Analisis Miskonsepsi Gaya Dengan Menggunakan Certainty Of Responsible Index (CRI) Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Inpres 12/79 Labotto
Riska Ramadani/02.18.5086 - Personal Name
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriktif yang bertujuan untuk
mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto
pada pembelajaran IPA materi gaya. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh
peserta didik kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto tahun ajaran 2021/2022 yang
berjumlah 12 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh
sehingga didapatkan 12 responden peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa
tes pilihan ganda disertai dengan Certainty of Response Index (CRI).
Hasil penelitian menujukkan tingkat miskonsepsi yang dialami peserta didik pada
pembelajaran IPA materi gaya memiliki nilai rata-rata sebesar 25%. Miskonsepsi
yang dialami oleh peserta didik pada materi gaya terjadi pada tiga item soal yang
memiliki presentasi berbeda. Presentase miskonsepsi kategori tertinggi terjadi pada
konsep gaya gesek, dari 12 peserta didik yang menjawab soal konsep gaya gesek,
terdapat miskonsepsi sebesar 33% (4 peserta didik), tidak paham 67% (8 peserta
didik) dan tidak ada peserta didik yang paham tentang gaya gesek. Presentase
miskonsepsi kategori sedang terjadi pada soal gaya pegas, dari 12 peserta didik yang
menjawab soal konsep gaya pegas, terdapat miskonsepsi sebesar 25% (3 peserta
didik), tidak paham 50% (6 peserta didik) dan yang paham konsep tentang gaya
pegas sebesar 25% (3 peserta didik). Presentase miskonsepsi kategori terendah
terdapat pada konsep pengertian gaya, dari 12 peserta didik yang menjawab soal
konsep pengertian gaya terdapat miskonsepsi sebesar 17% (2 peserta didik), tidak
paham 50% (6 peserta didik) dan yang mengalami paham konsep sebesar 41% (5
peserta didik). Adapun jenis miskonsepsi yang terjadi adalah miskonsepsi
conceptual misunderstanding atau pemahaman konseptual yang salah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
peneliti dapat disimpulkan bahwa tingkat miskonsepsi yang dialami peserta didik
kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto tahun ajaran 2020/2021 pada pembelajaran
IPA materi gaya berada pada kategori sedang, dengan nilai rata-rata sebesar 22%.
Miskonsepsi yang dialami oleh peserta didik pada materi gaya terjadi pada tiga
item soal yang memiliki presentasi berbeda. Presentasi miskonsepsi kategori
tertinggi terjadi pada konsep gaya gesek sebesar 33% (4 peserta didik), presentasi
kategori miskonsepsi sedan gaya pegas sebesar 25% (3 peserta didik). Kategori
miskonsepsi terendah terdapat pada konsep pengertian gaya sebesar 8% (2
peserta didik). Jenis miskonsepsi yang terjadi adalah miskonsepsi conceptual
misunderstanding atau pemahaman konseptual yang salah.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian mengenai Analisi Miskonsepsi
Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Merode Certainty Of Response Index
(CRI) pada Materi Gaya Peserta Didik Kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto, maka
saran yang penulis akan sampaikan adalah sebagai beriku :
1. Bagi peserta didik hendaknya meningkatkan motivasi untuk memahami
konsep secara utuh.
2. Bagi guru diharapkan dapat memilih dan merancang strategi pembelajaran
yang bermakna (meaningful learning) melalui proses-proses yang konstruktif.
Merubah pola dan gaya mengajar kepembelajaran yang bermakna. Ketika
mengajarkan konsep abstrak dengan contoh konkret, guru sebaiknya
memberikan visualisasi (gambar/animasi/video), demonstrasi, menerapkan
konsep, mencoba/mempraktekan, menghubungkan konsep dengan contoh
dalam kehidupan sehari-hari. Proses menghubungkan konsep yang dipelajari
dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan
pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning). Proses di dalam
pembelajarannya mengembangkan aspek keterampilan proses sains yang
ditunjangdengan penggunaan media audio visual yang memadai untuk
memvisualkan konsep-konsep yang abstrak. Ketika guru memberikan
penugasan dalam mengoreksi/memeriksanya dilakukan sebagai usaha deteksi
dini dan pembentukan konsep yang baik dan benar pada peserta didik.
Sehingga peserta menjadi tahu dimana letak kesalahannya untuk membangun
konsep yang baru. Diakhir pembelajaran dibiasakan melakukan refleksi
proses pembelajaran yang sedang dilakukan.
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
penelitian remediasi penanggulangan miskonsepsi.
