Peran Sosio-Kultural terhadap Efektivitas Pendidikan di SD Inpres 6/80 Tellu Boccoe
Iksan/02.18.3081 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran sosio-kultural serta efektivitas
pendidikan di SD Inpres 6/80 Tellu Boccoe Kecamatan Ponre Kabupaten Bone,
sekaligus menganalisis keterkaitan antara keduanya. Pendekatan yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai-nilai sosio-kultural seperti budaya lokal, bahasa daerah, dan ajaran agama
diintegrasikan secara sistematis dalam proses pembelajaran. Hal ini tercermin dari
penerapan metode kontekstual berbasis kearifan lokal yang mempermudah siswa
memahami materi dan memperkuat karakter mereka. Sementara itu, efektivitas
pendidikan di sekolah ini terlihat dari berbagai indikator, seperti karakteristik
pengajaran yang partisipatif, ketersediaan fasilitas dasar, alokasi waktu belajar yang
disiplin, serta capaian output dan outcome pendidikan yang mencakup prestasi
belajar, perubahan sikap siswa, dan data kelulusan ke jenjang berikutnya. Temuan
penelitian juga menunjukkan bahwa peran sosio-kultural memberikan kontribusi
signifikan terhadap peningkatan efektivitas pendidikan. Nilai-nilai lokal dan
keagamaan tidak hanya membentuk suasana belajar yang inklusif dan bermakna,
tetapi juga mendorong partisipasi aktif siswa serta terciptanya hubungan yang
harmonis antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah. Dengan demikian, kolaborasi
antara strategi pendidikan dan penguatan identitas budaya menjadi kunci dalam
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkarakter.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Inpres 6/80 Tellu Boccoe
Kecamatan Ponre Kabupaten Bone, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran sosio-kultural di SD Inpres 6/80 Tellu Boccoe sangat berpengaruh dalam
membentuk karakter dan perilaku peserta didik. Nilai-nilai budaya lokal seperti
bahasa Bugis, tradisi, serta norma-norma sosial diterapkan secara terintegrasi
dalam kegiatan pembelajaran, baik melalui mata pelajaran SBdP maupun
muatan lokal. Selain itu, nilai-nilai religius seperti kesopanan, kedisiplinan, dan
sikap saling menghargai juga ditanamkan melalui praktik keagamaan sehari-
hari. Hal ini membentuk suasana belajar yang inklusif, bermakna, dan
mencerminkan jati diri budaya daerah.
2. Efektivitas pendidikan di sekolah ini tercermin dari empat aspek utama, yaitu
input, proses, output, dan outcome. Secara input, guru dan sarana pendidikan
cukup memadai. Pada aspek proses, guru menunjukkan perilaku administratif
yang baik, manajemen waktu yang efektif, serta perhatian khusus terhadap
kebutuhan individual siswa. Sementara itu, pada aspek output, tercapai
peningkatan prestasi akademik, perubahan sikap siswa yang positif, serta
penerapan prinsip keadilan dalam pembelajaran. Dari sisi outcome, mayoritas
lulusan berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan
menunjukkan prestasi lanjutan meskipun pencatatannya belum sistematis.
3. Peran sosio-kultural terhadap efektivitas pendidikan di SD Inpres 6/80 Tellu
Boccoe terbukti signifikan. Integrasi budaya lokal dan nilai agama tidak hanya
memperkuat karakter siswa, tetapi juga mempererat hubungan guru dan siswa
86
serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan
kontekstual berbasis kearifan lokal membuat materi pelajaran lebih mudah
dipahami dan relevan dengan kehidupan siswa. Dengan demikian, perpaduan
antara nilai-nilai sosio-kultural dan praktik pendidikan yang adaptif menjadi
faktor penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang efektif dan
berkelanjutan di sekolah tersebut.
B. Saran
1. Pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan sistem dokumentasi dan
pendataan alumni secara lebih sistematis dan berkelanjutan. Informasi
mengenai kelanjutan studi, prestasi, dan pekerjaan alumni tidak hanya penting
sebagai indikator keberhasilan jangka panjang, tetapi juga dapat menjadi
sumber motivasi bagi siswa yang masih menempuh pendidikan di sekolah
tersebut. Oleh karena itu, penggunaan sistem digital atau basis data alumni
dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat pelacakan outcome
pendidikan.
2. Guru-guru diharapkan terus mengintegrasikan nilai-nilai sosio-kultural dan
keagamaan dalam proses pembelajaran secara lebih sistematis dan konsisten.
Pendekatan pembelajaran berbasis kearifan lokal terbukti mampu menciptakan
suasana belajar yang bermakna dan membentuk karakter siswa yang berbudaya
serta religius. Dengan mengaitkan materi ajar dengan konteks budaya dan nilai
kehidupan sehari-hari, siswa tidak hanya memahami isi pelajaran secara
akademik, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai moral dan sosial yang
penting dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Penting bagi sekolah dan pihak terkait untuk terus mengoptimalkan penyediaan
sarana dan perlengkapan pembelajaran yang mendukung terciptanya
lingkungan belajar yang interaktif dan inovatif. Meskipun keterbatasan fasilitas
masih menjadi tantangan, dukungan dalam bentuk alat bantu ajar, media
pembelajaran berbasis teknologi, dan bahan ajar yang bervariasi akan
membantu guru menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan
sesuai dengan perkembangan kurikulum. Hal ini akan semakin memperkuat
efektivitas pendidikan, baik dari segi input, proses, maupun output yang
dihasilkan.
