:Studi Kritis Pemikiran Agus Mustofa Dalam Memahami Al- Qur’an Dengan Metode Puzzle

No image available for this title
Skripsi ini membahas Studi Kritis Pemikiran Agus Mustofa Dalam
Memahami Al-Qur’an dengan Metode Puzzle. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran objektif mengenai studi kritis pemikiran Agus Mustofa dalam
memahami Al-Qur’an dengan metode puzle.
Penelitian ini menggunakan metode riset perpustakaan (library research)
yaitu metode yang digunakan dengan jalan melakukan pengumpulan data dengan
jalan membaca berbagai macam informasi literatur dengan mempersiapkan kartu-
kartu, seperti kartu kutipan, ihtisar dan kartu ulasan. Adapun sumber data dalam
penilitian ini yaitu buku-buku, artikel dan jurnal. Data yang sudah terkumpul dari
hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Metode yang digunakan Agus Mustofa
adalah metode sains ilmiah, yaitu pemahaman al-Qur’an dengan menggunkan data
hasil observasi ilmiah sebagai variable penjelas, dan metode puzzle al-Qur’an yang
dimaksud metode ini adalah menafsirkan ayat al-Qur’an dengan ayat al-Qur’an.
Caranya, mengambil ayat-ayat yang berkenaan dengan taufik tertentu yang tersebar
bebearapa surah dalam al-Qur’an kemudian menggabungkannya, merumuskannya,
untuk selanjutnya mendapatkan gambaran utuhnya menurut persebsi sendiri. Dengan
menghimpun semua ayat- ayat yang terdapat dalam berbagai surah yang berkaitan.
Kelebihan penafsiran Agus Mustofa dalam al-Qur’an seolah memberikan gambaran
dan pemahaman baru dalam mempelajari dan memahami kandungan yang terdapat
pada ayat-ayat di dalam al-Qur’an. Dalam menafsirkan al-Qur’an yang terkesan
mudah untuk dipelajari dan juga mendapatkan informasi seutuhnya dari al-Qur’an,
baik dari segi bahasa tulisan, maksud, serta gambaran seputar sejarah, sosial,
budaya, sampai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kebenaran al-Qur’an
menjadi bisa dibuktikan tak lekang oleh pergantian zaman, waktu, dan tempat.
Metode puzzle seperti hal nya tafsir tematik, yaitu menghimpun semua ayat yang
berbicara tentang satu pokok bahasan tertentu, kemudian mengaitkan satu ayat
dengan ayat lainnya dan ditafsirkan secara menyeluruh sehingga pembahasannya
menjadi lebih spesifik sesuai tema. Sebagaimana dalam metode tafsir maudūʽῑ
(Tafsir dengan metode tematik), pembahasannya berdasarkan pada tema-tema
tertentu di dalam al-Qur’an. kelemahan Penafsiran Agus Mustofa tidak mengutif
hadis dan mengabaikan pendapat para pakar tafsir. Sebagai orang yang berlatar
belakang keilmuan dibidang sains (teknologi nuklir) belum memenuhi kreteria untuk
menafsir al-Qur’an dengan logika, Agus Mustofa hurus menggunkan kitab-kitab
tafsir kapabel sebagai referensi dalam kajiannya. Dengan begituh, teorihnya bisa
dipertanggungjawabkan karenah memiliki dasar pijakan yang kuat. Untuk validitas
penafsiran Agus Mustofa belum dapat dikategorikan dalam teori koherensi ataupun
korespondensi karena tidak konsisten dalam menggunakan sumber pengetahuan, dan
dikarenakan upaya yang dilakukan Agus Mustofa adalah untuk menguji sesuatu yang
ada di luar logika, namun upaya Agus Mustofa bisa dikatakan tetap memiliki
kebenaran dalam skup kebenaran peragmatisme cultural.
A. Simpulan
Setelah penulis mengemukakan uraian secara terperinci pada bab-bab
sebelumnya tentang metode tafsir yang digunakan oleh Agus Mustofa, maka adapun
kesimpulan yang didapatkan oleh penulis adalah sebagai berikut:.
Metode yang digunakan Agus Mustofa adalah metode sains ilmiah, yaitu
pemahaman al-Qur’an dengan menggunkan data hasil observasi ilmiah sebagai
