Pola Komunikasi Pengasuh dalam Membekali Anak Asuh Menghadapi Tantangan Era 4.0 (Studi Kasus: Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Seroja Kabupaten Bone)
Dian Erlangga/03.16.2040 - Personal Name
bekali Anak Asuh Menghadapi Tantangan Era 4.0 di Pusat Pelayanan
Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Jalan Sultan Hasanuddin No.4
Kabupaten Bone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Pola
komunikasi yang di gunakan pengasuh dalam membekali anak asuh
menghadapi tantangan era 4.0 dan 2) Faktor pendukung dan penghambat
dalam membekali anak asuh di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak
(PPRSA) Seroja Bone.
Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan (field research)
yaitu metode yang digunakan dengan jalan melakukan penelitian terhadap
objek yang diteliti dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu Kepala UPT, Kasubag, Pengasuh dan Anak asuh Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak
(PPRSA) Seroja Bone. Data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Pola komunkasi pengasuh
dalam membekali anak asuh menghadapi tantangan era 4.0 ada 4 yaitu
a)pola roda, b) pola bintang, c) komunikasi antarpribadi dan d) komunikasi
kelompok. 2) Faktor pendukung dalam membekali anak asuh yaitu dengan
adanya fasilitas wifi serta kedekatan dengan anak asuh dan faktor
penghambatnya kurangnya handphone android.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyimpulkan pola
komunikasi pengasuh dalam membekali anak asuh menghadapi tantangan era
4.0 di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Bone sebagai
berikut:
1. Pola Komunikasi Pengasuh dalam membekali Anak Asuh menghadapi
tantangan era 4.0 di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA)
Seroja Bone sebagai berikut:
a. Pola Roda
Pada pola roda ini pengasuh memberikan motivasi dalam belajar
kepada anak asuh tanpa reaksi timbal balik dari anak asuh dengan metode
ceramah. Pada pola roda ini komunikasi yang dilakukan didominasi oleh
pengasuh sebagai komunikator. Bentuk pola roda ini dilakukan oleh
semua informan dalam penelitian ini.
b. Pola Bintang
Pada pola bintang ini pengasuh terhadap anak asuh memiliki
kekuatan yang sama untuk saling memengaruhi satu sama lain. Pada saat
berkomunikasi anak asuh memberikan feedback atas apa yang
disampaikan oleh pengasuh. Bentuk pola bintang ini dilakukan oleh
informan A, informan B dan informan C.
c. Komunikasi Antarpribadi
Pada komunikasi antarpribadi yang dilakukan antara pengasuh
terhadap anak asuh ketika ada masalah atau kendala yang dihadapi anak
asuh baik di lingkungan PPRSA maupun di sekolah. Bentuk komunikasi
antarpribadi ini dilakukan oleh semua informan dalam penelitian ini.
d. Komunikasi Kelompok
Pada komunikasi kelompok antara pengasuh terhadap anak asuh
berkumpul bersama dalam bentuk kelompok. Dalam komunikasi
kelompok yang dilakukan pengasuh terhadap anak asuh memiliki tujuan
yang sama seperti memberikan motivasi belajar kepada anak asuh.
Bentuk komunikasi kelompok ini dilakukan oleh semua informan dalam
penelitian ini.
2. Faktor pendukung Pengasuh dalam membekali Anak Asuh menghadapi
tantangan era 4.0 di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA)
Seroja yaitu dengan adanya fasilitas wifi serta kedekatan dengan anak asuh
sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya handphone android.
B. Implikasi
1. Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Bone sebagai
sebuah lembaga sosial maka pengasuh perlu menambah pengetahuan
sehubungan dengan pengajaran yang diberikan kepada anak asuh dengan
memperhatikan metode yang tepat dalam membekali anak asuh. 2. Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Bone hendaknya
menambah fasilitas terkait teknologi dan memberikan pelatihan dalam
menggunakan dan memanfaatkan guna pengembangan anak asuh dalam
bersaing era 4.0
Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Jalan Sultan Hasanuddin No.4
Kabupaten Bone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Pola
komunikasi yang di gunakan pengasuh dalam membekali anak asuh
menghadapi tantangan era 4.0 dan 2) Faktor pendukung dan penghambat
dalam membekali anak asuh di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak
(PPRSA) Seroja Bone.
Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan (field research)
yaitu metode yang digunakan dengan jalan melakukan penelitian terhadap
objek yang diteliti dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu Kepala UPT, Kasubag, Pengasuh dan Anak asuh Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak
(PPRSA) Seroja Bone. Data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Pola komunkasi pengasuh
dalam membekali anak asuh menghadapi tantangan era 4.0 ada 4 yaitu
a)pola roda, b) pola bintang, c) komunikasi antarpribadi dan d) komunikasi
kelompok. 2) Faktor pendukung dalam membekali anak asuh yaitu dengan
adanya fasilitas wifi serta kedekatan dengan anak asuh dan faktor
penghambatnya kurangnya handphone android.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyimpulkan pola
komunikasi pengasuh dalam membekali anak asuh menghadapi tantangan era
4.0 di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Bone sebagai
berikut:
1. Pola Komunikasi Pengasuh dalam membekali Anak Asuh menghadapi
tantangan era 4.0 di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA)
Seroja Bone sebagai berikut:
a. Pola Roda
Pada pola roda ini pengasuh memberikan motivasi dalam belajar
kepada anak asuh tanpa reaksi timbal balik dari anak asuh dengan metode
ceramah. Pada pola roda ini komunikasi yang dilakukan didominasi oleh
pengasuh sebagai komunikator. Bentuk pola roda ini dilakukan oleh
semua informan dalam penelitian ini.
b. Pola Bintang
Pada pola bintang ini pengasuh terhadap anak asuh memiliki
kekuatan yang sama untuk saling memengaruhi satu sama lain. Pada saat
berkomunikasi anak asuh memberikan feedback atas apa yang
disampaikan oleh pengasuh. Bentuk pola bintang ini dilakukan oleh
informan A, informan B dan informan C.
c. Komunikasi Antarpribadi
Pada komunikasi antarpribadi yang dilakukan antara pengasuh
terhadap anak asuh ketika ada masalah atau kendala yang dihadapi anak
asuh baik di lingkungan PPRSA maupun di sekolah. Bentuk komunikasi
antarpribadi ini dilakukan oleh semua informan dalam penelitian ini.
d. Komunikasi Kelompok
Pada komunikasi kelompok antara pengasuh terhadap anak asuh
berkumpul bersama dalam bentuk kelompok. Dalam komunikasi
kelompok yang dilakukan pengasuh terhadap anak asuh memiliki tujuan
yang sama seperti memberikan motivasi belajar kepada anak asuh.
Bentuk komunikasi kelompok ini dilakukan oleh semua informan dalam
penelitian ini.
2. Faktor pendukung Pengasuh dalam membekali Anak Asuh menghadapi
tantangan era 4.0 di Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA)
Seroja yaitu dengan adanya fasilitas wifi serta kedekatan dengan anak asuh
sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya handphone android.
B. Implikasi
1. Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Bone sebagai
sebuah lembaga sosial maka pengasuh perlu menambah pengetahuan
sehubungan dengan pengajaran yang diberikan kepada anak asuh dengan
memperhatikan metode yang tepat dalam membekali anak asuh. 2. Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Seroja Bone hendaknya
menambah fasilitas terkait teknologi dan memberikan pelatihan dalam
menggunakan dan memanfaatkan guna pengembangan anak asuh dalam
bersaing era 4.0
Ketersediaan
| SDKU20200008 | 08/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
08/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi DKU
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
