Strategi Dakwah Islamiah Para Dai Dalam Mencegah Budaya Syirik Pada Masyarakat Ujung Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone
Wahdaniar/03.16.2013 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Strategi Dakwah Islamiah Para Dai Dalam
Mencegah Budaya Syirik Pada Masyarakat Ujung Kecamatan Dua Boccoe
Kabupaten Bone. Penelitian ini dianalisis dengan pendekatan Antropologi,
Sosiologi, dan Dakwah yang dibahas dengan tekhnik analisis data secara kualitatif
dan evaluatif. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field
research).Sedangkan
instrument
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah
yang di lakukan oleh para Dai dalam mencegah perilaku syirik yang masih
dilakukan oleh masyarakat Ujung. Penulis juga meneliti tradisi apa sajakah yang
tergolong dalam budaya syirik pada masyarakat Ujung serta bagaimana respon
masyarakat Ujung perihal dakwah yang dilakukan oleh para Dai dalam mencegah
budaya syirik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaStrategi dakwah yang dilakukan
para Dai dalam mencegah praktik syirikpada masyarakat Ujung kebanyakan pada
aspek pemotogan generasi,pemotongan generasi yang dimaksud yakni anak-anak
masyarakat Ujungdiberikan pemahaman agama
lebih mendalam terkait
addewatang, pestapanen dan sanro, sehingga mereka tidak perlu lagi mengikuti
orang tuanyauntuk melaksanakan ritual di addewatang, serta tradisi pesta panen
yangmasih melibatkan sanro didalamnyasehingga timbullah sebuah pemaknaan
budaya melenceng dari ajaran Islam yang sifatnya menyekutukan Allah swt.
Adapun tradisi masyarakat Ujung yang dianggap menyimpang terhadapsyariat
Islam adalah kepercayaan terhadap addewatang, massanro, danjuga pesta panen.
Persepsi masyarakat terhadap tradisi yang dianggap menyimpang di DesaUjung
beragam. Akan tetapi secara umum, terdiri atas dua golongan, yaknimasyarakat
yang menerima tradisi tersebut dan masyarakat yang menolaktradisi itu sendiri.
A.
Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dari bab sebelumnya maka di
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi dakwah yang dilakukan para Dai dalam mencegah praktik syirik
pada masyarakat Ujung yang kebanyakan pada aspek pemotogan generasi,
pemotongan generasi yang dimaksud yakni anak-anak masyarakat Ujung
diberikan pemahaman agama lebih mendalam terkait addewatang, pesta
panen dan sanro, sehingga mereka tidak perlu lagi mengikuti orang tuanya
untuk melaksanakan ritual di addewatang, serta tradisi pesta panen yang
masih melibatkan sanro didalamnya
2. Adapun tradisi masyarakat Ujung yang dianggap menyimpang terhadap
syariat Islam adalah kepercayaan terhadap addewatang, massanro, dan
juga pesta panen
3. Persepsi masyarakat terhadap tradisi yang dianggap menyimpang pada di
Desa Ujung beragam. Akan tetapi secara umum, terdiri atas dua golongan,
yakni masyarakat yang menerima tradisi tersebut dan masyarakat yang
menolak tradisi itu sendiri.
B.
Implikasi
Tanpa mengurasi rasa hormat kepada semua masyarakat Ujung, dengan
rendah hati penulis memberikan saran demi terlaksananya dakwah islam. Adapun
implikasi yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kebudayaan lokal yang ada di berbagai wilayah di Indonesia,
termasuk addewatang yang berada di Desa Ujung.
2. Mengembangkan wawasan keilmuan, khususnya dakwah islam
3. Menjadi perhatian bagi beberapa pihak, diantaranya tokoh agama agar
memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan problematika
yang masih terjadi dimasyarakat.
Mencegah Budaya Syirik Pada Masyarakat Ujung Kecamatan Dua Boccoe
Kabupaten Bone. Penelitian ini dianalisis dengan pendekatan Antropologi,
Sosiologi, dan Dakwah yang dibahas dengan tekhnik analisis data secara kualitatif
dan evaluatif. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field
research).Sedangkan
instrument
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah
yang di lakukan oleh para Dai dalam mencegah perilaku syirik yang masih
dilakukan oleh masyarakat Ujung. Penulis juga meneliti tradisi apa sajakah yang
tergolong dalam budaya syirik pada masyarakat Ujung serta bagaimana respon
masyarakat Ujung perihal dakwah yang dilakukan oleh para Dai dalam mencegah
budaya syirik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaStrategi dakwah yang dilakukan
para Dai dalam mencegah praktik syirikpada masyarakat Ujung kebanyakan pada
aspek pemotogan generasi,pemotongan generasi yang dimaksud yakni anak-anak
masyarakat Ujungdiberikan pemahaman agama
lebih mendalam terkait
addewatang, pestapanen dan sanro, sehingga mereka tidak perlu lagi mengikuti
orang tuanyauntuk melaksanakan ritual di addewatang, serta tradisi pesta panen
yangmasih melibatkan sanro didalamnyasehingga timbullah sebuah pemaknaan
budaya melenceng dari ajaran Islam yang sifatnya menyekutukan Allah swt.
Adapun tradisi masyarakat Ujung yang dianggap menyimpang terhadapsyariat
Islam adalah kepercayaan terhadap addewatang, massanro, danjuga pesta panen.
Persepsi masyarakat terhadap tradisi yang dianggap menyimpang di DesaUjung
beragam. Akan tetapi secara umum, terdiri atas dua golongan, yaknimasyarakat
yang menerima tradisi tersebut dan masyarakat yang menolaktradisi itu sendiri.
A.
Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dari bab sebelumnya maka di
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi dakwah yang dilakukan para Dai dalam mencegah praktik syirik
pada masyarakat Ujung yang kebanyakan pada aspek pemotogan generasi,
pemotongan generasi yang dimaksud yakni anak-anak masyarakat Ujung
diberikan pemahaman agama lebih mendalam terkait addewatang, pesta
panen dan sanro, sehingga mereka tidak perlu lagi mengikuti orang tuanya
untuk melaksanakan ritual di addewatang, serta tradisi pesta panen yang
masih melibatkan sanro didalamnya
2. Adapun tradisi masyarakat Ujung yang dianggap menyimpang terhadap
syariat Islam adalah kepercayaan terhadap addewatang, massanro, dan
juga pesta panen
3. Persepsi masyarakat terhadap tradisi yang dianggap menyimpang pada di
Desa Ujung beragam. Akan tetapi secara umum, terdiri atas dua golongan,
yakni masyarakat yang menerima tradisi tersebut dan masyarakat yang
menolak tradisi itu sendiri.
B.
Implikasi
Tanpa mengurasi rasa hormat kepada semua masyarakat Ujung, dengan
rendah hati penulis memberikan saran demi terlaksananya dakwah islam. Adapun
implikasi yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kebudayaan lokal yang ada di berbagai wilayah di Indonesia,
termasuk addewatang yang berada di Desa Ujung.
2. Mengembangkan wawasan keilmuan, khususnya dakwah islam
3. Menjadi perhatian bagi beberapa pihak, diantaranya tokoh agama agar
memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan problematika
yang masih terjadi dimasyarakat.
Ketersediaan
| SFUD20200031 | 31/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
31/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
