Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Melakukan Pembelajaran Daring Di SD Negeri 55 Otting Kec. Tellu Siattinge Kab. Bone
Vivi Yulfiana/02.18.3002 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentangUpaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Keterampilan Guru Melakukan Pembelajaran Daring di SD Negeri 55 Otting
Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiUpaya
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Melakukan Pembelajaran
Daring Di SD Negeri 55 Otting Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone . Adapun
permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah 1) jenis aplikasi pembelajaran
daring apa saja yang digunakan guru di SD Negeri 55 Otting 2) upaya apa saja yang
dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan keterampilan guru melakukan
pembelajaran daring di SD Negeri 55 Otting.
Metode digunakan penelitian field research(penelitian lapangan) dengan
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang di peroleh diolah dengan
menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan penelitian tentang Upaya
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Melakukan Pembelajaran
Daring di SD Negeri 55 Otting Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone. Dalam menganalisis
data, penulis menggunakan redukasi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Semua guru di SD Negeri 55 Otting
melakukan pembelajaran daring sesuai dengan ketentuan dari pemerintah.Pertama,
mengenai komputer atau telepon yang merupakan alat elektonik yang digunakan
untuk melakukan pembelajaran daring. Kedua, koneksi jaringan, semua guru bisa
mengakses internet di rumah masing-masing dengan lancar.Ketiga, kemampuan
menggunakan software, semua guru hanya menggunakan dua aplikasi pembelajaran
daring yaitu aplikasi WhatsApp dan Google Meet sebagaimana yang kita ketahui
bahwa siswa yang diajar adalah siswa di tingkat sekolah dasar maka kedua aplikasi
pembelajaran itulah yang cukup mudah digunakan oleh mereka. Keempat, gaya dan
strategi mengajar, semua guru menyiapkan berbagai persiapan sebelum memulai
pembelajaran daring, semua guru mengatakan bahwa perbedaan yang paling
signifikan yang dirasakan pada saat mengajar secara daring yaitu mereka tidak bisa
mengontrol dan menegur siswa secara langsung.Walaupun pada awalnya masih ada
guru yang belum bisa menggunakan aplikasi pembelajaran daring, hanya 70% guru
yang bisa melakukan pembelajaran daring, tapi setelah mengikuti pelatihan yang
diadakan oleh kepala sekolah, akhirnya semua guru sudah bisa melakukan
pembelajaran daring
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 55 Otting Kec. Tellu Siattinge Kab. Bone,
maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Aplikasi yang digunakan oleh guru di sekolah SD Negeri 55 Otting yaitu
aplikasi WhatsApp dan Google Meet kedua aplikasi tersebut digunakan oleh
semua guru ketika pembelajaran daring berlangsung, karena kedua aplikasi
tersebut merupakan aplikasi pembelajaran yang cukup mudah digunakan di
tingkat pendidikan sekolah dasar. Kelebihan dari penggunaan kedua aplikasi
pembelajaran daring tersebut, yaitu kedua aplikasi tersebut merupakan aplikasi
yang cukup mudah digunakan oleh guru terutama bagi siswa sebagaimana yang
kita ketahui bahwa siswa di tingkat pendidikan sekolah dasar belum bisa
menggunakan berbagai jenis aplikasi pembelajaran daring. Adapun kekurangan
penggunaan aplikasi pembelajaran daring, yaitu koneksi jaringan atau internet
yang kadang kurang mendukung proses pembelajaran daring.
2. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan keterampilan guru
melakukan pembelajaran daring di SD Negeri 55 Otting yaitu mengadakan
pelatihan penggunaan aplikasi pembelajaran daring sebelum memberlakukan
pembelajaran daring di sekolah, dimana pada awalnya di SD Negeri 55 Otting
hanya 70%, guru yang bisa melakukan pembelajaran daring dengan baiksesuai
ketentuan. Namun, setelah mengikuti pelatihan pembelajaran daring yang
diadakan oleh kepala sekolah akhirnya semua
guru sudah bisa melakukan pembelajaran daring dengan baik.Pembelajaran
daring di SD Negeri 55 Otting dilakukan selama kurang lebih lima semester.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di SD Negeri 55 Otting, maka
dapat diberikan saran-saran yang dapat membantu mengenai upaya kepala sekolah
dalam meningkatkan keterampilan guru melakukan pembelajaran daring.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada kepala Sekolah, tenaga pendidik, dan tenaga
kependidikan untuk selalu bekerjasama dalam hal menigkatkan mutu
pendidikan.
2. Diharapkan kepada semua guru mampu menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi sesuai dengan fungsi dan ketentuan. Seperti, menggunakan
aplikasi pembelajaran sesuai dengan fungsi.
3. Diharapkan kepada kepala sekolah, tenaga pendidik, dan tenaga
kependidkan mampu mengikuti perkembangan zaman.
