Salah satu hal problematik yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal
matematika yaitu kesulitan dalam menyelesaikan soal pecahan terutama dalam bentuk
soal cerita. Analisis kesulitan sangat penting dilakukan untuk mengetahui kesulitan
dan penyebab kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
sehingga kesulitan itu dapat diminimalisir sejak awal. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan serta penyebab kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal pecahan di kelas IV MI Pesantren Modern Bone Macope. Untuk
memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan
wawancara. Penelitian ini melibatkan 6 orang yang bertindak sebagai informan yakni
terdiri dari 1 guru kelas IV dan 5 orang siswa kelas IV MI Pesantren Modern Bone
Macope Sulawesi Selatan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif yang
memuat reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1) profil kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pecahan
yaitu siswa tidak memahami makna soal, tidak mampu menentukan inti atau apa yang
ditanyakan dalam soal, siswa kesulitan mengubah kalimat soal menjadi model
matematika, siswa kesulitan menerapkan konsep/simbol pecahan dengan benar dan
mengoperasikannya, serta kesulitan menerapkan proses memeriksa kembali
kebenaran jawaban. 2) Faktor penyebab kesulitan siswa yakni kurangnya kemampuan
berbahasa siswa, kurang memahami informasi soal cerita dengan baik, tidak
memperhatikan materi, belum menghafal perkalian, tingkat IQ setiap siswa yang
berbeda-beda dan siswa yang malas belajar dan lebih banyak bermain.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
1. Profil Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pecahan dianalisis
berdasarkan empat tahapan yang dikemukakan oleh Polya, terdapat dua
langkah yang paling banyak ditemui kesulitannya yaitu pada tahap
melaksanakan rencana penyelesaian yang meliputi penguasaan konsep dan
operasi hitung pecahan dan tahap memeriksa kembali kebenaran jawaban.
2. Faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
pecahan yakni: 1) siswa kurang memperhatikan materi saat guru
menjelaskan 2) tingkat IQ setiap siswa yang berbeda-beda 3) siswa yang
malas mengulang kembali materi dan lebih banyak bermain 4) kurangnya
penguasaan siswa terhadap konsep pecahan 5) siswa belum menghafal
perkalian 6) kurangnya kemampuan berbahasa siswa 7) penguasaan siswa
terhadap strategi yang tepat masih kurang.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian mengenai analisis kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal pecahan di kelas IV MI Pesantren Modern Bone Macope, maka
adapun saran peneliti yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Guru diharapkan untuk menekankan kemampuan menyelesaikan soal
cerita pecahan kepada siswa dengan menggunakan metode dan media
ajar yang bervariasi agar siswa tidak hanya berfokus pada penyelesaian
soal konvensional dan hasil akhir saja.
b. Guru diharapkan membiasakan siswa dengan latihan soal cerita pecahan
yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari, serta menganalisis
kesulitan dan penyebab yang dialami siswa jika melihat hasil belajar
siswa yang kurang memuaskan sehingga hal serupa diminimalisir agar
kemampuan siswa terkait penyelesaian soal cerita dapat meningkat.
2. Bagi Siswa
a. Memperhatikan penjelasan uru, mengulang kembali materi
pembelajaran di rumah sehingga paham tentang apa yang sudah
disampaikan.
b. Memperbanyak pengetahuan dan berlatih mengerjakan soal pemecahan
masalah (soal cerita) khususnya materi pecahan untuk memahami isi
dan maksud dari soal tersebut. Karena dengan memahami maksud dari
soal tersebut akan memudahkan dalam proses mengerjakan.

STAR20220162

162/2022

Perpustakaan Pusat

Tersedia