Urgensi Total Quality Control dalam Pengendalian Mutu Pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina Kabupaten Bone
Asnidar/02.16.3066 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai total quality control dalam pengendalian
mutu pendidikan. Fokus permasalahan dalam skripsi ini yakni urgensi total quality
control dalam pengendalian mutu pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina. Tujuan
untuk mengetahui tentang pelaksanaan total quality control di SMPN Satu Atap 3
Cina, dengan permasalahan bagaimana upaya pengendalian mutu pendidikan di
SMPN Satu Atap 3 Cina, dan faktor pendukung dan penghambat total quality control
dalam pengendalian mutu pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) melakukan dengan menggunakan teknik
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif dengan tiga tahapan yaitu tahap reduksi,
penyajiian data (Display Data) dan tahap kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Urgensi Total Quality Control dalam
Pengendalian Mutu Pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina Kabupaten Bone bahwa
pelaksanaan quality control memang penting untuk mengendalikan mutu lembaga
pendidikan. Sekolah tersebut telah melaksanakan pengontrolan dan pengawasan akan
tetapi masih belum maksimal dikarenakan belum memiliki standar tertentu dalam
melakukan pengontrolan. Ketika pengontrolan baik dan penetapan standar sesuai
dengan perencanaan maka pengendalian mutu pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina
mampu membawa lulusannya menjadi bermanfaat dan mampu bersaing dengan
sekolah lain.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang
menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Total Quality Control di SMPN Satu Atap 3 Cina belum
maksimal karena belum memiliki standar tertentu dan penilaian terhadap
tindakan yang dilakukan. Namun, secara umum telah dilaksanakan suatu
pengontrolan terhadap sumber daya manusia maupun sarana dan prasaran
yang ada di sekolah. Pelaksanaan TQC di lakukan oleh kepala sekolah dan
guru dalam sekolah dalam proses pembelaran. Sekolah menerapkan suatu
sistem sesuai dengan rencanaan yang telah dirumuskan dan berdasar pada
kurikulum yang ada.
2. Upaya pengendalian yang dilakukan disekolah SMPN Satu Atap 3 Cina
yaitu: adanya kerja sama semua sumber daya manusia yang ada di sekolah
tersebut, adanya komunikasi langsung terkait apa saja yang menjadi
permasalah dalam sekolah yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
kualitas sekolah, dan dalam sistem pembelajaran juga mempengaruhi
pengendalian mutu pengajaran sehingga sekolah mengupayakan suatu
pengendalian mutu dengan cara menggunakan sistem pembelajaran dan
pengajaran yang menggunakan metode Student Centered Learning.
3. Faktor yang dapat mendukung Total Quality Control dalam pengendalian
mutu pengajaran di SMPN Satu Atap 3 Cina: (a) Terjalinnya komunikasi
yang baik dan secara langsung semua warga sekolah, (b) Adanya
pembinaan dan pelatihan agar lebih professional dalam bekerja, (c)
Adanya motivasi yang tinggi untuk mengembangkan mutu sekolah.
Sedanglan faktor penghambatnya adalah: (a) kurangnya tenaga ahli yang
tersedia, (b) Minimnya sarana dan prasaran, (c) Tidak memiliki standara
tertentu dalam mengendalikan.
B. Implikasi
1. Pengontrolan sangatlah penting agar dapat menjaga kestabilan suatu
organisasi, maka dari itu pihak-pihak yang terkait hendaknya menerapkan
suatu sistem pengawasan dan pengontrolan yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
2. Dengan pengendalian mutu pengajaran yang diterapkan dan hasil yang
baik akan mendorong terjadinya perubahan kearah positif bagi sekolah
khususnya di SMPN Satu Atap 3 Cina. Jika demikian adanya, maka untuk
menjaga agar senantiasa seluruh elemen sekolah agar termotivasi untuk
memberikan yang terbaik bagi sekolah hendaknya pihak pimpinan
memberikan reward (bukanhanya materi) bagi setiap warga madrasah
yang berprestasi, hal ini akan memacu semangat/ghirah mereka untuk
senantiasa berbuat yang lebih baik dan terbaik bagi sekolah
3. Guru maupun tenaga kependidikan yang lainnya dapat lebih sabar dan
ikhlas dalam menjalankan tugasnya dalam mengabdi pada sekolah dan
mampu menghadapi permasalah-permasalahan yang ada di sekolah.
