Penerapan Metode Wafa dalam Program Tahfidzul Qur’an Siswa Kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone
Suci Lestari/02.18.1015 - Personal Name
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan
metode Wafa dalam program Tahfidzul Qur’an kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Wafa di SD IT
Asshiddiq Bone, mengetahui keberhasilan penerapan metode Wafa dalam
program tahfidzul Qur’an siswa kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone, dan
mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan metode Wafa dalam
program tahfidzul Qur’an siswa kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dan
untuk memecahkan permasalahan skripsi ini maka penulis menggunakan beberapa
pendekatan yaitu teologis-normatif, pedagogik dan psikologis. Adapun informan
pada penelitian ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari kepala sekolah,
koordinator Qur’an, guru Qur’an dan siswa kelas VI. Data penelitian ini diperoleh
dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis
dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Penerapan Metode Wafa
di SD IT Asshiddiq Bone telah dilaksanakan dengan baik, yaitu guru mampu
menerapkan pembelajaran sesuai kriteria pembelajaran Al-Qur’an Wafa dan
mampu menerapkan hafalan Al-Qur’an dengan baik pula. Kedua, Penerapan
Metode Wafa dalam Program Tahfidzul Qur’an Siswa Kelas VI di SD IT
Asshiddiq Bone menampakkan keberhasilan dengan tolak ukur semua siswa kelas
VI mampu memperoleh nilai Tahfidz Al-Qur’an dengan predikat Jayyid (Baik)
hingga Jayyid Jiddan (Baik Sekali). Dan hampir seluruh siswa kelas VI yakni 25
siswa dari 29 siswa telah memiliki hafalan sesuai bahkan melebihi target. Ketiga,
faktor pendukung dan penghambat Penerapan Metode Wafa dalam Program
Tahfidzul Qur’an Siswa Kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone, yaitu faktor
pendukung meliputi faktor internal atau di dalam sekolah yakni penggunaan
metode Wafa yang mengunakan nada hijaz, metode otak kanan dan perangkat
belajar yang lengkap, serta adanya kompetensi guru Al-Qur’an yang baik dan
kondisi lingkungan sekolah yang kondusif mendukung proses pembelajaran
Tahfidzul Qur’an siswa. Adapun faktor eksternal atau di luar sekolah yakni
dukungan dari orang tua dan lingkungan masyarakat yang sangat mempengaruhi
kemauan siswa untuk giat menghafal Al-Qur’an. Adapun faktor penghambat
Tahfidzul Qur’an siswa yaitu kebanyakan berasal dari faktor internal siswa itu
sendiri yang mana terlambat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah sehingga
hafalan dan kemampuan penguasaan tajwid serta nada Wafanya tidak sempurna,
malas muroja’ah dikarenakan sering menunda-nunda. Sikap menunda-nunda ini
dikarenakan lebih suka bermain HP dan melakukan kegiatan lain sehingga tak
memiliki waktu yang banyak untuk Al-Qur’an. Adapun dari faktor eksternal atau
diluar diri siswa yakni kurangnya dukungan dari orang tua dan jumlah siswa serta
hafalannya yang berbeda-beda di kelas sehingga menjadi kendala bagi guru dalam
membina hafalan setiap siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penerapan Metode Wafa dalam
Program Tahfidzul Qur’an Siswa Kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan metode Wafa di SD IT Asshiddiq Bone telah dilaksanakan dengan
baik yaitu pembelajaran Al-Qur’an yang menarik dan menyenangkan dengan
menggunakan nada Wafa. Proses pelaksanaannya yaitu dengan menggunakan
format 5P (Pembukaan, Pengalaman, Pengajaran, Penilaian dan Penutupan).
Dalam pembelajaran Tahfidz menggunakan langkah Talaqqi hafalan terlebih
dahulu dan diulang-ulang hingga hafal dengan nada Wafa yaitu nada Hijaz.
Target hafalan minimal 3-5 ayat perhari.
2. Keberhasilan penerapan metode Wafa dalam program tahfidzul Qur’an bagi
siswa kelas VI SD IT Asshiddiq Bone menampakkan keberhasilan dengan
tolak ukur semua siswa kelas VI mampu memperoleh kualitas nilai Tilawah
dan Tahfidz Al-Qur’an dengan predikat Jayyid (Baik) hingga Jayyid Jiddan
(Baik Sekali). Dan hampir seluruh siswa kelas VI telah memiliki hafalan
sesuai target yakni 25 siswa dari 29 siswa mampu menghafal juz 30 dan 29.
Bahkan 10 siswa mampu diatas itu.
