Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kedisiplinan shalat Berjamaah bagi Siswa SMP Negeri 1 Tellu Siattinge Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone.
Nurfaidah/02.16.1108 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “ Peran Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Meningkatkan Kedisiplinan Shalat Berjamaah bagi Siswa SMP Negeri 1
Tellu Siattinge Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone”. Hal yang penting
dikaji dalam skripsi ini yakni bagaimana kedisiplinan shalat berjamaah bagi siwa
SMP Negeri 1 Tellu Siattinge? Dan bagaimana konstribusi guru pendidikan
agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah bagi siswa SMP
Negeri 1 Tellu Siattinge?. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan jenis
penelitian kualitatif (qualiatif research). Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Melakukan pendekatan pedagogis dan psikologis
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga
tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data, (display data) dan tahap penarikan
kesimpilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru pendidikan agama
Islam dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah bagi siswa SMP Negeri
1 Tellu Siattinge dapat diuraikan berdasarkan dimensi pertama, Kedisiplinan
shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Tellu Siattinge sudah baik, karena dapat dilihat
begitu antusiasnya siswa apabila masuk waktu shalat, siswa segera bergegas untuk
mencari air wudhu. Pelaksanaan shalat berjamaah dengan disiplin mengajarkan
pada siswa mengenai arti tepat waktu dalam segala hal. Pelaksanaan shalat
berjamaah yang dilaksanakan dengan tertib, teratur dan taat maka akan
bermanfaat bagi diri siswa sehingga dalam pelaksanaannya tidak merasa tertekan,
bahkan dilaksanakan shalat berjamaah itu dengan ikhlas. Kemudian shalat
berjamaah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, karena melihat siswa
yang mengetahui bahwa mengerjakan shalat itu wajib bagi setiap muslim.
Sehingga tertanam dalam diri siswa unuk melaksanakan shalat berjamaah dengan
tepat waktu. Kedua konstribusi guru pendidikan agama terhadap kedisiplinan
shalat berjamaah bagi siswa SMP Negeri 1 Tellu Siattinge yaitu guru pendidikan
agama Islam memberikan sebuah pendidikan, bimbingan, mengarahkan, serta
melatih siswa agar pelaksanaan shalat berjamaah dapat berjalan dengan baik.
Konstribusi yang diberikan oleh guru pendidikan agama Islam sangat bermanfaat
bagi siswa untuk membentuk kepribadiannya menjadikan lebih baik dan disiplin.
Namun demikian pelaksanaan shalat berjamaah masih menemukan beberapa
kendala yang dialami dalam mendisiplinakn siswa, yakni masih ada yang kurang
kesadaran dalam melaksanakan shalat berjamaah, adanya faktor keluarga yang
kurang memberikan dukungan kepada siswa, serta rasa malas siswa dalam
mengerjakan shalat berjamaah.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Kedisiplinan shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Tellu Siattinge sudah baik,
karena dapat dilihat begitu antusiasnya siswa apabila masuk waktu shalat, siswa
segera bergegas untuk mencari air wudhu. Pelaksanaan shalat berjamaah dengan
disiplin mengajarkan pada siswa mengenai arti tepat waktu dalam segala hal.
Shalat berjamaah dilakukan bersama-sama hal tersebut juga berkaitan tenang
arti kebersamaan dalam segala hal juga dapat memberikan efek untuk saling
mengenal antar sesama dimana di dalam musala semuanya disatukan dengan
berbeda kelas sehingga dapat membuat siswa bersahabat. Pelaksanaan shalat
berjamaah yang dilaksanakan denga tertib, teratur dan taat maka akan
bermanfaat bagi diri siswa sehingga dalam pelaksanaannya tidak merasa
tertekan, bahkan dilaksanakan shalat berjamaah itu dengan ikhlas. Kemudian
shalat berjamaah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, karena melihat
siswa yang mengetahui bahwa mengerjakan shalat itu wajib bagi setiap muslim.
