Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 15 Bone
A. Baso Mappalewa/02.18.3150 - Personal Name
Peran kepala sekolah sangat krusial dalam menjamin efektivitas program
Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
peran kepala sekolah dalam pengelolaan program BK di SMA Negeri 15 Bone, serta
bagaimana manajemen program tersebut dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode
field research, yaitu pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian. Data
primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari pihak sekolah,
sementara data sekunder berasal dari dokumen resmi terkait kebijakan dan laporan
kinerja BK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak hanya
bertindak sebagai pengarah dan pengawas, tetapi juga sebagai fasilitator dalam
peningkatan kompetensi guru BK melalui pelatihan keterampilan konseling. Selain
itu, kepala sekolah berperan aktif dalam menciptakan manajemen BK yang efektif
melalui perencanaan yang sistematis, pelaksanaan layanan yang berkualitas, serta
pengawasan dan evaluasi berkelanjutan. Program BK di SMA Negeri 15 Bone
dirancang secara holistik untuk memenuhi kebutuhan akademis, emosional, dan
sosial siswa. Kepala sekolah juga mendorong kolaborasi antara guru BK, orang tua,
dan pihak terkait lainnya guna menciptakan lingkungan yang mendukung
keberhasilan program. Dengan keterlibatan langsung kepala sekolah, pelaksanaan
program BK menjadi lebih terarah dan mampu memberikan dampak positif terhadap
perkembangan siswa secara menyeluruh.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan pada
penelitian ini, bahwa:
1. Kepala Sekolah di SMA Negeri 15 Bone perlu memberikan keterampilan
konseling lebih kepada para guru bimbingan dan konseling agar tercapai
pelayanan yang optimal kepada peserta didik serta terlibat langsung guna
menciptakan efektivitas manajemen sekolah termasuk program bimbingan dan
konseling. Hal ini mengacu pada peran kepala sekolah yang krusial yaitu
mengarahkan dan mengawasi seluruh aspek manajemen sekolah, termasuk
program Bimbingan dan Konseling (BK). Mereka bertanggung jawab untuk
menetapkan visi dan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan visi
sekolah. Selain itu, Kepala Sekolah juga berperan dalam memfasilitasi kerja
sama antara staf BK, guru, orang tua dan komunitas dalam mendukung
perkembangan siswa.
2. Manajemen BK di SMA Negeri 15 Bone berfokus pada perencanaan yang
matang, pelaksanaan layanan yang efektif, serta pengawasan dan evaluasi yang
berkelanjutan. Program BK dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa secara
holistik, termasuk dukungan akademis, emosional dan sosial. Struktur
organisasi BK diatur dengan baik, memastikan ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dan memberikan layanan konseling, pelatihan, serta kegiatan
pendukung lainnya. Evaluasi program dilakukan secara rutin untuk menilai
efektivitas dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
3. Dalam perencanaan pelaksanaan program BK, kepala sekolah harus
mendukung pelatihan untuk mengembangkan profesionalitas para guru dan staf
BK agar mereka mampu mengatasi kendala dalam penyusunan rencana dan
pelaksanaan program. Hal tersebut mengacu pada peran kunci Kepala Sekolah
dalam program Bimbingan dan Konseling yaitu menciptakan lingkungan yang
mendukung bagi pelaksanaan program BK yang berkualitas dan mendorong
kolaborasi antara berbagai pihak dan memberikan dukungan dalam
pengembangan profesional staf BK. Kepala Sekolah juga bertanggung jawab
untuk memantau dan mengevaluasi layanan BK, memastikan bahwa program
ini berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi
perkembangan siswa.
B. Saran
Adapun saran yang bisa peneliti sampaikan pada penelitian ini, yaitu:
1. Kepala Sekolah dan tim BK perlu terus memperkuat dan menyelaraskan visi
dan misi BK dengan visi sekolah secara keseluruhan. Hal ini bisa dilakukan
melalui rapat rutin, workshop dan diskusi terbuka dengan semua pemangku
kepentingan untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang
sama tentang tujuan dan arah program BK.
2. Mendorong kolaborasi lebih intensif antara staf BK, guru, orang tua dan
komunitas. Kepala Sekolah bisa mengadakan pertemuan rutin dan kegiatan
bersama yang melibatkan semua pihak untuk menciptakan sinergi dalam
mendukung perkembangan siswa. Membangun jaringan dengan komunitas
lokal dan lembaga pendidikan lainnya juga bisa memberikan nilai tambah.
3. Memberikan kesempatan lebih banyak bagi staf BK untuk mengikuti pelatihan,
seminar dan konferensi yang relevan. Pengembangan profesional yang
berkelanjutan akan meningkatkan kompetensi dan pengetahuan staf BK,
sehingga mereka bisa memberikan layanan yang lebih efektif dan up-to-date.
4. Melakukan evaluasi program BK secara lebih komprehensif dan berkala.
Kepala Sekolah bisa mengimplementasikan sistem umpan balik yang lebih
terstruktur dari siswa, orang tua dan guru untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan program BK. Data evaluasi ini kemudian digunakan untuk
melakukan perbaikan dan penyesuaian program secara terus-menerus.
Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
peran kepala sekolah dalam pengelolaan program BK di SMA Negeri 15 Bone, serta
bagaimana manajemen program tersebut dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode
field research, yaitu pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian. Data
primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari pihak sekolah,
sementara data sekunder berasal dari dokumen resmi terkait kebijakan dan laporan
kinerja BK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak hanya
bertindak sebagai pengarah dan pengawas, tetapi juga sebagai fasilitator dalam
peningkatan kompetensi guru BK melalui pelatihan keterampilan konseling. Selain
itu, kepala sekolah berperan aktif dalam menciptakan manajemen BK yang efektif
melalui perencanaan yang sistematis, pelaksanaan layanan yang berkualitas, serta
pengawasan dan evaluasi berkelanjutan. Program BK di SMA Negeri 15 Bone
dirancang secara holistik untuk memenuhi kebutuhan akademis, emosional, dan
sosial siswa. Kepala sekolah juga mendorong kolaborasi antara guru BK, orang tua,
dan pihak terkait lainnya guna menciptakan lingkungan yang mendukung
keberhasilan program. Dengan keterlibatan langsung kepala sekolah, pelaksanaan
program BK menjadi lebih terarah dan mampu memberikan dampak positif terhadap
perkembangan siswa secara menyeluruh.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan pada
penelitian ini, bahwa:
1. Kepala Sekolah di SMA Negeri 15 Bone perlu memberikan keterampilan
konseling lebih kepada para guru bimbingan dan konseling agar tercapai
pelayanan yang optimal kepada peserta didik serta terlibat langsung guna
menciptakan efektivitas manajemen sekolah termasuk program bimbingan dan
konseling. Hal ini mengacu pada peran kepala sekolah yang krusial yaitu
mengarahkan dan mengawasi seluruh aspek manajemen sekolah, termasuk
program Bimbingan dan Konseling (BK). Mereka bertanggung jawab untuk
menetapkan visi dan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan visi
sekolah. Selain itu, Kepala Sekolah juga berperan dalam memfasilitasi kerja
sama antara staf BK, guru, orang tua dan komunitas dalam mendukung
perkembangan siswa.
2. Manajemen BK di SMA Negeri 15 Bone berfokus pada perencanaan yang
matang, pelaksanaan layanan yang efektif, serta pengawasan dan evaluasi yang
berkelanjutan. Program BK dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa secara
holistik, termasuk dukungan akademis, emosional dan sosial. Struktur
organisasi BK diatur dengan baik, memastikan ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dan memberikan layanan konseling, pelatihan, serta kegiatan
pendukung lainnya. Evaluasi program dilakukan secara rutin untuk menilai
efektivitas dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
3. Dalam perencanaan pelaksanaan program BK, kepala sekolah harus
mendukung pelatihan untuk mengembangkan profesionalitas para guru dan staf
BK agar mereka mampu mengatasi kendala dalam penyusunan rencana dan
pelaksanaan program. Hal tersebut mengacu pada peran kunci Kepala Sekolah
dalam program Bimbingan dan Konseling yaitu menciptakan lingkungan yang
mendukung bagi pelaksanaan program BK yang berkualitas dan mendorong
kolaborasi antara berbagai pihak dan memberikan dukungan dalam
pengembangan profesional staf BK. Kepala Sekolah juga bertanggung jawab
untuk memantau dan mengevaluasi layanan BK, memastikan bahwa program
ini berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi
perkembangan siswa.
B. Saran
Adapun saran yang bisa peneliti sampaikan pada penelitian ini, yaitu:
1. Kepala Sekolah dan tim BK perlu terus memperkuat dan menyelaraskan visi
dan misi BK dengan visi sekolah secara keseluruhan. Hal ini bisa dilakukan
melalui rapat rutin, workshop dan diskusi terbuka dengan semua pemangku
kepentingan untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang
sama tentang tujuan dan arah program BK.
2. Mendorong kolaborasi lebih intensif antara staf BK, guru, orang tua dan
komunitas. Kepala Sekolah bisa mengadakan pertemuan rutin dan kegiatan
bersama yang melibatkan semua pihak untuk menciptakan sinergi dalam
mendukung perkembangan siswa. Membangun jaringan dengan komunitas
lokal dan lembaga pendidikan lainnya juga bisa memberikan nilai tambah.
3. Memberikan kesempatan lebih banyak bagi staf BK untuk mengikuti pelatihan,
seminar dan konferensi yang relevan. Pengembangan profesional yang
berkelanjutan akan meningkatkan kompetensi dan pengetahuan staf BK,
sehingga mereka bisa memberikan layanan yang lebih efektif dan up-to-date.
4. Melakukan evaluasi program BK secara lebih komprehensif dan berkala.
Kepala Sekolah bisa mengimplementasikan sistem umpan balik yang lebih
terstruktur dari siswa, orang tua dan guru untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan program BK. Data evaluasi ini kemudian digunakan untuk
melakukan perbaikan dan penyesuaian program secara terus-menerus.
Ketersediaan
| STAR20250107 | 107/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
107/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