3. Faktor pendukung penerapan metode Wafa dalam program tahfidzul Qur’an
siswa kelas VI SD IT Asshiddiq Bone diantaranya meliputi faktor internal
atau di dalam sekolah yakni penggunaan metode Wafa yang mengunakan nada
hijaz, metode otak kanan dan perangkat belajar yang lengkap, serta adanya
kompetensi guru Al-Qur’an yang baik dan kondisi lingkungan sekolah yang
kondusif, mendukung proses pembelajaran Tahfidzul Qur’an siswa. Adapun
faktor eksternal atau di luar sekolah yakni dukungan dari orang tua dan
lingkungan masyarakat yang sangat mempengaruhi kemauan siswa untuk giat
menghafal Al-Qur’an. Adapun faktor penghambat Tahfidzul Qur’an siswa
yaitu kebanyakan berasal dari faktor internal siswa itu sendiri yang mana
terlambat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah sehingga hafalan dan
kemampuan penguasaan tajwid serta nada Wafanya tidak sempurna, malas
muroja’ah dikarenakan sering menunda-nunda. Sikap menunda-nunda ini
dikarenakan lebih suka bermain HP dan melakukan kegiatan lain sehingga tak
memiliki banyak waktu untuk Al-Qur’an. Adapun dari faktor eksternal atau
diluar diri siswa yakni kurangnya dukungan dari orang tua dan jumlah siswa
serta hafalannya yang berbeda-beda di kelas. Disetiap hambatan yang dialami
oleh guru Al-Qur’an diberikan solusi dengan berbagai strategi pembelajaran
yang dapat dilakukan serta untuk siswa yang mengalami kendala dalam
hafalan dibimbing untuk senantiasa mengulang-ulang kembali hafalannya
baik di sekolah dan di rumah.
B. Implikasi
Setelah penulis mengumpulkan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran, adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yakni sebagai berikut:
1. Hendaknya Guru Al-Qur’an senantiasa memberikan motivasi terbaik tentang
keutamaan menghafal Al-Qur’an di dunia dan di akhirat bagi siswa agar
mereka selalu ingat tujuan mulia dari menghafal Al-Qur’an dan dapat
menambah semangatnya dalam menghafal Al-Qur’an.
2. Guru Al-Qur’an dapat senantiasa mengembangkan kompetensi mengajarnya
agar proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan lebih efisien dengan hasil
yang maksimal.
3. Peran orang tua sebagai guru di rumah harus mampu memberikan dukungan
terbaik dalam mendukung anak-anaknya meningkatkan kualitas hafalan Al-
Qur’annya.
4. Bagi siswa agar tetap semangat dalam menghafal, selalu memperbaharui niat
dan senantiasa meningkatkan lagi kemampuan membaca dan menghafal Al-
Qur’an.
metode Wafa dalam program Tahfidzul Qur’an kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Wafa di SD IT
Asshiddiq Bone, mengetahui keberhasilan penerapan metode Wafa dalam
program tahfidzul Qur’an siswa kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone, dan
mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan metode Wafa dalam
program tahfidzul Qur’an siswa kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dan
untuk memecahkan permasalahan skripsi ini maka penulis menggunakan beberapa
pendekatan yaitu teologis-normatif, pedagogik dan psikologis. Adapun informan
pada penelitian ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari kepala sekolah,
koordinator Qur’an, guru Qur’an dan siswa kelas VI. Data penelitian ini diperoleh
dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis
dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Penerapan Metode Wafa
di SD IT Asshiddiq Bone telah dilaksanakan dengan baik, yaitu guru mampu
menerapkan pembelajaran sesuai kriteria pembelajaran Al-Qur’an Wafa dan
mampu menerapkan hafalan Al-Qur’an dengan baik pula. Kedua, Penerapan
Metode Wafa dalam Program Tahfidzul Qur’an Siswa Kelas VI di SD IT
Asshiddiq Bone menampakkan keberhasilan dengan tolak ukur semua siswa kelas
VI mampu memperoleh nilai Tahfidz Al-Qur’an dengan predikat Jayyid (Baik)
hingga Jayyid Jiddan (Baik Sekali). Dan hampir seluruh siswa kelas VI yakni 25
siswa dari 29 siswa telah memiliki hafalan sesuai bahkan melebihi target. Ketiga,
faktor pendukung dan penghambat Penerapan Metode Wafa dalam Program
Tahfidzul Qur’an Siswa Kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone, yaitu faktor
pendukung meliputi faktor internal atau di dalam sekolah yakni penggunaan
metode Wafa yang mengunakan nada hijaz, metode otak kanan dan perangkat
belajar yang lengkap, serta adanya kompetensi guru Al-Qur’an yang baik dan
kondisi lingkungan sekolah yang kondusif mendukung proses pembelajaran
Tahfidzul Qur’an siswa. Adapun faktor eksternal atau di luar sekolah yakni
dukungan dari orang tua dan lingkungan masyarakat yang sangat mempengaruhi
kemauan siswa untuk giat menghafal Al-Qur’an. Adapun faktor penghambat
Tahfidzul Qur’an siswa yaitu kebanyakan berasal dari faktor internal siswa itu
sendiri yang mana terlambat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah sehingga
hafalan dan kemampuan penguasaan tajwid serta nada Wafanya tidak sempurna,
malas muroja’ah dikarenakan sering menunda-nunda. Sikap menunda-nunda ini
dikarenakan lebih suka bermain HP dan melakukan kegiatan lain sehingga tak
memiliki waktu yang banyak untuk Al-Qur’an. Adapun dari faktor eksternal atau
diluar diri siswa yakni kurangnya dukungan dari orang tua dan jumlah siswa serta
hafalannya yang berbeda-beda di kelas sehingga menjadi kendala bagi guru dalam
membina hafalan setiap siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penerapan Metode Wafa dalam
Program Tahfidzul Qur’an Siswa Kelas VI di SD IT Asshiddiq Bone, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan metode Wafa di SD IT Asshiddiq Bone telah dilaksanakan dengan
baik yaitu pembelajaran Al-Qur’an yang menarik dan menyenangkan dengan
menggunakan nada Wafa. Proses pelaksanaannya yaitu dengan menggunakan
format 5P (Pembukaan, Pengalaman, Pengajaran, Penilaian dan Penutupan).