pendidikan di SD Inpres 6/80 Tellu Boccoe Kecamatan Ponre Kabupaten Bone,
sekaligus menganalisis keterkaitan antara keduanya. Pendekatan yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai-nilai sosio-kultural seperti budaya lokal, bahasa daerah, dan ajaran agama
diintegrasikan secara sistematis dalam proses pembelajaran. Hal ini tercermin dari
penerapan metode kontekstual berbasis kearifan lokal yang mempermudah siswa
memahami materi dan memperkuat karakter mereka. Sementara itu, efektivitas
pendidikan di sekolah ini terlihat dari berbagai indikator, seperti karakteristik
pengajaran yang partisipatif, ketersediaan fasilitas dasar, alokasi waktu belajar yang
disiplin, serta capaian output dan outcome pendidikan yang mencakup prestasi
belajar, perubahan sikap siswa, dan data kelulusan ke jenjang berikutnya. Temuan
penelitian juga menunjukkan bahwa peran sosio-kultural memberikan kontribusi
signifikan terhadap peningkatan efektivitas pendidikan. Nilai-nilai lokal dan
keagamaan tidak hanya membentuk suasana belajar yang inklusif dan bermakna,
tetapi juga mendorong partisipasi aktif siswa serta terciptanya hubungan yang
harmonis antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah. Dengan demikian, kolaborasi
antara strategi pendidikan dan penguatan identitas budaya menjadi kunci dalam
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkarakter.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Inpres 6/80 Tellu Boccoe
Kecamatan Ponre Kabupaten Bone, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran sosio-kultural di SD Inpres 6/80 Tellu Boccoe sangat berpengaruh dalam
membentuk karakter dan perilaku peserta didik. Nilai-nilai budaya lokal seperti
bahasa Bugis, tradisi, serta norma-norma sosial diterapkan secara terintegrasi
dalam kegiatan pembelajaran, baik melalui mata pelajaran SBdP maupun
muatan lokal. Selain itu, nilai-nilai religius seperti kesopanan, kedisiplinan, dan
sikap saling menghargai juga ditanamkan melalui praktik keagamaan sehari-
hari. Hal ini membentuk suasana belajar yang inklusif, bermakna, dan
mencerminkan jati diri budaya daerah.
2. Efektivitas pendidikan di sekolah ini tercermin dari empat aspek utama, yaitu
input, proses, output, dan outcome. Secara input, guru dan sarana pendidikan
cukup memadai. Pada aspek proses, guru menunjukkan perilaku administratif
yang baik, manajemen waktu yang efektif, serta perhatian khusus terhadap
kebutuhan individual siswa. Sementara itu, pada aspek output, tercapai
peningkatan prestasi akademik, perubahan sikap siswa yang positif, serta
penerapan prinsip keadilan dalam pembelajaran. Dari sisi outcome, mayoritas
lulusan berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan
menunjukkan prestasi lanjutan meskipun pencatatannya belum sistematis.
3. Peran sosio-kultural terhadap efektivitas pendidikan di SD Inpres 6/80 Tellu
Boccoe terbukti signifikan. Integrasi budaya lokal dan nilai agama tidak hanya
memperkuat karakter siswa, tetapi juga mempererat hubungan guru dan siswa
86
serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan
kontekstual berbasis kearifan lokal membuat materi pelajaran lebih mudah
dipahami dan relevan dengan kehidupan siswa. Dengan demikian, perpaduan
antara nilai-nilai sosio-kultural dan praktik pendidikan yang adaptif menjadi
faktor penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang efektif dan
berkelanjutan di sekolah tersebut.
B. Saran
1. Pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan sistem dokumentasi dan
pendataan alumni secara lebih sistematis dan berkelanjutan. Informasi
mengenai kelanjutan studi, prestasi, dan pekerjaan alumni tidak hanya penting
sebagai indikator keberhasilan jangka panjang, tetapi juga dapat menjadi
sumber motivasi bagi siswa yang masih menempuh pendidikan di sekolah
tersebut. Oleh karena itu, penggunaan sistem digital atau basis data alumni
dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat pelacakan outcome
pendidikan.
2. Guru-guru diharapkan terus mengintegrasikan nilai-nilai sosio-kultural dan
keagamaan dalam proses pembelajaran secara lebih sistematis dan konsisten.
Pendekatan pembelajaran berbasis kearifan lokal terbukti mampu menciptakan
suasana belajar yang bermakna dan membentuk karakter siswa yang berbudaya
serta religius. Dengan mengaitkan materi ajar dengan konteks budaya dan nilai
kehidupan sehari-hari, siswa tidak hanya memahami isi pelajaran secara
akademik, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai moral dan sosial yang
penting dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Penting bagi sekolah dan pihak terkait untuk terus mengoptimalkan penyediaan
sarana dan perlengkapan pembelajaran yang mendukung terciptanya
lingkungan belajar yang interaktif dan inovatif. Meskipun keterbatasan fasilitas
masih menjadi tantangan, dukungan dalam bentuk alat bantu ajar, media
pembelajaran berbasis teknologi, dan bahan ajar yang bervariasi akan
membantu guru menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan
sesuai dengan perkembangan kurikulum. Hal ini akan semakin memperkuat
efektivitas pendidikan, baik dari segi input, proses, maupun output yang
dihasilkan.
Ketersediaan
| STAR20250205 | 205/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
205/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