Sehingga tertanam dalam diri siswa unuk melaksanakan shalat berjamaah
dengan tepat waktu.
2. Konstribusi guru pendidikan agama terhadap kedisiplinan shalat berjamaah bagi
siswa SMP Negeri 1 Tellu Siattinge yaitu guru pendidikan agama Islam
memberikan sebuah pendidikan, bimbingan, mengarahkan, serta melatih siswa
agar pelaksanaan shalat berjamaah dapat berjalan dengan baik. Konstribusi yang
diberikan oleh guru pendidikan agama Islam sangat bermanfaat bagi siswa
untuk membentuk kepribadiannya menjadikan lebih baik dan disiplin.
3. Pelaksanaan shalat berjamaah ada beberapa kendala yang dialami dalam
mendisiplinakn siswa, yakni kurangnya kesadaran siswa dalam melaksanakan
shalat berjamaah, adanya faktor keluarga yang kurang memberikan dukungan
kepada siswa, serta rasa malas siswa dalam mengerjakan shalat berjamaah.
Faktor pendukung adanya kerja sama antara guru dan orang tua siswa sehingga
dalam pelaksanaan shalat berjamaah berjalan dengan baik.
B. Implikasi
1. Diharapkan kepada sekolah, guru, staf, dan komite sekolah dapat berpartisipasi
secara aktif dan bekerja secara bersama-sama dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah bagi siswa.
2. Diharapkan kepada guru pendidikan agama Islam hendakanya tetap sabar dan
aktif dalam memberikan pendidikan, bimbingan, arahan, dan melatih siswa
untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa dalam melaksanakan shalat berjamaah dengan disiplin.
3. Diharapkan kepada siswa agar tetap mengukuti pelaksanaan shalat berjamaah
dengan tertib dan disiplin tanpa adanya rasa malas dalam mengerjakannya.
4. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan konstribusi di
dalam dunia pendidikan formal, non formal, maupun pendidikan informal.
dalam Meningkatkan Kedisiplinan Shalat Berjamaah bagi Siswa SMP Negeri 1
Tellu Siattinge Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone”. Hal yang penting
dikaji dalam skripsi ini yakni bagaimana kedisiplinan shalat berjamaah bagi siwa
SMP Negeri 1 Tellu Siattinge? Dan bagaimana konstribusi guru pendidikan
agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah bagi siswa SMP
Negeri 1 Tellu Siattinge?. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan jenis
penelitian kualitatif (qualiatif research). Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Melakukan pendekatan pedagogis dan psikologis
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga
tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data, (display data) dan tahap penarikan
kesimpilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru pendidikan agama
Islam dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah bagi siswa SMP Negeri
1 Tellu Siattinge dapat diuraikan berdasarkan dimensi pertama, Kedisiplinan
shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Tellu Siattinge sudah baik, karena dapat dilihat
begitu antusiasnya siswa apabila masuk waktu shalat, siswa segera bergegas untuk
mencari air wudhu. Pelaksanaan shalat berjamaah dengan disiplin mengajarkan
pada siswa mengenai arti tepat waktu dalam segala hal. Pelaksanaan shalat
berjamaah yang dilaksanakan dengan tertib, teratur dan taat maka akan
bermanfaat bagi diri siswa sehingga dalam pelaksanaannya tidak merasa tertekan,
bahkan dilaksanakan shalat berjamaah itu dengan ikhlas. Kemudian shalat
berjamaah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, karena melihat siswa
yang mengetahui bahwa mengerjakan shalat itu wajib bagi setiap muslim.
Sehingga tertanam dalam diri siswa unuk melaksanakan shalat berjamaah dengan
tepat waktu. Kedua konstribusi guru pendidikan agama terhadap kedisiplinan
shalat berjamaah bagi siswa SMP Negeri 1 Tellu Siattinge yaitu guru pendidikan
agama Islam memberikan sebuah pendidikan, bimbingan, mengarahkan, serta
melatih siswa agar pelaksanaan shalat berjamaah dapat berjalan dengan baik.