Dalam pembelajaran Tahfidz menggunakan langkah Talaqqi hafalan terlebih
dahulu dan diulang-ulang hingga hafal dengan nada Wafa yaitu nada Hijaz.
Target hafalan minimal 3-5 ayat perhari.
2. Keberhasilan penerapan metode Wafa dalam program tahfidzul Qur’an bagi
siswa kelas VI SD IT Asshiddiq Bone menampakkan keberhasilan dengan
tolak ukur semua siswa kelas VI mampu memperoleh kualitas nilai Tilawah
dan Tahfidz Al-Qur’an dengan predikat Jayyid (Baik) hingga Jayyid Jiddan
(Baik Sekali). Dan hampir seluruh siswa kelas VI telah memiliki hafalan
sesuai target yakni 25 siswa dari 29 siswa mampu menghafal juz 30 dan 29.
Bahkan 10 siswa mampu diatas itu.
3. Faktor pendukung penerapan metode Wafa dalam program tahfidzul Qur’an
siswa kelas VI SD IT Asshiddiq Bone diantaranya meliputi faktor internal
atau di dalam sekolah yakni penggunaan metode Wafa yang mengunakan nada
hijaz, metode otak kanan dan perangkat belajar yang lengkap, serta adanya
kompetensi guru Al-Qur’an yang baik dan kondisi lingkungan sekolah yang
kondusif, mendukung proses pembelajaran Tahfidzul Qur’an siswa. Adapun
faktor eksternal atau di luar sekolah yakni dukungan dari orang tua dan
lingkungan masyarakat yang sangat mempengaruhi kemauan siswa untuk giat
menghafal Al-Qur’an. Adapun faktor penghambat Tahfidzul Qur’an siswa
yaitu kebanyakan berasal dari faktor internal siswa itu sendiri yang mana
terlambat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah sehingga hafalan dan
kemampuan penguasaan tajwid serta nada Wafanya tidak sempurna, malas
muroja’ah dikarenakan sering menunda-nunda. Sikap menunda-nunda ini
dikarenakan lebih suka bermain HP dan melakukan kegiatan lain sehingga tak
memiliki banyak waktu untuk Al-Qur’an. Adapun dari faktor eksternal atau
diluar diri siswa yakni kurangnya dukungan dari orang tua dan jumlah siswa
serta hafalannya yang berbeda-beda di kelas. Disetiap hambatan yang dialami
oleh guru Al-Qur’an diberikan solusi dengan berbagai strategi pembelajaran
yang dapat dilakukan serta untuk siswa yang mengalami kendala dalam
hafalan dibimbing untuk senantiasa mengulang-ulang kembali hafalannya
baik di sekolah dan di rumah.
B. Implikasi
Setelah penulis mengumpulkan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran, adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yakni sebagai berikut:
1. Hendaknya Guru Al-Qur’an senantiasa memberikan motivasi terbaik tentang
keutamaan menghafal Al-Qur’an di dunia dan di akhirat bagi siswa agar
mereka selalu ingat tujuan mulia dari menghafal Al-Qur’an dan dapat
menambah semangatnya dalam menghafal Al-Qur’an.
2. Guru Al-Qur’an dapat senantiasa mengembangkan kompetensi mengajarnya
agar proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan lebih efisien dengan hasil
yang maksimal.
3. Peran orang tua sebagai guru di rumah harus mampu memberikan dukungan
terbaik dalam mendukung anak-anaknya meningkatkan kualitas hafalan Al-
Qur’annya.
4. Bagi siswa agar tetap semangat dalam menghafal, selalu memperbaharui niat
dan senantiasa meningkatkan lagi kemampuan membaca dan menghafal Al-
Qur’an.
Ketersediaan
| STAR20220423 | 423/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
423/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