4. Bagi pembaca, metode CRI (Certainty of Response Index) diharapkan dapat
menjadi pertimbangan untuk melakukan penelitian analisis miskonsepsi
mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto
pada pembelajaran IPA materi gaya. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh
peserta didik kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto tahun ajaran 2021/2022 yang
berjumlah 12 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh
sehingga didapatkan 12 responden peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa
tes pilihan ganda disertai dengan Certainty of Response Index (CRI).
Hasil penelitian menujukkan tingkat miskonsepsi yang dialami peserta didik pada
pembelajaran IPA materi gaya memiliki nilai rata-rata sebesar 25%. Miskonsepsi
yang dialami oleh peserta didik pada materi gaya terjadi pada tiga item soal yang
memiliki presentasi berbeda. Presentase miskonsepsi kategori tertinggi terjadi pada
konsep gaya gesek, dari 12 peserta didik yang menjawab soal konsep gaya gesek,
terdapat miskonsepsi sebesar 33% (4 peserta didik), tidak paham 67% (8 peserta
didik) dan tidak ada peserta didik yang paham tentang gaya gesek. Presentase
miskonsepsi kategori sedang terjadi pada soal gaya pegas, dari 12 peserta didik yang
menjawab soal konsep gaya pegas, terdapat miskonsepsi sebesar 25% (3 peserta
didik), tidak paham 50% (6 peserta didik) dan yang paham konsep tentang gaya
pegas sebesar 25% (3 peserta didik). Presentase miskonsepsi kategori terendah
terdapat pada konsep pengertian gaya, dari 12 peserta didik yang menjawab soal
konsep pengertian gaya terdapat miskonsepsi sebesar 17% (2 peserta didik), tidak
paham 50% (6 peserta didik) dan yang mengalami paham konsep sebesar 41% (5
peserta didik). Adapun jenis miskonsepsi yang terjadi adalah miskonsepsi
conceptual misunderstanding atau pemahaman konseptual yang salah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
peneliti dapat disimpulkan bahwa tingkat miskonsepsi yang dialami peserta didik
kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto tahun ajaran 2020/2021 pada pembelajaran
IPA materi gaya berada pada kategori sedang, dengan nilai rata-rata sebesar 22%.
Miskonsepsi yang dialami oleh peserta didik pada materi gaya terjadi pada tiga
item soal yang memiliki presentasi berbeda. Presentasi miskonsepsi kategori
tertinggi terjadi pada konsep gaya gesek sebesar 33% (4 peserta didik), presentasi
kategori miskonsepsi sedan gaya pegas sebesar 25% (3 peserta didik). Kategori
miskonsepsi terendah terdapat pada konsep pengertian gaya sebesar 8% (2
peserta didik). Jenis miskonsepsi yang terjadi adalah miskonsepsi conceptual
misunderstanding atau pemahaman konseptual yang salah.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian mengenai Analisi Miskonsepsi
Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Merode Certainty Of Response Index
(CRI) pada Materi Gaya Peserta Didik Kelas IV SD INPRES 12/79 Labotto, maka
saran yang penulis akan sampaikan adalah sebagai beriku :
1. Bagi peserta didik hendaknya meningkatkan motivasi untuk memahami
konsep secara utuh.
2. Bagi guru diharapkan dapat memilih dan merancang strategi pembelajaran
yang bermakna (meaningful learning) melalui proses-proses yang konstruktif.
Merubah pola dan gaya mengajar kepembelajaran yang bermakna. Ketika
mengajarkan konsep abstrak dengan contoh konkret, guru sebaiknya
memberikan visualisasi (gambar/animasi/video), demonstrasi, menerapkan
konsep, mencoba/mempraktekan, menghubungkan konsep dengan contoh
dalam kehidupan sehari-hari. Proses menghubungkan konsep yang dipelajari
dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan
pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning). Proses di dalam
pembelajarannya mengembangkan aspek keterampilan proses sains yang
ditunjangdengan penggunaan media audio visual yang memadai untuk
memvisualkan konsep-konsep yang abstrak. Ketika guru memberikan
penugasan dalam mengoreksi/memeriksanya dilakukan sebagai usaha deteksi
dini dan pembentukan konsep yang baik dan benar pada peserta didik.
Sehingga peserta menjadi tahu dimana letak kesalahannya untuk membangun
konsep yang baru. Diakhir pembelajaran dibiasakan melakukan refleksi
proses pembelajaran yang sedang dilakukan.
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
penelitian remediasi penanggulangan miskonsepsi.
4. Bagi pembaca, metode CRI (Certainty of Response Index) diharapkan dapat
menjadi pertimbangan untuk melakukan penelitian analisis miskonsepsi
Ketersediaan
| STAR20220304 | 304/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
304/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