mutu pendidikan. Fokus permasalahan dalam skripsi ini yakni urgensi total quality
control dalam pengendalian mutu pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina. Tujuan
untuk mengetahui tentang pelaksanaan total quality control di SMPN Satu Atap 3
Cina, dengan permasalahan bagaimana upaya pengendalian mutu pendidikan di
SMPN Satu Atap 3 Cina, dan faktor pendukung dan penghambat total quality control
dalam pengendalian mutu pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) melakukan dengan menggunakan teknik
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif dengan tiga tahapan yaitu tahap reduksi,
penyajiian data (Display Data) dan tahap kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Urgensi Total Quality Control dalam
Pengendalian Mutu Pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina Kabupaten Bone bahwa
pelaksanaan quality control memang penting untuk mengendalikan mutu lembaga
pendidikan. Sekolah tersebut telah melaksanakan pengontrolan dan pengawasan akan
tetapi masih belum maksimal dikarenakan belum memiliki standar tertentu dalam
melakukan pengontrolan. Ketika pengontrolan baik dan penetapan standar sesuai
dengan perencanaan maka pengendalian mutu pendidikan di SMPN Satu Atap 3 Cina
mampu membawa lulusannya menjadi bermanfaat dan mampu bersaing dengan
sekolah lain.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang
menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Total Quality Control di SMPN Satu Atap 3 Cina belum
maksimal karena belum memiliki standar tertentu dan penilaian terhadap
tindakan yang dilakukan. Namun, secara umum telah dilaksanakan suatu
pengontrolan terhadap sumber daya manusia maupun sarana dan prasaran
yang ada di sekolah. Pelaksanaan TQC di lakukan oleh kepala sekolah dan
guru dalam sekolah dalam proses pembelaran. Sekolah menerapkan suatu
sistem sesuai dengan rencanaan yang telah dirumuskan dan berdasar pada
kurikulum yang ada.
2. Upaya pengendalian yang dilakukan disekolah SMPN Satu Atap 3 Cina
yaitu: adanya kerja sama semua sumber daya manusia yang ada di sekolah
tersebut, adanya komunikasi langsung terkait apa saja yang menjadi
permasalah dalam sekolah yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
kualitas sekolah, dan dalam sistem pembelajaran juga mempengaruhi
pengendalian mutu pengajaran sehingga sekolah mengupayakan suatu
pengendalian mutu dengan cara menggunakan sistem pembelajaran dan
pengajaran yang menggunakan metode Student Centered Learning.
3. Faktor yang dapat mendukung Total Quality Control dalam pengendalian
mutu pengajaran di SMPN Satu Atap 3 Cina: (a) Terjalinnya komunikasi
yang baik dan secara langsung semua warga sekolah, (b) Adanya
pembinaan dan pelatihan agar lebih professional dalam bekerja, (c)
Adanya motivasi yang tinggi untuk mengembangkan mutu sekolah.
Sedanglan faktor penghambatnya adalah: (a) kurangnya tenaga ahli yang
tersedia, (b) Minimnya sarana dan prasaran, (c) Tidak memiliki standara
tertentu dalam mengendalikan.
B. Implikasi
1. Pengontrolan sangatlah penting agar dapat menjaga kestabilan suatu
organisasi, maka dari itu pihak-pihak yang terkait hendaknya menerapkan
suatu sistem pengawasan dan pengontrolan yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
2. Dengan pengendalian mutu pengajaran yang diterapkan dan hasil yang
baik akan mendorong terjadinya perubahan kearah positif bagi sekolah
khususnya di SMPN Satu Atap 3 Cina. Jika demikian adanya, maka untuk
menjaga agar senantiasa seluruh elemen sekolah agar termotivasi untuk
memberikan yang terbaik bagi sekolah hendaknya pihak pimpinan
memberikan reward (bukanhanya materi) bagi setiap warga madrasah
yang berprestasi, hal ini akan memacu semangat/ghirah mereka untuk
senantiasa berbuat yang lebih baik dan terbaik bagi sekolah
3. Guru maupun tenaga kependidikan yang lainnya dapat lebih sabar dan
ikhlas dalam menjalankan tugasnya dalam mengabdi pada sekolah dan
mampu menghadapi permasalah-permasalahan yang ada di sekolah.
Ketersediaan
| STAR20200182 | 182/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
182/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
