Penerapan Manajemen Kinerja Berbasis Budaya Relgius Di SMA Negeri 1 Kec. Cenrana Kab. Bone
Irayana/2. 13. 3121 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai“Penerapan Manajemen Kinerja Berbasis
Budaya Religius Di SMA Negeri 1 Kec.Cenrana Kab.Bone”. Hal yang penting dikaji
dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang bagaimana Penerapan Manajemen
Kinerja Berbasis Budaya Religius Di SMA Negeri 1 Kec.Cenrana Kab.Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara lain
wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan metode deduktif, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis data kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan manajemen kinerja berbasis
budaya religius di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone telah terlaksana dengan baik hal
ini dapat terlihat pada penerapan tataran nilai manajemen kinerja guru berbasis
budaya religius yaitu telah mampu menjalin hubungan vertical dan hubungan
horizontal dengan baik, dengan menyiapkan generasi muda yang beriman kepada
tuhan yang maha esa, cinta tanah air dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya dan
menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan inovatif serta profesional, mampu
menciptakan inovasi pendidikan secara sistematis dan sinergis, serta mampu
menciptakan sinergitas satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat yang religius,
edukatif, kreatif dan inovatif serta menjunjung nilai budaya dan norma agama.
Adapun mengenai Penerapan tataran praktik manajemen kinerja guru berbasis budaya
religius yaitu telah mampu melaksanakan sosialisasi nilai-nilai agama yang disepakati
sekolah, penetapan action plan mingguan atau bulan, telah memberikan penghargaan
terhadap prestasi siswa, dan mampu meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas
satuan pendidikan, serta mampu mengembangkan pendidikan berkualitas untuk
semua dan sepanjang hayat. Sedangkan mengenai penerapan tataran simbol
manajemen kinerja guru berbasis budaya religius yaitu siswa sudah bisa menutup
aurat, pemasangan hasil karya peserta didik di madding, baik foto-foto dan moto yang
mengandung pesan nilai agama, guna untuk mewujudkan nilai-nilai budaya sebagai
salah satu keberhasilan pendidikan nasional, mewujudkan lembaga pendidikan
sebagai pusat pendidikan terkemuka dalam bidang nilai budaya religius, dan
mewujudkan masyarakat pembelajar yang berkarakter dan berbudaya religius.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Penerapan tataran nilai manajemen kinerja guru berbasis budaya religius
di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone. Telah terlaksana dengan baik hal ini
dapat terlihat pada penerapan tataran nilai manajemen kinerja guru
berbasis budaya religius diantaranya adalah telah terjalin hubungan
manusia atau warga sekolah dengan tuhan (vertical) dengan baik, dan
hubungan guru dan siswa dengan sesama warga sekolah juga terjalin
komunikasi formal dan non formal dengan baik, dengan menyiapkan
generasi muda yang beriman kepada tuhan yang maha esa, cinta tanah air
dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya dan menjadi teladan, rela berkorban,
kreatif dan inovatif serta profesional, mampu menciptakan inovasi
pendidikan secara sistematis dan sinergis, serta mampu menciptakan
sinergitas satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat yang religius,
edukatif, kreatif dan inovatif serta menjunjung nilai budaya dan norma
agama.
2. Penerapan tataran praktik manajemen kinerja guru berbasis budaya
religius di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone. Penerapan tataran nilai
manajemen kinerja guru berbasis budaya religius diantaranya yaitu telah
mampu melaksanakan sosialisasi nilai-nilai agama yang disepakati
sekolah, penetapan action plan mingguan atau bulan, telah memberikan
penghargaan terhadap prestasi siswa, dan mampu meningkatkan tata
kelola dan akuntabilitas satuan pendidikan, serta mampu mengembangkan
pendidikan berkualitas untuk semua dan sepanjang hayat.
3. Penerapan tataran simbol manajemen kinerja guru berbasis budaya
religius di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone. Penerapan tataran nilai
manajemen kinerja guru berbasis budaya religius diantaranya adalah siswa
sudah bisa menutup aurat, pemasangan hasil karya peserta didik di
madding, baik foto-foto dan moto yang mengandung pesan nilai agama,
guna untuk mewujudkan nilai-nilai budaya sebagai salah satu keberhasilan
pendidikan nasional, mewujudkan lembaga pendidikan sebagai pusat
pendidikan terkemuka dalam bidang nilai budaya religius, dan
mewujudkan masyarakat pembelajar yang berkarakter dan berbudaya
religius.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dibawah ini akan
diuraikan saran-saran.
Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam pembahasan skiripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah, terutama pemerintah daerah hendaknya memfokuskan
perhatian pada manajemen kinerja guru berbasis budaya religius,
mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Sementara dalam hal administrasi,
pemerintah daerah hendaknya lebih berperan sebagai fasilitator dari pada
mengontrol aktivitas-aktivitas sekolah.
2. Kepala Sekolah, diharapkan tidak hanya bertanggung jawab dan
otoritasnya dalam program-program sekolah, kurikulum dan keputusan
personel, tetapi juga bertanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas
keberhasilan program. Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin
kelompok dan pendelegasian tugas dan wewenang sehingga masing-
masing kelompok sadar akan tugas dan fungsinya masing-masing dalam
menerapkan manajemen kinerja berbasis budaya religius yang efektif dan
efesien.
