Kontribusi Pemikiran Ir. Soekarno dalam Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia (Analisis Buku Di Bawah Bendera Revolusi)”

No image available for this title
Skripsi ini merupakan pengkajian pemikiran Ir. Soekarno dalam buku Di
Bawah Bendera Revolusi (DBR) yang membahas tentang pembaruan pendidikan
Islam di Indonesia. Penelitian ini berangkat dari pemahaman muslim yang pasif pada
masa Ir. Soekarno. Submasalah yang telah dirumuskan, yaitu (1) latar belakang dan
konsepsi pemikiran Ir. Soekarno, (2) pemikirannya mengenai lembaga pendidikan
Islam, (3) pemikirannya mengenai guru pendidikan Islam, dan (4) pemikirannya
mengenai peserta didik pendidikan Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah
pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan historis dan
hermeneutik. Sumber primer menggunakan buku DBR Jilid I karya Ir. Soekarno.
Adapun metode pengumpulan datanya adalah dokumentasi dan pengutipan, serta
dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan analisis isi (content analysis).
Hasil dari penelitian ini, yaitu (1) pemikiran Ir. Soekarno dilatarbelakangi oleh
keluarga, buku-buku Islam dan sosial, kultur Indonesia, dan tokoh-tokoh besar di
dekatnya. Hal tersebut menumbuhkan pemikiran mengenai agama, mistik,
kemanusiaan, kebaikan, nasionalisme, marxisme sehingga menimbulkan sinkretis
pemikiran tersendiri yang disebut sebagai Soekarnoisme, (2) pemikiran mengenai
lembaga pendidikan Islam, yaitu pesantren sebaiknya tidak hanya mengandalkan al-
Qur’an dan hadis, tetapi juga masukkan pengetahuan umum (Islam science);
pendidikan nonformal dapat dilakukan dalam organisasi Islam dan partai Islam; tidak
perlu adanya tabir yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan dalam
pembelajaran; dan sejak dini memberikan pengetahuan berkemajuan dan pembaruan
Islam kepada anak-anak agar terbuka mindsetnya, (3) pemikiran mengenai guru
pendidikan Islam, yaitu gurulah pembentuk akal dan jiwa peserta didik; sebaiknya
guru tidak hanya tahu mengajar, menulis, dan menghitung, tetapi juga memiliki
kemampuan pengetahuan umum agar dapat memahami al-Qur’an dan hadis secara
mendalam, dan (4) pemikiran mengenai peserta didik pendidikan Islam, yaitu
perbanyak literasi: membaca, menulis, inklusif menerjemahkan. Sebaiknya juga tidak
belajar dari satu sumber saja, tidak pasif, dan tidak bertaklid buta agar tidak dogmatis.
Penelitian ini juga menemukan bahwa Ir. Soekarno merupakan pembaru
dalam Islam. Kurang dikenal sebagai tokoh pemikir Islam, tetapi lebih dikenal
sebagai tokoh nasionalis. Meski demikian, terdapat pemikiran Islam yang progresif
dibandingkan dengan masyarakat muslim pada zamannya. Pemikiran Islam dinamis
mengakibatkan banyak kalangan yang kontra dan mengkritiknya. Akan tetapi, Ir.
Soekarno menegaskan bahwa tidak ingin membuat ajaran baru dalam Islam, tetapi
ingin memurnikan pengertian tentang Islam agar kembali kepada al-Qur’an dan hadis.
Selain itu, bukan mengkritik Islam-nya, melainkan masyarakat Islamnya.
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan yang telah disusun oleh penulis, maka kesimpulan dari
penelitian ini, yaitu:
1. Ir. Soekarno adalah seorang yang berpemikiran sinkretis. Pemikirannya terbentuk
dari latar belakang yang berbeda-beda dan konsep pemikirannya juga berbeda
dengan yang lain. Pemikirannya terbentuk dari pengalaman, orang tuanya,
kebudayaan Indonesia, buku-buku yang dibaca, dan tokoh-tokoh hebat di
sekitarnya. Latar belakangnya juga dipengaruhi oleh kebudayaan kejawen,
Islamisme, Hinduisme dan Buddhisme, humanisme, marxisme dan sosialisme,
ekonomi, kebajikan, dan nasionalisme. Dari latar belakang tersebut menimbulkan
suatu sinkretis pemikiran yang menciptakan suatu konsep baru, yaitu
nasionalisme, Islamisme dan marxisme. Konsep pemikiran ketiga ideologi
tersebut juga berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Pemikirannya
