Penerapan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Iklim Sekolah Yang Kondusif Dan Inovatif Di Smpn Satap 3 Tonra
A. Nurdela Amalia/02.18.3044 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang penerapan kepemimpinan demokratis kepala
sekolah dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif di SMPN Satap
3 Tonra. Ada tiga sub masalah yang dikaji dalam Penelitian ini yaitu (1) Bagaimana
gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMPN Satap 3 Tonra (2) Bagaimana
gambaran iklim sekolah di SMPN Satap 3 Tonra (3) Bagaimana penerapan
kepemimpinan demokratis kepala sekolah dalam menciptakan iklim yang kondusif
dan inovatif di SMPN Satap 3 Tonra.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan manajemen dan
pendekatan sosiologis. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer
yang diperoleh langsung oleh peneliti di lokasi penelitian yakni SMPN Satap 3 Tonra
dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber data yang telah ada di lokasi
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan, teknik
analisis data yang digunakan yaitu data reduction (reduksi data), data display
(penyajian data) dan conclusion drawing/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepemimpinan kepala sekolah di
SMPN Satap 3 Tonra cenderung bersifat demokratis dimana kepala sekolah tetap
menghormati anggotanya dengan terus melibatkan dan mendengarkan aspirasi
mereka serta menciptakan lingkungan dan budaya yang asri, sehat dan bermoral
sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah. (2) SMPN
Satap 3 Tonra masih memiliki kendala dalam menciptakan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni dari segi
ekologi yakni faktor fisik, adanya kekurangan sarana dan prasarana sekolah seperti,
tidak adanya pengadaan ruang laboratorium, ruang bimbingan dan konseling, kantin,
perpustakaan, Lcd ataupun media pembelajaran dan buku-buku panduan dan bacaan
masih tergolong kurang lengkap serta penggunaan teknologi yang terhambat.
Selanjutnya dari segi organisasi, sebagai sekolah negeri umumnya berpedoman pada
peraturan Permendikbud dalam mengelola struktur organisasi, namun sekolah ini
belum bisa memenuhinya dengan optimal. (3) Penerapan kepemimpinan demokratis
kepala sekolah di SMPN Satap 3 Tonra telah direalisasikan dengan baik. Kepala
sekolah dalam kepemimpinannya aktif berperan sebagai educator, manajer,
administrator, supervisor dan leader dengan baik dan bijak. Sifat dinamis dan
program kerja yang terarah juga diterapkan oleh kepala sekolah dalam memimpin
yakni kepala sekolah memposisikan dirinya dengan baik di tengah-tengah anggota
dan berusaha memberikan dorongan/motivasi membangun kepada anggota, terbuka
dalam mendengarkan pendapat anggota serta mendelegasikan tanggung jawab dengan
benar.
A. Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
Penerapan
Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif
dan Inovatif di SMPN Satap 3 Tonra, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah SMPN Satap 3 Tonra dilakukan dengan
cara, kepala sekolah menghormati semua anggotanya dengan selalu
melibatkan anggota, terbuka dalam menerima saran dan pendapat anggota
dan dapat menempatkan dirinya dengan baik di lingkungan sekolah. Selain
itu, kepala sekolah selalu menanamkan pendidikan karakter pada semua
personel sekolah sehingga dapat menciptakan kualitas pendidikan yang
bermoral dan berakhlak.
2. Berdasarkan dari karakteristik iklim sekolah yang efektif, ada 2 dari 4
dimensi yang belum terpenuhi dengan baik oleh SMPN Satap 3 Tonra yang
pertama dari segi ekologi yakni faktor fisik, adanya kekurangan sarana dan
prasarana sekolah, serta penggunaan teknologi yang terhambat. Kedua dari
segi organisasi, sebagai sekolah negeri umumnya berpedoman pada
peraturan Permendikbud, namun struktur organisasi SMPN Satap 3 Tonra
masih belum terpenuhi dengan baik. Tidak menampik kemungkinan bahwa
hal ini terjadi karena kondisi sumber daya yang kurang dan terbatas
sehingga menjadi masalah yang tidak bisa dikesampingkan di SMPN Satap
3 Tonra dan mereka sulit untuk memenuhinya dengan baik. Ketiga, masih
kurangnya ketertiban di lingkup SMPN Satap 3 Tonra baik dari peserta
didik maupun tenaga pendidik sehingga menyebabkan program pengajaran
tidak berjalan dengan baik.
