Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Berbasis Teknologi Informasi di Watampone
Try Agung/01.16.3028 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil
Berbasis Informasi Teknologi (IT) Usaha Kuliner di Watampone. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontribusi informasi teknologi dalam
pengembangan usaha kuliner di Watampone terkhusus pada Kecamatan Tanete
Riattang, Tanete Riattang Barat, dan Tanete Riattang Timur. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
tentang pengembangan usaha mikro dan kecil berbasis informasi teknologi usaha
kuliner adalah teknologi informasi memberikan kontribusi terhadap perkembangan
usaha mikro dan kecil pada usaha kuliner. Hal tersebut dapat dilihat dari kemudahan
yang diperoleh dan memudahkan para pelaku usaha kuliner untuk memantau seluruh
kegiatan usaha baik dalam hal pembukuan/pencatatan, promosi/pemasaran,
pemesanan dan pembayaran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan sebelumnya, peneliti
dapat menarik kesimpulan secara keseluruhan sebagai berikut:
1. Karakteristik usaha mikro dan kecil usaha kuliner di Kota Watampone ada
tujuh
yang
dijadikan
sebagai
karakter
yaitu
system
pembukuan,
margin/keuntungan,
modal
terbatas,
pengelolaan
usaha/bisnis,
biaya
operasional, pemasaran/promosi dan sumber dana. Dari ketujuh karakteristik
tersebut, usaha kuliner yang ada di Kota Watampone memiliki karakter yang
baik meskipun ada karakter yang menghambat untuk untuk perkembangan
usaha yang dijalankan pada sumber dana yang diperoleh karena sulitnya untuk
mengakses pinjaman ke bank dan non-bank karena kelengkapan administrasi
yang sulit untuk dilengkapi. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan
usaha karena sulitnya mengakses pinjaman untuk digunakan dalam
meningkatkan baik skala usaha dan untuk memperluas target pasar.
2. Kontribusi teknologi informasi dalam usaha mikro dan kecil dapat dilihat pada
usaha kuliner yang ada di Kota Watampone sangat memanfaatkan teknologi
informasi dalam pengelolaan usaha baik dalam pembukuan/pencatatan,
promosi/pemasaran, hingga pemesanan dan pembayaran yang kini telah dapat
dilakukan secara non-tunai. Para pelaku usaha juga mengikuti perkembangan
zaman dalam hal pendistribusian produk yang mereka miliki dengan
menggunakan medial sosial untuk memaksimalkan kegiatan promosi dimana
media sosial kini dapat dijangkau oleh kalangan muda hingga tua sehingga,
kegiatan promosi dengan mudah tersampaikan kepada pelanggan. Hal tersebut
dapat menunjang perkembangan usaha dengan pemanfaatan teknologi
informasi tersebut dalam menjalankan usaha.
3. Model pengembangan usaha mikro dan kecil berbasis informasi teknologi
usaha kuliner di Kota Watampone dimulai dari model grounded theory yang
dimana ada tiga tema yaitu pembukuan/pencatatan, promosi/pemasaran,
pemesanan dan pembayaran. Ketiga dasar tersebut menjadi pedoman bagi
pelaku usaha kuliner untuk mengembangkan usaha mereka. Demikian ini,
dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan usaha dapat lebih
mudah untuk mengawasi perkembangan usaha dengan adanya pembukuan
elektronik, promosi dilakukan melalui media sosial hingga pemesanan yang
sudah dapat dilakukan dengan mudah dan praktis serta pembayaran yang kini
telah dapat dilakukan secara non-tunai namun sebagian besar masyarakat masih
menggunakan pembayaran tunai karena kurangnya pemahaman untuk
melakukan pembayaran non-tunai
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan implikasi
kepada para pelaku usaha kuliner yang ada di Kota Watampone untuk
mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi agar lebih
efektif dan efisien dalam menjalankan usaha serta selalu berinovasi terhadap usaha
yang dijalankan untuk menjaga keberlangsungan usaha hingga perkembangan
usaha semakin meningkat dan menentukan strategi pemasaran yang matang.
Strategi promosi dan pemasaran merupakan hal yang penting dilakukan bagi para
pelaku usaha kuliner di Kota Watampone yang memiliki strategi beraneka ragam
dalam hal promosi dan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, kita dapat memperoleh
berbagai kemudahan hingga kita dapat memaksimalkan setiap kegiatan yang
dilakukan terutama dalam suatu usaha agar usaha terus dapat berkembang.
