Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Awangpone
Sri Amelia/02.18.1139 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Audio
Visual dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di UPT SMP Negeri 3
Awangpone”. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Efektifitas
Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dalam Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama
Islam di UPT SMP Negeri 3 Awangpone?. Adapun jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
prestest dan posttest, kuesioner, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan pendidikan agama Islam dan jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 20 responden.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil pre-test yaitu dengan kategori
siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 berjumlah 6 orang dan siswa yang memperoleh
nilai ≤ 75 berjumlah 14 orang. Dengan rata-rata demikian dapat dikategorikan bahwa
30% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar.
Dan 70% siswa masih mencapai nilai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM)
keaktifan belajar. Jadi keaktifan belajar PAI sebelum digunakan media audio visual
masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa Nilai post-test setelah digunakan media pembelajaran media audio visual
mempunyai tingkat keaktifan belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum
penggunaan media audio visual, dan dikategorikan siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
berjumlah 20 orang dapat dikategorikan 100%. Siswa sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar. Jadi keaktifan belajar PAI sesudah
digunakan media audio visual telah mengalami peningkatan.
Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji-t, dapat diketahui
bahwa nilai t hitung = 7,94 sedangkan t tabel = 4,35.Maka dapat disimpulkan bahwa
t hitung > t tabel, maka artinya H 1 di terima dan H 0 di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa
keaktifan belajar siswa lebih baik setelah penggunaan media audio visual. Oleh
karena itu, ada efektifitas penggunaan media audio visual dalam terhadap keaktifan
belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Awangpone.
A. Kesimpulan
Hasil pre-test yaitu dengan kategori siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
berjumlah 6 orang dan siswa yang memperoleh nilai ≤ 75 berjumlah 14 orang.
Dengan demikian dapat dikategorikan bahwa 30% siswa belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar dan 70% siswa masih
mencapai nilai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar. Jadi
keaktifan belajar PAI sebelum digunakan media auido visual masih perlu untuk
ditingkatkan lagi.
Nilai post-test setelah digunakan media pembelajaran media audio visual
mempunyai tingkat keaktifan belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum
penggunaan media audio visual, dan dikategorikan siswa yang memperoleh nilai
≥ 75 berjumlah 20 orang dapat dikategorikan 100%. Siswa sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar. Jadi keaktifan belajar PAI
sesudah digunakan media audio visual telah mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan
rumus uji-t, dapat diketahui bahwa nilai t hitung = 7,94 sedangkan t tabel = 4,35,
maka dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel, maka artinya H 1 di terima dan H 0 di
tolak. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa lebih baik setelah
penggunaan media audio visual. Oleh karena itu,ada pengaruh penggunaan media
audio visual dalam terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran PAI di
SMP Negeri 3 Awangpone.
B. Impikasi
Setelah peneliti menguraikan simpulan, selanjutnya peneliti akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran
yang peneliti maksud adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada para guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam,
agar mampu meningkatkan peranannya dalam penggunaan media media
audio visual supaya siswa atau peserta didik lebih meningkatkan keaktifan
belajarn terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Diharapkan kepada guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3
Awangpone, agar selalu menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan materi yang
diberikannya, sehingga mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa.
3. Bagi guru yang ingin menggunakan media audio visual diharapkan untuk
lebih mempersiapkan perangkat pembelajaran, alat dan media dengan baik.
Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keaktifan belajar pada
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Visual dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di UPT SMP Negeri 3
Awangpone”. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Efektifitas
Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dalam Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama
Islam di UPT SMP Negeri 3 Awangpone?. Adapun jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
prestest dan posttest, kuesioner, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan pendidikan agama Islam dan jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 20 responden.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil pre-test yaitu dengan kategori
siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 berjumlah 6 orang dan siswa yang memperoleh
nilai ≤ 75 berjumlah 14 orang. Dengan rata-rata demikian dapat dikategorikan bahwa
30% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar.
Dan 70% siswa masih mencapai nilai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM)
keaktifan belajar. Jadi keaktifan belajar PAI sebelum digunakan media audio visual
masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa Nilai post-test setelah digunakan media pembelajaran media audio visual
mempunyai tingkat keaktifan belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum
penggunaan media audio visual, dan dikategorikan siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
berjumlah 20 orang dapat dikategorikan 100%. Siswa sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar. Jadi keaktifan belajar PAI sesudah
digunakan media audio visual telah mengalami peningkatan.
Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji-t, dapat diketahui
bahwa nilai t hitung = 7,94 sedangkan t tabel = 4,35.Maka dapat disimpulkan bahwa
t hitung > t tabel, maka artinya H 1 di terima dan H 0 di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa
keaktifan belajar siswa lebih baik setelah penggunaan media audio visual. Oleh
karena itu, ada efektifitas penggunaan media audio visual dalam terhadap keaktifan
belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Awangpone.
A. Kesimpulan
Hasil pre-test yaitu dengan kategori siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
berjumlah 6 orang dan siswa yang memperoleh nilai ≤ 75 berjumlah 14 orang.
Dengan demikian dapat dikategorikan bahwa 30% siswa belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar dan 70% siswa masih
mencapai nilai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar. Jadi
keaktifan belajar PAI sebelum digunakan media auido visual masih perlu untuk
ditingkatkan lagi.
Nilai post-test setelah digunakan media pembelajaran media audio visual
mempunyai tingkat keaktifan belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum
penggunaan media audio visual, dan dikategorikan siswa yang memperoleh nilai
≥ 75 berjumlah 20 orang dapat dikategorikan 100%. Siswa sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) keaktifan belajar. Jadi keaktifan belajar PAI
sesudah digunakan media audio visual telah mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan
rumus uji-t, dapat diketahui bahwa nilai t hitung = 7,94 sedangkan t tabel = 4,35,
maka dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel, maka artinya H 1 di terima dan H 0 di
tolak. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa lebih baik setelah
penggunaan media audio visual. Oleh karena itu,ada pengaruh penggunaan media
audio visual dalam terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran PAI di
SMP Negeri 3 Awangpone.
B. Impikasi
Setelah peneliti menguraikan simpulan, selanjutnya peneliti akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran
yang peneliti maksud adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada para guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam,
agar mampu meningkatkan peranannya dalam penggunaan media media
audio visual supaya siswa atau peserta didik lebih meningkatkan keaktifan
belajarn terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Diharapkan kepada guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3
Awangpone, agar selalu menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan materi yang
diberikannya, sehingga mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa.
3. Bagi guru yang ingin menggunakan media audio visual diharapkan untuk
lebih mempersiapkan perangkat pembelajaran, alat dan media dengan baik.
Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keaktifan belajar pada
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Ketersediaan
| STAR20220317 | 317/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
317/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
