Skripsi ini mengkaji tentang Persepsi konsumen dalam penggunaan kosmetik
berlabel halal dan tidak halal (studi kasus mahasiswi FEBI IAIN Bone angkatan 2016
). Rumusan masalah yang termuat dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana persepsi
konsumen dalam penggunaan kosmetik berlabel halal dan tidak halal berdasarkan
fatwa LPPOM MUI?; 2) Apa dampak dari penggunaan kosmetik berlabel halal dan
tidak halal?; 3) Bagaimana mahasiswi dapat membedakan produk kosmetik halal dan
tidak halal?
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik Descriptive Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Mahasiswi FEBI IAIN Bone
angkatan 2016 lebih banyak yang menggunakan kosmetik halal karena lebih aman
digunakan dan menjalankan perintah Allah SWT tetapi, ada juga yang masih
menggunakan kosmetik tidak halal dengan dalih coba-coba atau dengan harapan bisa
memberikan dampak yang baik bagi kulit. (2) Dampak dari penggunaan kosmetik
berlabel halal memberikan dampak yang baik bagi kulit serta memberikan rasa aman
bagi penggunanya sedangkan pada kosmetik tidak halal memberikan dampak buruk
dan bisa membatalkan wudhu karena kandungan dari kosmetik tersebut. (3) Cara
membedakan produk kosmetik halal yaitu dengan melihat label halal pada kemasan,
atau dengan melihat bahan-bahan yang digunakan produk tersebut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Persepsi konsumen dalam penggunaan kosmetik berlabel halal dan tidak halal
berdasarkan fatwa LPPOM MUI adalah rata-rata menggunakan kosmetik
berlabel halal karena produk tersebut aman digunakan tapi, tidak sedikit pula
yang masih menggunakan kosmetik tidak berlabel halal karena kurangnya
pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menggunakan kosmetik
berlabel halal.
2. Dampak penggunaan kosmetik baik pada kosmetik berlabel halal maupun tidak
halal. Kosmetik halal akan memberikan dampak yang baik pada penggunanya,
adapun dampak yang dirasakan oleh konsumen yaitu: Kulit menjadi lebih halus
dan sehat, menyamarkan noda hitam, rasa aman dll. sedangkan untuk kosmetik
yang tidak halal akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan kulit,
adapun dampak yang dirasakan yaitu: kulit memerah, terkelupas, gatal-gatal,
jerawatan dll.
3. Membedakan produk kosmetik halal dan tidak halal dengan melihat logo halal
pada kemasan produk dan ingredients (bahan-bahan yang digunakan) pada
kosmetik tersebut.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran
kepada mahasiswi FEBI IAIN Bone agar senantiasa menggunakan produk halal
karena aman digunakan jangka panjang serta menjalanka perintah Allah SWT.
adapun cara membedakan produk kosmetik halal dan tidak halal yaitu dengan
melihat logo halal yang tercantum pada kemasan produk kosmetik, tapi ada juga
kosmetik yang tidak mencantumkan label halal pada kemasan produknya untuk
mengetahui halal tidaknya dapat dilihat dari bahan-bahan yang digunakan. Agar
tidak muncul keragu-raguan di anjurkan agar memilih produk kosmetik yan sudah
berlabel halal.
C. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian mencakup dua hal, yaitu implikasi ilmiah
dan praktis. Implikasi ilmiah berhubungan dengan kontribusinya terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu keislaman pada
khususnya, sedangkan implikasi praktis berkaitan dengan kontribusi penelitian
berupa sumbangsi pemikiran dan masukan terhadap mahasiswa serta lapisan
masyarakat luas terutama setiap orang yang ingin memperdalam ilmu Ekonomi
Islam di perguruan tinggi IAIN Bone pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

SFEBI20200146

146/2020

Perpustakaan Pusat

Tersedia