Peranan Guru PAI Dalam Pembinaan Kecerdasan Emosionla Siswa Di SMAN 26 BONE
Baskar/02.15.1101 - Personal Name
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi pada beberapa bab sebelumnya dan pengamatan yang
penulis lakukan di SMAN 26 Bone maka penulis dapat mengemukakan simpulan
sebagai berikut:
1. P embinaan kecerdasan emosional siswa di SMAN 26 Bone yaitu pendidik
dalam menerapkan pembinaan kecerdasan emosional pendidikan agama Islam
kepada peserta didik, pendidik menggunakan metode pembiasaan,
pembelajaran, keteladanan, memberikan nasehat dan motivasi kepada peserta
didik untuk terbiasa dalam melakukan ibadah dan membekali diri menghadapi
masa depan dengan akhlak mulia dan pemberian sanksi atas pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk untuk mengontrol prilaku dan sikap
peserta didik serta memberikan penghargaan bagi peserta didik yang
menunjukkan kemajuan dalam hal kebaikkan. Kerja sama antara orang tua dan
sekolah.
2. Kontribusi pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai ibadah dan
Akhlak peserta didik di SMAN 26 Bone yaitu pendidikan agama Islam
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menanamkan ibadah dan
akhlak peserta didik, pendidik mengajarkan meteri PAI kepada peserta didik
pendidik juga memberikan penekanan kepada peserta didik dalam hal beribadah
dan akhlak peserta didik , melalui meteri pendidik juga mengarahkan dan
memberikan pengawasan dalam melakukan praktek ibadah dan akhlak peserta
didik seperti peserta didik melakukan berwudhu, melaksanakan shalat
membaca doa-doa sebelum dan sesudah makan dan belajar serta menjaga
kebersihan, berpakaian rapi dan bertuturkata yang sopan kepada pendidik
maupun teman sebaya hal tersebut tidak terlepas dari pengawasan pendidik
karna semua pendidik menerapkan pendidikan agama Islam yang berbasis
Islami yang menjadi kebudayaan di SMAN 26 Bone.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam
pembahasan skiripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah, terutama pemerintah daerah hendaknya memfokuskan perhatian
pada peserta didik dalam memberikan materi maupun non materi pada peserta
didik.
2. Kepada pendidik hendaknya tetap melaksanakan tugas dan tanggungjawab
seoptimal mungkin dan memperhatikan keadaan peserta didik dalam ibadah dan
akhlak.
3. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi di
dalam dunia pendidikan dalam pendidikan agama Islam.Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimana
pembinaan kecerdasan emosional siswa, 2) kendala apa yang dihadapi oleh guru
pendidikan agama Islam dalam peranannya sebagai pembinaan kecerdasan emosional
siswa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan
data melalui field research (riset lapangan) dengan menggunakan pendekatan
Teologis-Normatif, pendekatan Paedagogik dan pendekatan Sosiologis. Penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya teknik
analisis data yang digunakan peneliti yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) peranan guru pendidikan
agama Islam dalam pembinaan kecerdasan emosional siswa di SMAN 26 Bone yaitu
pendidik dalam menerapkan pendidikan agama Islam kepada peserta didik, pendidik
menggunakan metode pembiasaan, pembelajaran, praktek, keteladanan, memotivasi
dan memberikan nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk terbiasa dalam
melakukan ibadah dan membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia.
2) Kontribusi pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai ibadah dan Akhlak
peserta didik di SMAN 26 Bone yaitu PAI memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam menanamkan nilai ibadah dan akhlak peserta didik. Melalui materi, pendidik
juga mengarahkan dan memberikan pengawasan dalam melakukan praktek nilai
ibadah dan akhlak peserta didik yaitu nilai ibadah seperti peserta didik melaksanakan
shalat, puasa, zakat dan mengimani rukun Islam dan rukun iman serta nilai akhlak
yaitu menjaga kebersihan, berpakaian rapi dan bertutur kata yang sopan kepada
pendidik maupun teman sebaya. Hal tersebut tidak terlepas dari pengawasan pendidik
karna semua pendidik menerapkan pendidikan agama Islam yang berbasis islami
yang menjadi kebudayaan di SMAN 26 Bone.