Budaya Religius Di SMA Negeri 1 Kec.Cenrana Kab.Bone”. Hal yang penting dikaji
dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang bagaimana Penerapan Manajemen
Kinerja Berbasis Budaya Religius Di SMA Negeri 1 Kec.Cenrana Kab.Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara lain
wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan metode deduktif, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis data kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan manajemen kinerja berbasis
budaya religius di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone telah terlaksana dengan baik hal
ini dapat terlihat pada penerapan tataran nilai manajemen kinerja guru berbasis
budaya religius yaitu telah mampu menjalin hubungan vertical dan hubungan
horizontal dengan baik, dengan menyiapkan generasi muda yang beriman kepada
tuhan yang maha esa, cinta tanah air dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya dan
menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan inovatif serta profesional, mampu
menciptakan inovasi pendidikan secara sistematis dan sinergis, serta mampu
menciptakan sinergitas satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat yang religius,
edukatif, kreatif dan inovatif serta menjunjung nilai budaya dan norma agama.
Adapun mengenai Penerapan tataran praktik manajemen kinerja guru berbasis budaya
religius yaitu telah mampu melaksanakan sosialisasi nilai-nilai agama yang disepakati
sekolah, penetapan action plan mingguan atau bulan, telah memberikan penghargaan
terhadap prestasi siswa, dan mampu meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas
satuan pendidikan, serta mampu mengembangkan pendidikan berkualitas untuk
semua dan sepanjang hayat. Sedangkan mengenai penerapan tataran simbol
manajemen kinerja guru berbasis budaya religius yaitu siswa sudah bisa menutup
aurat, pemasangan hasil karya peserta didik di madding, baik foto-foto dan moto yang
mengandung pesan nilai agama, guna untuk mewujudkan nilai-nilai budaya sebagai
salah satu keberhasilan pendidikan nasional, mewujudkan lembaga pendidikan
sebagai pusat pendidikan terkemuka dalam bidang nilai budaya religius, dan
mewujudkan masyarakat pembelajar yang berkarakter dan berbudaya religius.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Penerapan tataran nilai manajemen kinerja guru berbasis budaya religius
di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone. Telah terlaksana dengan baik hal ini
dapat terlihat pada penerapan tataran nilai manajemen kinerja guru
berbasis budaya religius diantaranya adalah telah terjalin hubungan
manusia atau warga sekolah dengan tuhan (vertical) dengan baik, dan
hubungan guru dan siswa dengan sesama warga sekolah juga terjalin
komunikasi formal dan non formal dengan baik, dengan menyiapkan
generasi muda yang beriman kepada tuhan yang maha esa, cinta tanah air
dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya dan menjadi teladan, rela berkorban,
kreatif dan inovatif serta profesional, mampu menciptakan inovasi
pendidikan secara sistematis dan sinergis, serta mampu menciptakan
sinergitas satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat yang religius,
edukatif, kreatif dan inovatif serta menjunjung nilai budaya dan norma
agama.
2. Penerapan tataran praktik manajemen kinerja guru berbasis budaya
religius di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone. Penerapan tataran nilai
manajemen kinerja guru berbasis budaya religius diantaranya yaitu telah
mampu melaksanakan sosialisasi nilai-nilai agama yang disepakati
sekolah, penetapan action plan mingguan atau bulan, telah memberikan
penghargaan terhadap prestasi siswa, dan mampu meningkatkan tata
kelola dan akuntabilitas satuan pendidikan, serta mampu mengembangkan
pendidikan berkualitas untuk semua dan sepanjang hayat.
3. Penerapan tataran simbol manajemen kinerja guru berbasis budaya
religius di SMAN 1 Kec. Cenrana Kab. Bone. Penerapan tataran nilai
manajemen kinerja guru berbasis budaya religius diantaranya adalah siswa
sudah bisa menutup aurat, pemasangan hasil karya peserta didik di
madding, baik foto-foto dan moto yang mengandung pesan nilai agama,
guna untuk mewujudkan nilai-nilai budaya sebagai salah satu keberhasilan
pendidikan nasional, mewujudkan lembaga pendidikan sebagai pusat
pendidikan terkemuka dalam bidang nilai budaya religius, dan
mewujudkan masyarakat pembelajar yang berkarakter dan berbudaya
religius.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dibawah ini akan
diuraikan saran-saran.
Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam pembahasan skiripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah, terutama pemerintah daerah hendaknya memfokuskan
perhatian pada manajemen kinerja guru berbasis budaya religius,
mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Sementara dalam hal administrasi,
pemerintah daerah hendaknya lebih berperan sebagai fasilitator dari pada
mengontrol aktivitas-aktivitas sekolah.
2. Kepala Sekolah, diharapkan tidak hanya bertanggung jawab dan
otoritasnya dalam program-program sekolah, kurikulum dan keputusan
personel, tetapi juga bertanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas
keberhasilan program. Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin
kelompok dan pendelegasian tugas dan wewenang sehingga masing-
masing kelompok sadar akan tugas dan fungsinya masing-masing dalam
menerapkan manajemen kinerja berbasis budaya religius yang efektif dan
efesien.
Ketersediaan
| STAR20170319 | 319/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
319/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
