Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai Moderasi Beragama (Studi Kasus SMAN 15 Bone)

No image available for this title
Skripsi ini membahas mengenai “Peran Guru Pendidikan Agama
Islam dalam Menanamkan Nilai Moderasi Beragama di SMAN 15 Bone” tujan
penelitian ini yaitu bagaimana peran guru dalam menanamkan nilai moderasi
beragama di SMAN 15 Bone. Hal ini perlu untuk dikaji untuk mengetahui peran
guru dalam menenamkan nilai-nilai moderasi beragama di sekolah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
teologis normatif, pendekatan, pedagogik, dan pendekatan sosiologis dan juga
teknik lain seperti wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh
diolah dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan penelitian
tentang Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai
Moderasi Beragama di SMAN 15 Bone. Dalam menganalisis data, penyajian data,
penulis menggunakan tiga teknik, yaitu: teknik reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Gambaran umum
moderasi beragama di SMAN 15 Bone yaitu sudah menunjukkan moderasi yang
baik sebagaimana yang disampaikan oleh kepala sekolah dan juga guru PAI. 2.
Peran guru PAI dalam menanamkan nilai moderasi beragama di SMAN 15 Bone
meliputi : a. Conservator sebagai guru PAI bertanggung jawab akan sikapnya, b.
Transmiter (penerus) guru PAI bertindak sebagai motivator dan pembimbing, c.
Innovator (pengembang) guru PAI berkolaborasi dengan semua guru dari
berbagai agama, d. Organizer (pelaksana) guru melaksanakan kegiatan yang
diinovasikan, e. Transformator, guru PAI menerjemahkan nilai dengan menjadi
figur untuk murid; 2. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
membangun moderasi beragama di sekolah meliputi: Faktor Pendukung yaitu
terdapat pada diri guru PAI, memiliki kapasitas diri dan pengalaman yang sangat
mendukung untuk membangun moderasi beragama. Kemudian lingkungan
masyarakat yang mendukung terhadap kegiatan sekolah, terkhusus kegiatan
keagamaan. Adapun faktor penghambat antara lain usia murid sangat berpengaruh
untuk pelaksanaan program bina keagamaan, karena murid baru cenderung masih
beradaptasi untuk bersekolah. Terbatasnya fasilitas sekolah, sebagai tempat proses
pembimbingan keagamaan seperti tidak memiliki musolla, yang membuat guru
harus lebih kreatif dalam memberi pembinaan keagamaan di sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis selama satu bulan di
SMA Negeri 15 Bone dengan judul penelitian Peran Guru PAI dalam
Menanamkan Nilai Moderasi Beragama di SMAN 15 Bone maka penulis
menyimpukan bahwa:
1. Gambaran moderasi pada siswa di SMAN 15 Bone
Semua agama membawa misi kedamaian dan keselarasan hidup termasuk
agama Islam, sebagaimana kepala sekolah dan juga guru PAI gamabaran
moderasi di SMAN 15 Bone sudah cukup bagus dikarenakan semua pihak
berperan dalam menanamkan dan membangun moderasi beragama melalui
metode dan penerapan yang dilakukan keoala sekolah dan juga guru PAI.
2. Peran guru PAI dalam menanamkan nilai moderasi beragama di SMAN 15
Bone
a. Conservator sebagai pemelihara sistem nilai moderasi, guru PAI
bertanggung jawab terhadap sikap yang dilakukan disekolah untuk
menjadi panutan.
b. Innovator (pengembang) dalam membangun moderasi beragama.
Moderasi beragama tidak hanya berfokus pada murid yang beragama
Islam, tetapi juga diggaungkan untuk murid yang beragama lain. Guru
PAI memiliki berinovasi dengan bekerjasama kepada setiap guru baik
beragama Islam dan non-Islam untuk mensiarkan moderasi beragama .
c. Transmiter (penerus) sistem-sistem nilai kepada murid guru PAI
meneruskan nilai-nilai moderasi beragama dengan menjadi
pembimbing dan motivator untuk murid-murid agar mampu
memahami moderasi beragama.
d. Organizer sebagai peran guru PAI dilakukan untuk mengorganisir
setiap kegiatan yang ada, terutama yang diinovasikan seperti kegiatan
multi agama di sekolah dalam perayaan PHBI atau hari besar nasional
lainnya.
e. Transformator sebagai peran guru PAI, dilakukan dengan mentransfer
nilai dalam bentuk tingkah laku, agar setiap peserta didik mampu
memahami bahwa nilai yang ditanamkan juga dilakukan guru dan
mampu ditiru oleh murid-murid.
3. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menanamkan nilai
moderasi beragama di SMAN 15 Bone
a. Faktor Pendukung
1) Guru, di setiap sekolah dasar tersebut, memiliki kapasitas diri dan
pengalaman yang sangat mendukung untuk membangun moderasi
beragama.
2) Lingkungan Masyarakat, letak geografis sekolah masing-masing
setiap tempat memiliki geografis yang berbeda. Apresiasi
lingkungan sekitar dan wali murid yang selaku warga setempat
sangat mendukung terhadap kegiatan sekolah, terkhusus kegiatan
keagamaan.
b. Faktor Penghambat
1) Murid, usia sangat berpengaruh untuk pelaksanaan program bina
keagamaan, karena siswa baru cenderung masih beradaptasi untuk
bersekolah.
2) Sekolah, fasilitas masih kurang untuk sekolah di SMAN 15 Bone
karna belum memiliki mushollah, yang membuat guru harus lebih
kreatif dalam membimbing dan memberi pembinaan keagamaan
di sekolah.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dibawah ini
ditemukan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-
saran penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan mampu
memberikan fasilitas yang menunjang proses pendidikan karakter
seperti mushollah untuk memberikan kemudahan dalam
pembimbingan spiritual murid-murid di sekolah.
2. Kepada Kementrian Agama Kabupaten Bone untuk mensiarkan lebih
luas lagi terkait moderasi beragama yang harus disebar luaskan di
seluruh ranah pendidikan di Kabupaten Bone.
3. Kepada Kepala Sekolah diharapkan selalu mendukung usaha dan
upaya guru PAI dalam menanamkan nilai moderasi beragama di
sekolah dan memperhatikan perkembangan nilai-nilai tersebut kepada
murid-murid.
4. Kepada guru PAI hendaknya lebih menguatkan pembiasaan pada
prilaku bukan hanya pada konsep dan pengertian. Guru PAI juga
diharapkan mampu membangun komunikasi terhadap pihak sekolah
untuk membuat kegiatan-kegiatan keagamaan dan memberi
pemahaman kepada wali murid dan masyarakat sekitar tentang
kegiatannya.
5. Kepada guru-guru di sekolah hendaknya membantu guru PAI dalam
membiasakan murid dalam kegiatannya sehari-hari baik pada jam
pelajaran atau di luar jam pelajaran dengan nilai-nilai moderasi
beragama tersebut.
6. Kepada murid diharapkan mampu mempertahankan dan
mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama di setiap saat baik di
sekolah maupun di laur sekolah.
7. Kepada wali murid diharapkan mampu bekerjasama dengan dewan
guru untuk mengontrol perkembangan murid di rumah, dan
mengkomunikasikan jika terdapat penyimpangan dalam melakukan
sikap moderat dalam beragama.
Ketersediaan
STAR20230395395/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

415/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top