Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanamkan Karakter Sopan Santun Pada Siswa VII A Di SMP Negeri 1 Awangpone Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone

No image available for this title
Skripsi ini membahas mengenai “Peran Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Menanamkan Karakter Sopan Santun pada Siswa Kelas VII A di SMP Negeri
1 Awangpoe Kecaatan Awangpone Kabupaten Bone”. Hal yang penting dikaji dalam
skripsi ini yakni untuk mengetahui bagaimana peran guru PAI, upaya guru PAI
dalam menanamkan karakter sopan santun pada siswa SMP Negeri 1 Awangpoe, dan
untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan karakter
sopan santun pada siswa di SMP Negeri 1 Awangpone.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research), penulis melakukan
pendekatan paedagogik, dan melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan
teknik obesrvasi dan wawancara. Data dianalisis dengan metode reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya dianalisis data
deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya
dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, peran guru PAI dalam
menamkan karakter sopan santun pada siswa SMP Negeri 1 Awangpone telah
dilaksanakan dengan baik dengan memperhatikan perannya sebagai pembimbing,
sebagai penasehat dan sebagai informator. Kedua, upaya guru PAI dalam
menanamkan karakter sopan santun pada siswa di SMP Negeri 1 Awangpone antara
lain guru mengajarkan pada siswa agar bertingkah laku dan berbudi bahasa yang baik
contohnya hormat pada guru dan orang tua, mappatabe jika lewat di depan orang,
saling mengaragai sesama siswa, berbuat baik pada setiap orang, berkata iyee ketika
dipanggil, berkata puang pada guru dan pada orang yang lebih tua, berbicara lemah
lembut dan tidak berkata kasar. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat yang
dihadapi guru PAI di SMP Negeri 1 Awangpone dalam menanamkan karakter sopan
santun pada siswa yakni yang mejadi pendukung keluarga, guru, lingkungan dan
yang menjadi penghambat antara lain minat, motivasi, kemauan serta kurangnya
kesadaran siswa terkait pentingnya karakter sopan santun, kurangnya kerja sama
orang tua atau wali siswa dalam membimbing siswa, pergaulan bebas dan
perkembangan teknologi yang begitu pesat tanpa adanya kontrol penuh pada siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran Peran guru Pendidikan Agama
Islam (PAI) dalam menanamkan karakter sopan santun pada siswa kelas VII A di
SMP Negeri 1 Awangpone Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran guru PAI dalam menanamkan karakter sopan santun pada siswa kelas
VII A di SMP Negeri 1 Awangpone yang dianggap paling dominan
diklasifikasikan sebagai berikut sebagai yaitu sebagai pembimbing yaitu
dengan selalu membimbing disetiap aktivitas apa-apa yang dilakukan siswa,
Penasehat yaitu Guru pendidikan agama Islam memiliki peranan penting
terhadap perkembangan kepribadian siswa sekaligus sebagai penasehat,
mengharapkan siswanya menjadi siswa yang sukses yaitu cerdas dalam
intelektual dan berakhlak mulia,Iinformator maka dapat dipahami bahwa
peran guru pendidikan agama Islam sebagai informator, yaitu dengan selalu
memberikan informasi pelajaran disetiap kegiatan siswa
2. Upaya guru PAI dalam menanam karakter sopan santun pada siswa kelas VII
A di SMP Negeri 1 Awangpone sebagai keteladanan, yaitu dengan selalu
memberikan contoh atau teladan yang baik, maka dari itu dalam
kesehariannya guru memberikan keteladan kepada siswa, Kedisplinan adalah
ketaatan dan kepatuhan pada peraturan tindakan yang menunjukan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan, Pembiasaan adalah
sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang sesuatu itu dapat
menjadi kebiasaan pembiasaan ini berisikan pengalaman.
3. Faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam menanamkan karakter
sopan santun pada siswa kelas VII A di SMP Negeri 1 Awangpone yaitu
sebagai berikut : yang menjadi faktor pendukung dalam menanamkan karakter
sopan santun pada siswa terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal.
Internal : guru/ pendidik adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan
kehidupan anak didik, untuk itulah guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas
berusaha membimbing dan membina anak didik agar di masa mendatang
menjadi orang yang berguna, siswa Siswa adalah salah satu faktor yang paling
penting dalam dunia pendidikan dan untuk berjalanya sistem belajar-
mengajar. Siswa adalah orang yang datang kesekolah untuk memperoleh atau
mempelajari beberapa tipe pendidikan.
Eksternal : lingkungan keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi
pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik
dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh baik pula. Jika tidak, maka akan
terhambatlah pertumbuhan anak tersebut. Lingkungan sosial dapat berperan
membentuk karakter anak. Lingkungan masyarakat dapat berpengaruh
sebaliknya yaitu berpengaruh baik, misalnya dengan memilih tempat tinggal
di perumahan yang masyarakatnya memiliki jiwa kebersamaan.
yang menjadi faktor penghambat dalam menanamkan karakter sopan santun
pada siswa terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal.
Internal : Motivasi berhubungan dengan kebutuhan motif dan tujuan. Karena
motivasi menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan, serta memilih
tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan setiap individu.
Minat Merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Jika seorang mahasiswa tidak memiliki minat
untuk belajar, maka akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar
Eksternal : sosial media/ teknologi pesatnya perkembangan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari. Saat ini di setiap kehidupan tidak terlepas
dari teknologi. Perkembangan teknologi sangat berpengaruh bagi kehidupan
anak sehari-hari. Teman sebaya adalah orang dengan tingkat umur dan
kedewasaan yang kira-kira sama. Sebaya memegang peran yang unik dalam
perkembangan anak.Salah satu fungsi terpenting sebaya adalah memberikan
sumber informasi dan perbandingan tentang dunia diluar keluarga.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya para guru dan tenaga pendidik lainya melaksanakan tugas,
kewajiban dan perannya secara optimal terutama dalam menanamkan sikap
sopan santun pada siswa agar siswa mampu mengimplementasikan sikap sopan
santun tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hendaknya guru atau tenaga pendidik bisa memberikan upaya siswa dalam
menanamkan karakter sopan satu pada siswa.
3. Hendaknya siswa menjadi faktor pendukung dan penghambat terkait
pentingnya karakter sopan santun yang harus diaplikasikan dan dibiasakan
sebagai makhluk sosial.
Ketersediaan
STAR20220147147/2022Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

147/2022

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Sopan Santun

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top