Berdasarkan deskripsi pada beberapa bab sebelumnya dan pengamatan yang
penulis lakukan di SMAN 26 Bone maka penulis dapat mengemukakan simpulan
sebagai berikut:
1. P embinaan kecerdasan emosional siswa di SMAN 26 Bone yaitu pendidik
dalam menerapkan pembinaan kecerdasan emosional pendidikan agama Islam
kepada peserta didik, pendidik menggunakan metode pembiasaan,
pembelajaran, keteladanan, memberikan nasehat dan motivasi kepada peserta
didik untuk terbiasa dalam melakukan ibadah dan membekali diri menghadapi
masa depan dengan akhlak mulia dan pemberian sanksi atas pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk untuk mengontrol prilaku dan sikap
peserta didik serta memberikan penghargaan bagi peserta didik yang
menunjukkan kemajuan dalam hal kebaikkan. Kerja sama antara orang tua dan
sekolah.
2. Kontribusi pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai ibadah dan
Akhlak peserta didik di SMAN 26 Bone yaitu pendidikan agama Islam
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menanamkan ibadah dan
akhlak peserta didik, pendidik mengajarkan meteri PAI kepada peserta didik
pendidik juga memberikan penekanan kepada peserta didik dalam hal beribadah
dan akhlak peserta didik , melalui meteri pendidik juga mengarahkan dan
memberikan pengawasan dalam melakukan praktek ibadah dan akhlak peserta
didik seperti peserta didik melakukan berwudhu, melaksanakan shalat
membaca doa-doa sebelum dan sesudah makan dan belajar serta menjaga
kebersihan, berpakaian rapi dan bertuturkata yang sopan kepada pendidik
maupun teman sebaya hal tersebut tidak terlepas dari pengawasan pendidik
karna semua pendidik menerapkan pendidikan agama Islam yang berbasis
Islami yang menjadi kebudayaan di SMAN 26 Bone.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam
pembahasan skiripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah, terutama pemerintah daerah hendaknya memfokuskan perhatian
pada peserta didik dalam memberikan materi maupun non materi pada peserta
didik.
2. Kepada pendidik hendaknya tetap melaksanakan tugas dan tanggungjawab
seoptimal mungkin dan memperhatikan keadaan peserta didik dalam ibadah dan
akhlak.
3. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi di
dalam dunia pendidikan dalam pendidikan agama Islam.Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimana
pembinaan kecerdasan emosional siswa, 2) kendala apa yang dihadapi oleh guru
pendidikan agama Islam dalam peranannya sebagai pembinaan kecerdasan emosional
siswa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan
data melalui field research (riset lapangan) dengan menggunakan pendekatan
Teologis-Normatif, pendekatan Paedagogik dan pendekatan Sosiologis. Penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya teknik
analisis data yang digunakan peneliti yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) peranan guru pendidikan
agama Islam dalam pembinaan kecerdasan emosional siswa di SMAN 26 Bone yaitu
pendidik dalam menerapkan pendidikan agama Islam kepada peserta didik, pendidik
menggunakan metode pembiasaan, pembelajaran, praktek, keteladanan, memotivasi
dan memberikan nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk terbiasa dalam
melakukan ibadah dan membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia.
2) Kontribusi pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai ibadah dan Akhlak
peserta didik di SMAN 26 Bone yaitu PAI memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam menanamkan nilai ibadah dan akhlak peserta didik. Melalui materi, pendidik
juga mengarahkan dan memberikan pengawasan dalam melakukan praktek nilai
ibadah dan akhlak peserta didik yaitu nilai ibadah seperti peserta didik melaksanakan
shalat, puasa, zakat dan mengimani rukun Islam dan rukun iman serta nilai akhlak
yaitu menjaga kebersihan, berpakaian rapi dan bertutur kata yang sopan kepada
pendidik maupun teman sebaya. Hal tersebut tidak terlepas dari pengawasan pendidik
karna semua pendidik menerapkan pendidikan agama Islam yang berbasis islami
yang menjadi kebudayaan di SMAN 26 Bone.
Ketersediaan
| STAR20190309 | 309/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
309/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