Konstribusi yang diberikan oleh guru pendidikan agama Islam sangat bermanfaat
bagi siswa untuk membentuk kepribadiannya menjadikan lebih baik dan disiplin.
Namun demikian pelaksanaan shalat berjamaah masih menemukan beberapa
kendala yang dialami dalam mendisiplinakn siswa, yakni masih ada yang kurang
kesadaran dalam melaksanakan shalat berjamaah, adanya faktor keluarga yang
kurang memberikan dukungan kepada siswa, serta rasa malas siswa dalam
mengerjakan shalat berjamaah.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Kedisiplinan shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Tellu Siattinge sudah baik,
karena dapat dilihat begitu antusiasnya siswa apabila masuk waktu shalat, siswa
segera bergegas untuk mencari air wudhu. Pelaksanaan shalat berjamaah dengan
disiplin mengajarkan pada siswa mengenai arti tepat waktu dalam segala hal.
Shalat berjamaah dilakukan bersama-sama hal tersebut juga berkaitan tenang
arti kebersamaan dalam segala hal juga dapat memberikan efek untuk saling
mengenal antar sesama dimana di dalam musala semuanya disatukan dengan
berbeda kelas sehingga dapat membuat siswa bersahabat. Pelaksanaan shalat
berjamaah yang dilaksanakan denga tertib, teratur dan taat maka akan
bermanfaat bagi diri siswa sehingga dalam pelaksanaannya tidak merasa
tertekan, bahkan dilaksanakan shalat berjamaah itu dengan ikhlas. Kemudian
shalat berjamaah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, karena melihat
siswa yang mengetahui bahwa mengerjakan shalat itu wajib bagi setiap muslim.
Sehingga tertanam dalam diri siswa unuk melaksanakan shalat berjamaah
dengan tepat waktu.
2. Konstribusi guru pendidikan agama terhadap kedisiplinan shalat berjamaah bagi
siswa SMP Negeri 1 Tellu Siattinge yaitu guru pendidikan agama Islam
memberikan sebuah pendidikan, bimbingan, mengarahkan, serta melatih siswa
agar pelaksanaan shalat berjamaah dapat berjalan dengan baik. Konstribusi yang
diberikan oleh guru pendidikan agama Islam sangat bermanfaat bagi siswa
untuk membentuk kepribadiannya menjadikan lebih baik dan disiplin.
3. Pelaksanaan shalat berjamaah ada beberapa kendala yang dialami dalam
mendisiplinakn siswa, yakni kurangnya kesadaran siswa dalam melaksanakan
shalat berjamaah, adanya faktor keluarga yang kurang memberikan dukungan
kepada siswa, serta rasa malas siswa dalam mengerjakan shalat berjamaah.
Faktor pendukung adanya kerja sama antara guru dan orang tua siswa sehingga
dalam pelaksanaan shalat berjamaah berjalan dengan baik.
B. Implikasi
1. Diharapkan kepada sekolah, guru, staf, dan komite sekolah dapat berpartisipasi
secara aktif dan bekerja secara bersama-sama dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah bagi siswa.
2. Diharapkan kepada guru pendidikan agama Islam hendakanya tetap sabar dan
aktif dalam memberikan pendidikan, bimbingan, arahan, dan melatih siswa
untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa dalam melaksanakan shalat berjamaah dengan disiplin.
3. Diharapkan kepada siswa agar tetap mengukuti pelaksanaan shalat berjamaah
dengan tertib dan disiplin tanpa adanya rasa malas dalam mengerjakannya.
4. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan konstribusi di
dalam dunia pendidikan formal, non formal, maupun pendidikan informal.
Ketersediaan
| STAR20200160 | 160/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
160/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
