Urgensi Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran Bagi Guru Akidah Akhlak Dalam Pengembangan Karakter Siswa Kelas XI MAN 2 Bone
Nuralisah/ 02.18.1047 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Urgensi Keterampilan Membuka dan
Menutup Pembelajaran bagi Guru Akidah Akhlak dalam Pengembangan Karakter
Religius Siswa Kelas XI MAN 2 Bone. Hal yang penting di kaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui pentingnya keterampilan guru dalam membuka dan menutup
pembelajaran akidah akhlak, mengetahui bentuk karakter religius yang dikembangkan
oleh guru dalam kegiatan membuka dan menutup pembelajaran serta untuk
mengetahui
faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam
mengembangkan karakter religius siswa kelas XI MAN 2 Bone.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan
paedagogik dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis melalui tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran sangat penting bagi guru akidah akhlak dalam pengembangan karakter
religius siswa kelas XI MAN 2 Bone. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Dalam membuka
pembelajaran guru memulai dengan menarik perhatian siswa menggunakan media
gambar, menumbuhkan motivasi siswa dengan memberi kata-kata motivasi, memberi
batasan materi ajar, serta membuat kaitan materi dengan materi lainnya. Sementara
itu dalam menutup pembelajaran guru akidah akhlak menyimpulkan materi dengan
mengambil garis besar materi yang telah diajarkan, guru juga melakukan evaluasi
tertulis ataupun lisan serta memberikan tindak lanjut berupa PR dan nasehat untuk
mengamalkan ilmu yang telah diperoleh; 2)Bentuk karakter religius yang
dikembangkan dalam kegiatan membuka dan menutup pembelajaran adalah karakter
religius yang mencakupi tiga dimensi karakter yakni dimensi akidah/keyakinan
melalui pembiasaan berdoa dan memberi salam ketika masuk di ruangan, dimensi
peribadatan melalui pembiasaan dan pemahaman tentang pentingnya ibadah seperti
shalat berjamaah dan membaca al-Qur’an, serta dimensi akhlak melalui penerapan
ilmu serta menumbuhkan rasa empati terhadap sesama; 3)Faktor pendukung dan
penghambat pengembangan arakter religius siswa berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri dan juga berasal dari lingkungan pergaulan siswa, baik lingkungan sekolah
maupun lingkungan keluarga atau masyarakat atau disebut dengan faktor internal dan
faktor eksternal.
Implikasi penelitian diharapkan semua pihak di dalam Madrasah
bekerjasama dalam mengembangkan karakter religius siswa, baik itu kepala
madrasah, guru akidah akhlak maupun siswa bisa saling bekerja sama untuk
mengembangkan karater religius siswa, dan untuk seluruh siswa hendaknya
membentuk lingungan pergaulan yang baik.
A.
Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tentang urgensi
keterampilan membuka dan menutup pembelaaran bagi guru akidah akhlak dalam
pengembangan karakter religius siswa kelas XI MAN 2 Bone, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Keterampilan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran akidah
akhlak sudah bagus. Dalam membuka pembelajaran guru memulai dengan
menarik perhatian siswa menggunakan media gambar, menumbuhkan
motivasi siswa dengan bersemangat mengajar serta memberi kata-kata
motivasi kepada siswa, memberi batasan materi ajar, serta membuat kaitan
materi dengan materi lainnya bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara
itu dalam menutup pembelajaran guru akidah akhlak menyimpulkan materi
dengan mengambil garis besar atau intisari materi yang diajarkan hari itu,
guru juga melakukan evaluasi tertulis ataupun lisan serta memberikan tindak
lanjut berupa PR atau nasehat-nasehat untuk mengamalkan ilmu yang telah
diperoleh.
