Skripsi ini membahas tentang Peranan Majelis Taklim Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Al-Qur’an pada Masyarakat. Sub masalah penelitian ini yaitu
bagaimana peran majelis taklim al-Markaz al-Ma’arif dalam meningkatkan motivasi
belajar al-Qur’an? bagaimana proses belajar al-Qur’an masyarakat? dan bagaimana
dampak kegiatan majelis taklim al-Markaz al-Ma’arif dalam meningkatkan motivasi
belajar al-Qur’an masyarakat Kel. Macanang Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran, proses, dan dampak kegiatan majelis
taklim al-Markaz al-Ma’arif dalam meningkatkan motivasi belajar Al-Qur’an
masyarakat Kel. Macanang, Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone. Penelitian ini
dilakukan dengan teknik pengumpulan data yaitu metode field research melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode
deskriptif kualitatif yang dibagi menjadi beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian
data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran majelis taklim al-Markaz al-
Ma’arif memberikan kontribusi yang besar bagi para masyarakat sekitar, khususnya
kepada para jamaahnya. Majelis taklim al-Markaz al-Ma’arif hadir sebagai tempat
untuk belajar masalah keagamaan, menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dalam
bidang sosial dan ekonomi, dan menunjang kerukunan sesama umat dan umat
beragama di Kab. Bone. Proses kegiatan yang dilakukan juga didasari dengan adanya
motivasi dari jamaah, baik motivasi intrinsik atau yang berasal dalam diri sendiri
maupun motivasi ekstrinsik yang merupakan motivasi yang timbul karena faktor dari
luar individu. Hal tersebut terlihat dari besarnya antusias masyarakat untuk belajar
ilmu agama. Melalui program-program kegiatan majelis taklim al-Markaz al-Ma’arif,
jamaah dapat belajar kembali masalah keagamaan khususnya belajar tentang tata cara
membaca al-Qur’an yang baik dan benar, tartil dalam bacaannya, serta sesuai dengan
tajwid dengan memerhatikan makharijul huruf.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka simpulan dalam
pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Proses belajar al-Qur’an sendiri di majelis taklim dibagi menjadi tiga fase
terperinci yakni fase pendahuluan, fase proses belajar secara aktif, dan fase
saat pengajaran akan selesai. Pada proses belajar al-Qur’an ini terlihat pada
kesungguhan jamaah untuk belajar al-Qur’an. Selain belajar di masjid, para
jamaah juga tak lupa untuk tetap belajar di rumah, guna mengulang kembali
imu yang diperoleh pada saat pengajian berlangsung.
2. Dampak yang dirasakan para jamaah setelah bergabung dan mengikuti
kegiatan majelis taklim al-Markaz al-Ma’arif itu sangat banyak.
Selain menjadikan kegiatan tersebut sebagai waktu silaturahim, para jamaah juga
merasakan banyaknya perubahan posistif dalam diri. Para jamaah merasa
menjadi lebih dekat dengan Allah swt., dan juga menjadikannya semakin giat
untuk belajar al-Qur’an pada waktu-waktu senggang.
3. Peran majelis taklim al-Markaz al-Ma’arif dalam meningkatkan motivasi
belajar al-Qur’an masyarakat yaitu menjadi tempat untuk belajar masalah
keagamaan, menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial
dan ekonomi, dan menunjang kerukunan sesama umat dan umat beragama di
Kab. Bone. Hal tersebut dibuktikan dengan antusias masyarakat untuk ikut
72
serta dalam baerbagai kegiatan majelis taklim khususnya dalam kegiatan
belajar al-Qur’an.
B.Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka akan diuraikan implikasi.
Adapun implikasi yang penulis maksud dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada ibu pengurus majelis taklim al-Markaz al-Ma’arif untuk
tetap mengembangkan pembelajaran al-Quran serta dapat memberitahukan
kepada khalayak bahwa kehadiran mejelis taklim bukan hanya sebagai simbol
pengguguran kewajiban untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan. akan
tetapi, majelis taklim memiliki kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat
yang ilmunya tidak hanya berguna bagi kehidupan manusia di dunia, namun
juga sangat berguna bagi kehidupan di akhirat kelak.
2. Diharapkan kepada para jamaah untuk selalu semangat untuk menuntut ilmu.
Permasalahan usia bukan menjadi pengahalang bagi setiap individu untnuk
belajar. Diharapkan pula bagi para jamaah untuk dapat mengamalkan materi-
materi yang diperoleh dari majelis taklim minimal kepada keluarga terlebih
dahulu.
3. Diharapkan kepada para mu’allim untuk terus memberikan materi-materi yang
penyampaiannya mudah dipahami oleh para jamaah sehingga adanya
keinginan belajar yang lebih tinggi dari para jamaah.

STAR20190284

284/2019

Perpustakaan Pusat

Tersedia