Keterampilan Guru Melakukan Pembelajaran Daring di SD Negeri 55 Otting
Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiUpaya
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Melakukan Pembelajaran
Daring Di SD Negeri 55 Otting Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone . Adapun
permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah 1) jenis aplikasi pembelajaran
daring apa saja yang digunakan guru di SD Negeri 55 Otting 2) upaya apa saja yang
dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan keterampilan guru melakukan
pembelajaran daring di SD Negeri 55 Otting.
Metode digunakan penelitian field research(penelitian lapangan) dengan
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang di peroleh diolah dengan
menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan penelitian tentang Upaya
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Melakukan Pembelajaran
Daring di SD Negeri 55 Otting Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone. Dalam menganalisis
data, penulis menggunakan redukasi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Semua guru di SD Negeri 55 Otting
melakukan pembelajaran daring sesuai dengan ketentuan dari pemerintah.Pertama,
mengenai komputer atau telepon yang merupakan alat elektonik yang digunakan
untuk melakukan pembelajaran daring. Kedua, koneksi jaringan, semua guru bisa
mengakses internet di rumah masing-masing dengan lancar.Ketiga, kemampuan
menggunakan software, semua guru hanya menggunakan dua aplikasi pembelajaran
daring yaitu aplikasi WhatsApp dan Google Meet sebagaimana yang kita ketahui
bahwa siswa yang diajar adalah siswa di tingkat sekolah dasar maka kedua aplikasi
pembelajaran itulah yang cukup mudah digunakan oleh mereka. Keempat, gaya dan
strategi mengajar, semua guru menyiapkan berbagai persiapan sebelum memulai
pembelajaran daring, semua guru mengatakan bahwa perbedaan yang paling
signifikan yang dirasakan pada saat mengajar secara daring yaitu mereka tidak bisa
mengontrol dan menegur siswa secara langsung.Walaupun pada awalnya masih ada
guru yang belum bisa menggunakan aplikasi pembelajaran daring, hanya 70% guru
yang bisa melakukan pembelajaran daring, tapi setelah mengikuti pelatihan yang
diadakan oleh kepala sekolah, akhirnya semua guru sudah bisa melakukan
pembelajaran daring
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 55 Otting Kec. Tellu Siattinge Kab. Bone,
maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Aplikasi yang digunakan oleh guru di sekolah SD Negeri 55 Otting yaitu
aplikasi WhatsApp dan Google Meet kedua aplikasi tersebut digunakan oleh
semua guru ketika pembelajaran daring berlangsung, karena kedua aplikasi
tersebut merupakan aplikasi pembelajaran yang cukup mudah digunakan di
tingkat pendidikan sekolah dasar. Kelebihan dari penggunaan kedua aplikasi
pembelajaran daring tersebut, yaitu kedua aplikasi tersebut merupakan aplikasi
yang cukup mudah digunakan oleh guru terutama bagi siswa sebagaimana yang
kita ketahui bahwa siswa di tingkat pendidikan sekolah dasar belum bisa
menggunakan berbagai jenis aplikasi pembelajaran daring. Adapun kekurangan
penggunaan aplikasi pembelajaran daring, yaitu koneksi jaringan atau internet
yang kadang kurang mendukung proses pembelajaran daring.
2. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan keterampilan guru
melakukan pembelajaran daring di SD Negeri 55 Otting yaitu mengadakan
pelatihan penggunaan aplikasi pembelajaran daring sebelum memberlakukan
pembelajaran daring di sekolah, dimana pada awalnya di SD Negeri 55 Otting
hanya 70%, guru yang bisa melakukan pembelajaran daring dengan baiksesuai
ketentuan. Namun, setelah mengikuti pelatihan pembelajaran daring yang
diadakan oleh kepala sekolah akhirnya semua
guru sudah bisa melakukan pembelajaran daring dengan baik.Pembelajaran
daring di SD Negeri 55 Otting dilakukan selama kurang lebih lima semester.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di SD Negeri 55 Otting, maka
dapat diberikan saran-saran yang dapat membantu mengenai upaya kepala sekolah
dalam meningkatkan keterampilan guru melakukan pembelajaran daring.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada kepala Sekolah, tenaga pendidik, dan tenaga
kependidikan untuk selalu bekerjasama dalam hal menigkatkan mutu
pendidikan.
2. Diharapkan kepada semua guru mampu menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi sesuai dengan fungsi dan ketentuan. Seperti, menggunakan
aplikasi pembelajaran sesuai dengan fungsi.
3. Diharapkan kepada kepala sekolah, tenaga pendidik, dan tenaga
kependidkan mampu mengikuti perkembangan zaman.
Ketersediaan
| STAR20220012 | 12/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
12/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