memunculkan pemikiran dan paham baru, seperti marhaenisme, sosio-demokrasi,
sosio-nasionalisme, pancasila, gotong royong, dan demokrasi terpimpin.
2. Pemikiran Ir. Soekarno mengenai lembaga pendidikan Islam terdiri dari tiga
bidang, yaitu:
a. Pada lembaga pendidikan Islam formal, yaitu Ir. Soekarno ingin adanya
pengetahuan umum dalam pesantren. Pengetahuan umum tersebut dijadikan
kendaraan untuk dapat lebih memahami Al-Qur’an dan hadis. Dalam pendidikan
haruslah merdeka bergerak, tidak terikat dengan sesuatu. Kemerdekaan itu juga
bermakna berjuang melawan kekolotan dalam memandang Islam.
b. Pada lembaga pendidikan Islam nonformal, yaitu Ir. Soekarno berpendapat bahwa
sumber belajar itu luas dan lebar, tidak hanya belajar dalam sekolah. Inklusif
belajar di organisasi Islam dan partai Islam. Dalam pembelajaran juga tidak boleh
ada diferensiasi antara laki-laki dan perempuan dengan adanya sebuah tabir. Tabir
bagi Ir. Soekarno adalah simbol perbudakan.
c. Pada lembaga pendidikan Islam informal, yaitu bagi Ir. Soekarno hal terpenting
yang pertama dan utama adalah pergerakan seorang ibu. Ibu yang hebat akan
melahirkan keturunan yang hebat juga. Dari ibulah pendidikan dimulai.
Pendidikan dari seorang ibu sangat signifikan dalam membangun masyarakat dan
bangsa. Selain itu, sejak dini telah ditanamkan pada anak-anak jiwa dan watak
berpikir kritis dan merdeka agar tidak langsung menerima saja.
3. Pemikiran Ir. Soekarno mengenai guru pendidikan Islam, yaitu:
a. Melihat dari tugas guru pendidikan Islam, yaitu bagi Ir. Soekarno guru adalah
pembentuk akal dan jiwa peserta didik. Gurulah yang membentuk fondasi peserta
didik. Selain itu, guru juga harus membudayakan diskusi agar peserta didik dapat
bertukar pikiran.
b. Melihat dari kompetensi guru pendidikan Islam, yaitu Ir. Soekarno mengharapkan
pribadi jiwa guru sejati bahwa tidak hanya sekadar mengajar saja, tetapi benar-
benar sadar bahwa yang dilakukan adalah ibadah dan amanah dari Allah swt.
Demi meningkatkan kompetensi profesional, guru harus berpengetahuan umum
dan belajar sejarah. Guru juga harus memiliki kepribadian dan kewibawaan
dengan tidak boleh putus asa. Selain itu, kompetensi sosial pada guru dapat dilihat
dengan menggenggam para pemuda. Maka bagi guru yang dapat menggenggam
pemuda akan menggenggam masa depan. Guru harus memahami bahwa Islam
adalah progres. Melihat ke belakang sekadar untuk mengambil apinya, bukan
asapnya. Mengambil yang baik dalam artian tidak mengulangi kesalahan yang
telah lalu. Oleh karena itu, dalam mengelola pembelajaran Islam tidaklah kolot,
harus berani melakukan perubahan. Dengan itu, pentingnya rethinking of Islam—
bahwa perlu memahami Islam lagi sehingga mengajarkan pada peserta didik tidak
bertaklid buta. Jadi, guru wajib memfungsikan dan memerdekakan akal, serta
kembali membuka pintu ijtihad
4. Pemikiran Ir. Soekarno mengenai peserta didik pendidikan Islam adalah dapat
dilihat dari diri Ir. Soekarno sendiri sebagai seorang pelajar Islam. Perlunya
literasi, seperti membaca yang merupakan sumber ilmu pengetahuan. Ditambah
dengan menulis dan menerjemahkan jika perlu. Peserta didik juga harus belajar
dari berbagai sumber, tidak hanya dalam satu titik. Namun, harus dipahami bahwa
tidak langsung menerima saja, maka perlunya peserta didik yang bebas dan
merdeka. Dengan kemerdekaan peserta didik, maka harus berani bersuara
mengutarakan pemikirannya. Jadi, tidak hanya mendengarkan saja dan menerima.
Sebagai pelajar, wajib memiliki pemikiran terbuka. Dengan itu, dapat menerima
pendapat orang lain sehingga tidak menganggap dirinya saja yang benar. Peserta
didik tidak boleh bermalas-malasan dalam menuntut ilmu. Oleh karena itu peserta
didik harus membangkitkan semangat.
Ketersediaan
STAR20200189189/2020Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

189/2020

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyahh

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top