Berbasis Informasi Teknologi (IT) Usaha Kuliner di Watampone. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontribusi informasi teknologi dalam
pengembangan usaha kuliner di Watampone terkhusus pada Kecamatan Tanete
Riattang, Tanete Riattang Barat, dan Tanete Riattang Timur. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
tentang pengembangan usaha mikro dan kecil berbasis informasi teknologi usaha
kuliner adalah teknologi informasi memberikan kontribusi terhadap perkembangan
usaha mikro dan kecil pada usaha kuliner. Hal tersebut dapat dilihat dari kemudahan
yang diperoleh dan memudahkan para pelaku usaha kuliner untuk memantau seluruh
kegiatan usaha baik dalam hal pembukuan/pencatatan, promosi/pemasaran,
pemesanan dan pembayaran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan sebelumnya, peneliti
dapat menarik kesimpulan secara keseluruhan sebagai berikut:
1. Karakteristik usaha mikro dan kecil usaha kuliner di Kota Watampone ada
tujuh
yang
dijadikan
sebagai
karakter
yaitu
system
pembukuan,
margin/keuntungan,
modal
terbatas,
pengelolaan
usaha/bisnis,
biaya
operasional, pemasaran/promosi dan sumber dana. Dari ketujuh karakteristik
tersebut, usaha kuliner yang ada di Kota Watampone memiliki karakter yang
baik meskipun ada karakter yang menghambat untuk untuk perkembangan
usaha yang dijalankan pada sumber dana yang diperoleh karena sulitnya untuk
mengakses pinjaman ke bank dan non-bank karena kelengkapan administrasi
yang sulit untuk dilengkapi. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan
usaha karena sulitnya mengakses pinjaman untuk digunakan dalam
meningkatkan baik skala usaha dan untuk memperluas target pasar.
2. Kontribusi teknologi informasi dalam usaha mikro dan kecil dapat dilihat pada
usaha kuliner yang ada di Kota Watampone sangat memanfaatkan teknologi
informasi dalam pengelolaan usaha baik dalam pembukuan/pencatatan,
promosi/pemasaran, hingga pemesanan dan pembayaran yang kini telah dapat
dilakukan secara non-tunai. Para pelaku usaha juga mengikuti perkembangan
zaman dalam hal pendistribusian produk yang mereka miliki dengan
menggunakan medial sosial untuk memaksimalkan kegiatan promosi dimana
media sosial kini dapat dijangkau oleh kalangan muda hingga tua sehingga,
kegiatan promosi dengan mudah tersampaikan kepada pelanggan. Hal tersebut
dapat menunjang perkembangan usaha dengan pemanfaatan teknologi
informasi tersebut dalam menjalankan usaha.
3. Model pengembangan usaha mikro dan kecil berbasis informasi teknologi
usaha kuliner di Kota Watampone dimulai dari model grounded theory yang
dimana ada tiga tema yaitu pembukuan/pencatatan, promosi/pemasaran,
pemesanan dan pembayaran. Ketiga dasar tersebut menjadi pedoman bagi
pelaku usaha kuliner untuk mengembangkan usaha mereka. Demikian ini,
dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan usaha dapat lebih
mudah untuk mengawasi perkembangan usaha dengan adanya pembukuan
elektronik, promosi dilakukan melalui media sosial hingga pemesanan yang
sudah dapat dilakukan dengan mudah dan praktis serta pembayaran yang kini
telah dapat dilakukan secara non-tunai namun sebagian besar masyarakat masih
menggunakan pembayaran tunai karena kurangnya pemahaman untuk
melakukan pembayaran non-tunai
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan implikasi
kepada para pelaku usaha kuliner yang ada di Kota Watampone untuk
mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi agar lebih
efektif dan efisien dalam menjalankan usaha serta selalu berinovasi terhadap usaha
yang dijalankan untuk menjaga keberlangsungan usaha hingga perkembangan
usaha semakin meningkat dan menentukan strategi pemasaran yang matang.
Strategi promosi dan pemasaran merupakan hal yang penting dilakukan bagi para
pelaku usaha kuliner di Kota Watampone yang memiliki strategi beraneka ragam
dalam hal promosi dan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, kita dapat memperoleh
berbagai kemudahan hingga kita dapat memaksimalkan setiap kegiatan yang
dilakukan terutama dalam suatu usaha agar usaha terus dapat berkembang.
Ketersediaan
| SFEBI20200035 | 35/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
35/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
