin
tahu yang besar serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. c)
kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh permisif pada RK dan
MZ, yaitu kurang mandiri, manja, masih membutuhkan bantuan orang lain
dalam mengerjakan sesuatu, emosi atau mood yang tidak stabil, kurang
antusias dalam mengerjakan sesuatu, mudah membangkang, sangat
bergantung dengan orang tua, mudah melanggar aturan, dan tidak paham
akan tanggung jawab dirinya seperti selalu meminta bantuan dalam
mengerjakan tugasnya.
2. Faktor pendukung dan faktor penghambat orang tua dalam membentuk
kemandirian pada anak usia dini antara lain : faktor pendukung orang tua
dalam membentuk kemandirian pada anak adalah a) kondisi anak, b) pola
asuh orang tua dan lingkungan anak dan c) teknologi. Adapun faktor
penghambat orang tua dalam membentuk kemandirian pada anak adalah a)
Tidak adanya peraturan yang tegas yang diberlakukan, b) lingkungan
bermain anak, c) kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang tua, d)
kesibukan orang tua yang bekerja dan e) keterlibatan orang tua yang
berlebihan.
B. Implikasi
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi orang tua, diharapkan memilih pola pengasuhan yang sesuai bagi
anak dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta belajar dari
pola asuh orang tua yang lebih ahli atau dapat membaca buku tentang pola
asuh. Orang tua sebaiknya memanfaatkan teknologi untuk menunjang
pembelajaran anak ketika dirumah agar anak dapat bermain sambil
belajar melalui teknologi modern saat ini.
2. Bagi anak, diharapkan dapat melatih kemandiriannya lebih baik lagi
sesuai dengan usianya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih
subjek dan dapat mengembangkan kembali dari penelitian in
berdasarkan pola asuh orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge. Pokok
masalah adalah bagaimana perbedaan kemandirian anak usia dini ditinjau
berdasarkan pola asuh orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge dan apa
saja faktor pendukung dan faktor penghambat orang tua dalam membentuk
kemandirian pada anak usia dini. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana perbedaan kemandirian anak usia dini ditinjau berdasarkan pola asuh
orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone dan untuk
menjelaskan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat orang tua dalam
membentuk kemandirian pada anak usia dini.
Jenis penelitian ini adalah Field research yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan
secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan. Jenis penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan paedagogik, pendekatan psikologis,
dan pendekatan sosiologis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan
proses mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemandirian anak usia dini
ditinjau berdasarkan pola asuh orang tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge.
Pola asuh tersebut antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh
permisif. a) kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh otoriter antara lain
mandiri, mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain, melakukan
keperluannya sendiri, paham akan tanggung jawabnya, namun lebih pendiam, kurang
percaya diri ketika berinteraksi dengan orang baru. b) kemandirian anak ditinjau
berdasarkan pola asuh demokratis, yaitu mandiri, melakukan kegiatannya sendiri dan
tidak malu untuk bertanya ketika kurang paham, cerdas, aktif, mampu tampil di depan
umum, memiliki kepercayaan diri yang baik, mudah berinteraksi dengan orang baru,
memiliki rasa ingin tahu yang besar serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. c)
kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh permisif pada, yaitu kurang mandiri,
manja, masih membutuhkan bantuan orang lain dalam mengerjakan sesuatu, emosi
atau mood yang tidak stabil, kurang antusias dalam mengerjakan sesuatu, mudah
membangkang, sangat bergantung dengan orang tua, mudah melanggar aturan, dan
tidak paham akan tanggung jawab dirinya seperti selalu meminta bantuan dalam
mengerjakan tugasnya. Faktor pendukung orang tua dalam membentuk kemandirian
pada anak adalah a) kondisi anak, b) pola asuh orang tua dan lingkungan anak dan c)
teknologi. Adapun faktor penghambat orang tua dalam membentuk kemandirian pada
anak adalah a) Tidak adanya peraturan yang tegas yang diberlakukan, b) lingkungan
bermain anak, c) kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang tua, d) kesibukan
orang tua yang bekerja dan e) keterlibatan orang tua yang berlebihan.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dengan judul
perbedaan kemandirian anak usia dini ditinjau berdasarkan pola asuh orang
tua di Desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge, maka yang menjadi
kesimpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan kemandirian yang ditinjau berdasarkan pola asuh
yang diterapkan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh tersebut
antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh
permisif. a) kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh otoriter pada
DA dan AMS, antara lain mandiri, mampu melakukan sesuatu tanpa
bantuan orang lain, melakukan keperluannya sendiri, paham akan
tanggung jawabnya, namun lebih pendiam, kurang percaya diri ketika
berinteraksi dengan orang baru. b) kemandirian anak ditinjau berdasarkan
pola asuh demokratis pada MRS dan AP, yaitu mandiri, melakukan
kegiatannya sendiri dan tidak malu untuk bertanya ketika kurang paham,
cerdas, aktif, mampu tampil di depan umum, memiliki kepercayaan diri
yang baik, mudah berinteraksi dengan orang baru, memiliki rasa ingin
tahu yang besar serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. c)
kemandirian anak ditinjau berdasarkan pola asuh permisif pada RK dan
MZ, yaitu kurang mandiri, manja, masih membutuhkan bantuan orang lain
dalam mengerjakan sesuatu, emosi atau mood yang tidak stabil, kurang
antusias dalam mengerjakan sesuatu, mudah membangkang, sangat
bergantung dengan orang tua, mudah melanggar aturan, dan tidak paham
akan tanggung jawab dirinya seperti selalu meminta bantuan dalam
mengerjakan tugasnya.
2. Faktor pendukung dan faktor penghambat orang tua dalam membentuk
kemandirian pada anak usia dini antara lain : faktor pendukung orang tua
dalam membentuk kemandirian pada anak adalah a) kondisi anak, b) pola
asuh orang tua dan lingkungan anak dan c) teknologi. Adapun faktor
penghambat orang tua dalam membentuk kemandirian pada anak adalah a)
Tidak adanya peraturan yang tegas yang diberlakukan, b) lingkungan
bermain anak, c) kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang tua, d)
kesibukan orang tua yang bekerja dan e) keterlibatan orang tua yang
berlebihan.
B. Implikasi
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi orang tua, diharapkan memilih pola pengasuhan yang sesuai bagi
anak dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta belajar dari
pola asuh orang tua yang lebih ahli atau dapat membaca buku tentang pola
asuh. Orang tua sebaiknya memanfaatkan teknologi untuk menunjang
pembelajaran anak ketika dirumah agar anak dapat bermain sambil
belajar melalui teknologi modern saat ini.
2. Bagi anak, diharapkan dapat melatih kemandiriannya lebih baik lagi
sesuai dengan usianya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih
subjek dan dapat mengembangkan kembali dari penelitian in
Ketersediaan
| STAR20220293 | 293/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
293/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