2. Bentuk karakter religius yang dikembangkan oleh guru akidah akhlak dalam
kegiatan membuka dan menutup pembelajaran adalah karakter religius yang
mencakupi tiga dimensi karakter yakni dimensi akidah/keyakinan melalui
pembiasaan berdoa dan memberi salam ketika masuk di ruangan, dimensi
peribadatan melalui pembiasaan dan pemahaman tentang pentingnya ibadah
seperti shalat berjamaah dan membaca al-Qur’an, serta dimensi akhlak
melalui keteladanan serta menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.
3. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan karakter religius siswa
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan juga berasal dari lingkungan
pergaulan siswa, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga atau
masyarakat. Faktor pendukung pengembangan karakter religius siswa di
kelas XI MAN 2 Bone adalah budaya sekolah berupa kegiatan Kamis
Mengaji, Jumat Ibadah dan Kantin Kejujuran. Namun tidak dapat dipungkiri
pergaulan siswa di sekolah juga menjadi penghambat pengembangan karakter
religius, jika siswa bergaul dengan teman-temannya yang kurang berkarakter
religius. Penghambat lain yang mempengaruhi pengembangan karakter
religius siswa adalah lingkungan pergaulan baik pergaulan dalam keluarga,
teman sebaya maupun masyarakat.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dibawah ini
dikemukakan implikasi peneltian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis kepada:
1. Kepada kepala madrasah agar terus membantu guru Akidah Akhlak melalui
kegiatan-kegiatan sekolah yang mendukung pengembangan-pengembangan
karakter religius siswa.
2. Kepada guru-guru yang ada di MAN 2 Bone terutama guru akidah akhlak,
agar mampu lebih terampil lagi dalam membuka dan menutup pembelajaran
agar karakter religius siswa kelas XI MAN 2 Bone bisa lebih berkembang.
3. Kepada seluruh siswa di MAN 2 Bone hendaknya lebih memperhatikan
arahan guru, karena tidak ada guru yang menginginkan siswanya tidak baik.
Maka berpartisipasi aktiflah dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
sekolah dalam upaya pengembangan karakter religius agar bisa menjadi insan
kamil yang berakidah dengan benar, beribadah dengan baik dan berakhlak
dengan mulia.
Menutup Pembelajaran bagi Guru Akidah Akhlak dalam Pengembangan Karakter
Religius Siswa Kelas XI MAN 2 Bone. Hal yang penting di kaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui pentingnya keterampilan guru dalam membuka dan menutup
pembelajaran akidah akhlak, mengetahui bentuk karakter religius yang dikembangkan
oleh guru dalam kegiatan membuka dan menutup pembelajaran serta untuk
mengetahui
faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam
mengembangkan karakter religius siswa kelas XI MAN 2 Bone.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan
paedagogik dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis melalui tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran sangat penting bagi guru akidah akhlak dalam pengembangan karakter
religius siswa kelas XI MAN 2 Bone. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Dalam membuka
pembelajaran guru memulai dengan menarik perhatian siswa menggunakan media
gambar, menumbuhkan motivasi siswa dengan memberi kata-kata motivasi, memberi
batasan materi ajar, serta membuat kaitan materi dengan materi lainnya. Sementara
itu dalam menutup pembelajaran guru akidah akhlak menyimpulkan materi dengan
mengambil garis besar materi yang telah diajarkan, guru juga melakukan evaluasi
tertulis ataupun lisan serta memberikan tindak lanjut berupa PR dan nasehat untuk
mengamalkan ilmu yang telah diperoleh; 2)Bentuk karakter religius yang
dikembangkan dalam kegiatan membuka dan menutup pembelajaran adalah karakter
religius yang mencakupi tiga dimensi karakter yakni dimensi akidah/keyakinan
melalui pembiasaan berdoa dan memberi salam ketika masuk di ruangan, dimensi
peribadatan melalui pembiasaan dan pemahaman tentang pentingnya ibadah seperti
shalat berjamaah dan membaca al-Qur’an, serta dimensi akhlak melalui penerapan
ilmu serta menumbuhkan rasa empati terhadap sesama; 3)Faktor pendukung dan
penghambat pengembangan arakter religius siswa berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri dan juga berasal dari lingkungan pergaulan siswa, baik lingkungan sekolah
maupun lingkungan keluarga atau masyarakat atau disebut dengan faktor internal dan
faktor eksternal.