3. Penerapan kepemimpinan demokratis kepala sekolah dalam menciptakan
iklim sekolah yang kondusif dan inovatif SMPN Satap 3 Tonra cukup
terealisasikan dan memiliki pengaruh yang positif. Dengan metode atau
gaya kepemimpinan kepala sekolah, tenaga pendidik dapat terbuka dalam
menyalurkan pendapat serta sarannya dan berpartisipasi langsung untuk
pengembangan sekolah, konflik internal dapat dikelola dengan baik,
sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman pada anggota. Sebagai
pemimpin kepala sekolah SMPN Satap 3 Tonra juga cakap dalam
mengambil peran di sekolah yaitu sebagai Educator, Manager,
Administrator, Supervisor dan Leader dengan baik dan bijak. Walaupun
tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada warga sekolah yang tidak tertib dan
disiplin pada kebijakan-kebijakan kepala sekolah baik dari tenaga pendidik
maupun peserta didik, tapi dengan memberlakukan kepemimpinan
demokratis kepala sekolah dapat menunjang terciptanya iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian Penerapan Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif dan Inovatif
di SMPN Satap 3 Tonra, maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu
sebagai berikut:
1. Kepala sekolah dan tenaga pendidik dan tenaga kendidikan merupakan
pelaku utama dalam menciptakan sebuah iklim sekolah yang kondusif dan
inovatif di sekolah. Maka dari itu, diharapkan mampu mengelola iklim
sekolah dengan baik dengan berpatokan pada 4 karakteristik iklim sekolah
yang efektif yaitu dari segi budaya, ekologi, lingkungan dan organisasi
dalam sekolah. Dengan mengoptimalkan keempat hal tersebut diharapkan
mampu membantu terciptanya iklim sekolah yang kondusif dan inovatif
khususnya di SMPN Satap 3 Tonra.
2. Saran untuk penelitian lanjutan, terciptanya efektivitas lembaga
pendidikan dan memiliki mutu pendidikan yang berkualitas salah satu
faktor pendukungnya ialah dengan menghadirkan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya
diperlukan sinergi yang sama dari semua stakeholder pendidikan, maka
dari itu kepemimpinan kepala sekolah sangat memiliki pengaruh yang
sangat besar.
sekolah dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif di SMPN Satap
3 Tonra. Ada tiga sub masalah yang dikaji dalam Penelitian ini yaitu (1) Bagaimana
gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMPN Satap 3 Tonra (2) Bagaimana
gambaran iklim sekolah di SMPN Satap 3 Tonra (3) Bagaimana penerapan
kepemimpinan demokratis kepala sekolah dalam menciptakan iklim yang kondusif
dan inovatif di SMPN Satap 3 Tonra.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan manajemen dan
pendekatan sosiologis. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer
yang diperoleh langsung oleh peneliti di lokasi penelitian yakni SMPN Satap 3 Tonra
dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber data yang telah ada di lokasi
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan, teknik
analisis data yang digunakan yaitu data reduction (reduksi data), data display
(penyajian data) dan conclusion drawing/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepemimpinan kepala sekolah di
SMPN Satap 3 Tonra cenderung bersifat demokratis dimana kepala sekolah tetap
menghormati anggotanya dengan terus melibatkan dan mendengarkan aspirasi
mereka serta menciptakan lingkungan dan budaya yang asri, sehat dan bermoral
sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah. (2) SMPN
Satap 3 Tonra masih memiliki kendala dalam menciptakan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni dari segi
ekologi yakni faktor fisik, adanya kekurangan sarana dan prasarana sekolah seperti,
tidak adanya pengadaan ruang laboratorium, ruang bimbingan dan konseling, kantin,
perpustakaan, Lcd ataupun media pembelajaran dan buku-buku panduan dan bacaan
masih tergolong kurang lengkap serta penggunaan teknologi yang terhambat.
Selanjutnya dari segi organisasi, sebagai sekolah negeri umumnya berpedoman pada
peraturan Permendikbud dalam mengelola struktur organisasi, namun sekolah ini
belum bisa memenuhinya dengan optimal. (3) Penerapan kepemimpinan demokratis
kepala sekolah di SMPN Satap 3 Tonra telah direalisasikan dengan baik. Kepala
sekolah dalam kepemimpinannya aktif berperan sebagai educator, manajer,
administrator, supervisor dan leader dengan baik dan bijak. Sifat dinamis dan
program kerja yang terarah juga diterapkan oleh kepala sekolah dalam memimpin
yakni kepala sekolah memposisikan dirinya dengan baik di tengah-tengah anggota
dan berusaha memberikan dorongan/motivasi membangun kepada anggota, terbuka
dalam mendengarkan pendapat anggota serta mendelegasikan tanggung jawab dengan
benar.
A. Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
Penerapan
Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif
dan Inovatif di SMPN Satap 3 Tonra, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah SMPN Satap 3 Tonra dilakukan dengan
cara, kepala sekolah menghormati semua anggotanya dengan selalu
melibatkan anggota, terbuka dalam menerima saran dan pendapat anggota
dan dapat menempatkan dirinya dengan baik di lingkungan sekolah. Selain
itu, kepala sekolah selalu menanamkan pendidikan karakter pada semua
personel sekolah sehingga dapat menciptakan kualitas pendidikan yang
bermoral dan berakhlak.
2. Berdasarkan dari karakteristik iklim sekolah yang efektif, ada 2 dari 4
dimensi yang belum terpenuhi dengan baik oleh SMPN Satap 3 Tonra yang
pertama dari segi ekologi yakni faktor fisik, adanya kekurangan sarana dan
prasarana sekolah, serta penggunaan teknologi yang terhambat. Kedua dari
segi organisasi, sebagai sekolah negeri umumnya berpedoman pada
peraturan Permendikbud, namun struktur organisasi SMPN Satap 3 Tonra
masih belum terpenuhi dengan baik. Tidak menampik kemungkinan bahwa
hal ini terjadi karena kondisi sumber daya yang kurang dan terbatas
sehingga menjadi masalah yang tidak bisa dikesampingkan di SMPN Satap
3 Tonra dan mereka sulit untuk memenuhinya dengan baik. Ketiga, masih
kurangnya ketertiban di lingkup SMPN Satap 3 Tonra baik dari peserta
didik maupun tenaga pendidik sehingga menyebabkan program pengajaran
tidak berjalan dengan baik.
3. Penerapan kepemimpinan demokratis kepala sekolah dalam menciptakan
iklim sekolah yang kondusif dan inovatif SMPN Satap 3 Tonra cukup
terealisasikan dan memiliki pengaruh yang positif. Dengan metode atau
gaya kepemimpinan kepala sekolah, tenaga pendidik dapat terbuka dalam
menyalurkan pendapat serta sarannya dan berpartisipasi langsung untuk
pengembangan sekolah, konflik internal dapat dikelola dengan baik,
sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman pada anggota. Sebagai
pemimpin kepala sekolah SMPN Satap 3 Tonra juga cakap dalam
mengambil peran di sekolah yaitu sebagai Educator, Manager,
Administrator, Supervisor dan Leader dengan baik dan bijak. Walaupun
tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada warga sekolah yang tidak tertib dan
disiplin pada kebijakan-kebijakan kepala sekolah baik dari tenaga pendidik
maupun peserta didik, tapi dengan memberlakukan kepemimpinan
demokratis kepala sekolah dapat menunjang terciptanya iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian Penerapan Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif dan Inovatif
di SMPN Satap 3 Tonra, maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu
sebagai berikut:
1. Kepala sekolah dan tenaga pendidik dan tenaga kendidikan merupakan
pelaku utama dalam menciptakan sebuah iklim sekolah yang kondusif dan
inovatif di sekolah. Maka dari itu, diharapkan mampu mengelola iklim
sekolah dengan baik dengan berpatokan pada 4 karakteristik iklim sekolah
yang efektif yaitu dari segi budaya, ekologi, lingkungan dan organisasi
dalam sekolah. Dengan mengoptimalkan keempat hal tersebut diharapkan
mampu membantu terciptanya iklim sekolah yang kondusif dan inovatif
khususnya di SMPN Satap 3 Tonra.
2. Saran untuk penelitian lanjutan, terciptanya efektivitas lembaga
pendidikan dan memiliki mutu pendidikan yang berkualitas salah satu
faktor pendukungnya ialah dengan menghadirkan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya
diperlukan sinergi yang sama dari semua stakeholder pendidikan, maka
dari itu kepemimpinan kepala sekolah sangat memiliki pengaruh yang
sangat besar.
Ketersediaan
| STAR20220126 | 126/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
126/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