variable penjelas, dan metode puzzle al-Qur’an yang dimaksud metode ini adalah
menafsirkan ayat al-Qur’an dengan ayat al-Qur’an. Caranya, mengambil ayat-ayat
yang berkenaan dengan taufik tertentu yang tersebar bebearapa surah dalam al-
Qur’an kemudian menggabungkannya, merumuskannya, untuk selanjutnya
mendapatkan gambaran utuhnya menurut persebsi sendiri. Dengan menghimpun
semua ayat- ayat yang terdapat dalam berbagai surah yang berkaitan.
Kelebihan penafsiran Agus Mustofa dalam al-Qur’an seolah memberikan
gambaran dan pemahaman baru dalam mempelajari dan memahami kandungan
yang terdapat pada ayat-ayat di dalam al-Qur’an. Dalam menafsirkan al-Qur’an
yang terkesan mudah untuk dipelajari dan juga mendapatkan informasi seutuhnya
dari al-Qur’an, baik dari segi bahasa tulisan, maksud, serta gambaran seputar
sejarah, sosial, budaya, sampai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
kebenaran al-Qur’an menjadi bisa dibuktikan tak lekang oleh pergantian zaman,
waktu, dan tempat. Metode puzzle seperti hal nya tafsir tematik, yaitu menghimpun
semua ayat yang berbicara tentang satu pokok bahasan tertentu, kemudian
59
mengaitkan satu ayat dengan ayat lainnya dan ditafsirkan secara menyeluruh
sehingga pembahasannya menjadi lebih spesifik sesuai tema. Sebagaimana dalam
metode tafsir maudūʽῑ (Tafsir dengan metode tematik), pembahasannya berdasarkan
pada tema-tema tertentu di dalam al-Qur’an.
Penafsiran Agus Mustofa tidak mengutif hadis dan mengabaikan pendapat
para pakar tafsir. Sebagai orang yang berlatar belakang keilmuan dibidang sains
(teknologi nuklir) belum memenuhi kreteria untuk menafsir al-Qur’an dengan logika,
Agus Mustofa hurus menggunkan kitab-kitab tafsir kapabel sebagai referensi dalam
kajiannya. Dengan begituh, teorihnya bisa dipertanggungjawabkan karenah memiliki
dasar pijakan yang kuat. Untuk validitas penafsiran Agus Mustofa belum dapat
dikategorikan dalam teori koherensi ataupun korespondensi karena tidak konsisten
dalam menggunakan sumber pengetahuan, dan dikarenakan upaya yang dilakukan
Agus Mustofa adalah untuk menguji sesuatu yang ada di luar logika, namun upaya
Agus Mustofa bisa dikatakan tetap memiliki kebenaran dalam skup kebenaran
peragmatisme cultural.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan
saran-saran yang kirahnya bisa diambil pelajaran bagi kita semua, diantaranya:
1. Dalam menfsirkan al-Qur’an harus memperhatikan hadis-hadis, karena Semua
ulama sepakat bahwa hadis Rasulullah saw. Merupakan sumber kedua ajaran
islam, sesudah al-Qur’an. Atas dasar itu maka hadis tidak boleh di abaikan dalam
pengkajian al-Qur’an, terutama hadis-hadis yang memiliki tingkat akurasi yang
tinggi, baik dari segi sanad maupun materinya (matn). Mengabaikan hadis akan
berimplikasi pada banyaknya ayat al-Qur’an yang tidak bisah di pahami secara
rincih.
2. Dalam mepelajari al-Qur’an hendaknya memperhatikan dasar-dasar yang sudah
dijelskan diantaranya adalah cabang-cabang ilmu yang di pelajari untuk
memahami al-Qur’an. Perbedaan pendapat hedaknya dijadikan suatu pembelajaran
bahwa manusia memang tidak ada yang sama, maka hendaknya saling
menghormati pendapat orang lain sehingga member mamfaat bagi semua.
3. Penelitian ini juga merupakan kajian yang masi jau dari sempurna. Karenanya,
penelitian mengharapkan adanya kajian lanjutan yang baik dengan tema yang
serupa maupun tema yang lainnya.
Ketersediaan
SFUD2019002121/2019Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

21/2019

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Metode Puzzle

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top