Implikasi penelitian diharapkan semua pihak di dalam Madrasah
bekerjasama dalam mengembangkan karakter religius siswa, baik itu kepala
madrasah, guru akidah akhlak maupun siswa bisa saling bekerja sama untuk
mengembangkan karater religius siswa, dan untuk seluruh siswa hendaknya
membentuk lingungan pergaulan yang baik.
A.
Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tentang urgensi
keterampilan membuka dan menutup pembelaaran bagi guru akidah akhlak dalam
pengembangan karakter religius siswa kelas XI MAN 2 Bone, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Keterampilan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran akidah
akhlak sudah bagus. Dalam membuka pembelajaran guru memulai dengan
menarik perhatian siswa menggunakan media gambar, menumbuhkan
motivasi siswa dengan bersemangat mengajar serta memberi kata-kata
motivasi kepada siswa, memberi batasan materi ajar, serta membuat kaitan
materi dengan materi lainnya bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara
itu dalam menutup pembelajaran guru akidah akhlak menyimpulkan materi
dengan mengambil garis besar atau intisari materi yang diajarkan hari itu,
guru juga melakukan evaluasi tertulis ataupun lisan serta memberikan tindak
lanjut berupa PR atau nasehat-nasehat untuk mengamalkan ilmu yang telah
diperoleh.
2. Bentuk karakter religius yang dikembangkan oleh guru akidah akhlak dalam
kegiatan membuka dan menutup pembelajaran adalah karakter religius yang
mencakupi tiga dimensi karakter yakni dimensi akidah/keyakinan melalui
pembiasaan berdoa dan memberi salam ketika masuk di ruangan, dimensi
peribadatan melalui pembiasaan dan pemahaman tentang pentingnya ibadah
seperti shalat berjamaah dan membaca al-Qur’an, serta dimensi akhlak
melalui keteladanan serta menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.
3. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan karakter religius siswa
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan juga berasal dari lingkungan
pergaulan siswa, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga atau
masyarakat. Faktor pendukung pengembangan karakter religius siswa di
kelas XI MAN 2 Bone adalah budaya sekolah berupa kegiatan Kamis
Mengaji, Jumat Ibadah dan Kantin Kejujuran. Namun tidak dapat dipungkiri
pergaulan siswa di sekolah juga menjadi penghambat pengembangan karakter
religius, jika siswa bergaul dengan teman-temannya yang kurang berkarakter
religius. Penghambat lain yang mempengaruhi pengembangan karakter
religius siswa adalah lingkungan pergaulan baik pergaulan dalam keluarga,
teman sebaya maupun masyarakat.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dibawah ini
dikemukakan implikasi peneltian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis kepada:
1. Kepada kepala madrasah agar terus membantu guru Akidah Akhlak melalui
kegiatan-kegiatan sekolah yang mendukung pengembangan-pengembangan
karakter religius siswa.
2. Kepada guru-guru yang ada di MAN 2 Bone terutama guru akidah akhlak,
agar mampu lebih terampil lagi dalam membuka dan menutup pembelajaran
agar karakter religius siswa kelas XI MAN 2 Bone bisa lebih berkembang.
3. Kepada seluruh siswa di MAN 2 Bone hendaknya lebih memperhatikan
arahan guru, karena tidak ada guru yang menginginkan siswanya tidak baik.
Maka berpartisipasi aktiflah dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
sekolah dalam upaya pengembangan karakter religius agar bisa menjadi insan
kamil yang berakidah dengan benar, beribadah dengan baik dan berakhlak
dengan mulia.
Ketersediaan
| STAR20220038 | 38/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
38/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
