Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah pembiayaan Modal Kerja dengan
akad Musyārakah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah, apakah
pembiayaan Modal Kerja dengan akad Muḍārabah berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah, dan apakah pembiayaan KPR Ib dengan akad
Murābaḥah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel
penelitian ini menggunakan laporan keuangan yang dipublikasikan dari periode 2016-
2020 melalui laporan keuangan pada Bank Umum Syariah (Bank Muamalat
Indonesia, Bank BCA Syariah dan Bank Bukopin Syariah) periode 2016-2020
dengan jumlah 180 (seratus delapan puluh). Metode alat analisis data menggunakan
penentuan model, estimasi data panel, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis.
Pengolahan datanya menggunakan Aplikasi Eviews 10.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan menunjukkan bahwa
nilai probabilitas sebesar 0,00< 0.05 yang menyatakan bahwa variabel Musyārakah,
Muḍārabah, dan Murābaḥah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2016-2020. Secara parsial pembiayaan
Modal Kerja dengan akad Musyārakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah maka H0 diterima H1 ditolak. Pembiayaan Modal Kerja dengan
akad Muḍārabah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah, maka H0
ditolak H1 diterima. Pembiayaan KPR Ib dengan akad Murābaḥah berpengaruh
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah , maka H0 ditolak H1 diterima.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan
dalam bab 1 dalam skripsi ini. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik yaitu:
1. Pembiayaan Modal Kerja dengan Akad Musyarārakah tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (Bank Muamalat
Indonesia, Bank BCA Syariah, dan Bank Bukopin Syariah) periode 2016-
2020. Hal ini menggambarkan bahwa pembiayaan Modal Kerja dengan akad
Musyārakah yang ditawarkan oleh Bank Umum Syariah belum cukup baik
dalam memberikan keuntungan (profit). Artinya jika pembiayaan Modal Kerja
dengan akad Musyārakah mengalami kenaikan maka profitabilitas Bank
Umum Syariah tidak mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya. Hal ini
menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah didalam memperoleh keuntungan
melalui Modal Kerja yang ditawarkan belum maksimal.
2. Pembiayaan Modal Kerja dengan Akad Muḍārabah berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank BCA
Syariah, dan Bank Bukopin Syariah) periode 2016-2020. Hal ini
menggambarkan bahwa pembiayaan Modal Kerja dengan akad Muḍārabah
yang ditawarkan oleh Bank Umum Syariah dapat memberikan keuntungan.
Artinya bahwa pembiayaan Modal Kerja dengan akad Muḍārabah dapat
memberikan profitabilitas yang cukup baik pada Bank Umum Syariah,
sehingga dapa tmempertahankan asset yang dimiliki dan dapat
mensejahterahkan kehidupan kedepannya. Hal ini berarti jika Pembiayaan
Modal Kerja dengan akad Muḍārabah mengalami kenaikan maka profitabilitas
bank juga akan mengalami kenaikan. Maka menunjukkan bahwa Bank Umum
Syariah di dalam memperoleh keuntungan melalui Pembiayaan Modal Kerja
yang di tawarkan cukup maksimal.
3. Pembiayaan KPR Ib dengan akad Murābaḥah berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank BCA
Syariah, dan Bank Bukopin Syariah) periode 2016-2020. Hal ini
menggambarkan bahwa pembiayaan KPR Ib dengan akad Murābaḥah yang
ditawarkan oleh Bank Umum Syariah dapat memberikan keuntungan. Artinya
bahwa pembiayan KPR Ib dengan akad Murābaḥah dapat memberikan
profitabilitas yang cukup baik pada Bank Umum Syariah, sehingga dapat
mempertahankan asset yang dimiliki, dapat mensejahterahkan kehidupan
kedepannya dan dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini berarti jika
Pembiayaan Modal Kerja dengan akad Murābaḥah mengalami kenaikan maka
profitabilitas bank juga akan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa
Bank Umum Syariah di dalam memperoleh keuntungan melalui Pembiayaan
KPR Ib yang di tawarkan sudah cukup maksimal.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari analisis dapat diajukan beberapa saran,
diantaranya:
1. Pembiayaan Musyārakah, Muḍārabah, dan Murābaḥah diharapakan dapat
meningkatkan profitabilitas Bank agar dapat memperoleh keuntungan
pembiayaan secara maksimal.
2. Dalam hal ini diharapkan pihak nasabah lebih tepat dalam hal pembiayaan
sehingga berimbas kepada profitabilitas Bank.
C. Implikasi
1. Jika Bank Umum Syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank BCA Syariah,
dan Bank Bukopin Syariah) menjadikan ketiga pembiayaan (Musyārakah,
Muḍārabah, dan Murābaḥah) tersebut untuk memperoleh laba, maka akan
berdampak baik bagi perusahaan.
2. Jika Bank Umum Syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank BCA Syariah,
dan Bank Bukopin Syariah) berfokus hanya pada ketiga pembiayaan tersebut
sebagai produk utama dengan maksud memperoleh keuntungan, maka bisa
saja berdampak pada ketetapan perusahaan.

SFEBI20220007

07/2022

Perpustakaan Pusat

Tersedia