Analisis Konsep Total Quality Management (TQM) dalam Meningkatkan Produktivitas Pendidikan Perspektif Filsafat Kepemimpinan
Irwang/02.17.3026 - Personal Name
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga melahirkan tatanan
kehidupan baru yang disebut dengan era disrubsi dan globalisasi. Sehubungan dengan
hal tersebut, Indonesia juga akan menghadapi Bonus Demografi. Dalam menghadapi
hal tersebut, tentunya lembaga pendidikan menjadi hal yang mempu menyokong
dalam menghadapinya, namun nyatanya kualitas pendidikan hari ini masih
keterbelakangan. Atas dasar itu, penulis melakukan Penelitian dengan mengkaji
tentang konsep Total Quality Management (TQM) dalam meningkatkan produktivitas
pendidikan perspektif filsafat kepemimpinan, dengan tujuan untuk mengetahui
hakikat konsep TQM dalam konteks pendidikan serta perannya dalam meningkatkan
produktivitas pendidikan perspektif filasafat kepemimpinan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Riserc), dengan
pendekatan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
merujuk pada tulisan ilmiah yang terkait dengan judul penelitian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) Konsep TQM yang diserap dari dunia insustri ke dalam
dunia pendidikan merupakan merupakan filosofi guna membentuk sistem tata kelola
(kultur) yang dinamis secara produktif melalui perbaikan secara terus-menerus dalam
upaya merespon segenap perubahan guna memenuhi bahkan melampaui kebutuhan
pelanggan agar organisasi mampu tetap survive. Konsep tersebut memiliki relevansi
dalam dunia pendidikan dengan pola manajemen yang memposisikan pendidikan
sebagai industri jasa. (2) Penerapan konsep TQM dalam dunia pendidikan masih
perlu perhatian secara intens terkait pesan mutu, guna meningkatkan produktivitas
pendidikan. Penerapan TQM dalam pendidikan harus dikawal dengan pola
kepemimpinan yang membangun, sebab kepemimpinan memiliki peran penting
dalam laju roda organisasi.
A. Simpulan
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan peneliti dalam mengkaji,
Konsep Total Quality Management (TQM) dalam Meningkatkan Produktivitas
Pendidikan Perspektif Filsafat Kepemimpinan, maka penulis menarik kesimpulan:
1. Konsep TQM yang diserap dari dunia insustri ke dalam dunia pendidikan
merupakan merupakan filosofi dalam membentuk sistem tata kelola yang
dinamis secara produktif melalui perbaikan secara terus-menerus dalam upaya
merespon segenap perubahan guna memenuhi bahkan melampaui kebutuhan
pelanggan agar organisasi mampu tetap survive. Konsep tersebut memiliki
relevansi
dalam
dunia
pendidikan
dengan
pola
manajemen
yang
memposisikan pendidikan sebagai industri jasa, yang dimana konsep mutu
berbanding lurus dengan produktivitas pendidikan. Peningkatan produktivitas
pendidikan melalui Penerapan konsep TQM, haruslah didukung oleh
kepemimpinan yang baik juga.
Adapun dimensi yang harus dimiliki para pemimpin pendidikan guna
menyukseskan penerapan konsep TQM untuk meningkatkan produktivitas
pendidikan yaitu, pemimpin harus inspiratif, visioner, taktis, reflektif, terbuka
dan fleksibel. Sehingga dengan hal tersebut, maka pemimpin pendidikan
dapat menjadi teladan atau contoh Ing Ngarsa Sung Tuladha, di tengah dapat
menciptakan prakarsa dan ide, Ing Madya Mangun Karsa di belakang mampu
memberikan dorongan arahan, sehingga kerjasama tim dapat terjalin dengan
baik dan pesan mutu pun mampu diperhatikan dengan baik pula.
2. Penerapan konsep TQM dalam dunia pendidikan masih perlu perhatian secara
intens terkait pesan mutu, guna meningkatkan produktivitas pendidikan.
Dimana penerapan konsep tersebut telah digagas sejak tahun 1993 di
Indonesia, namun nyatanya pendidikan hari ini masih keterbelakangan dengan
Negara-negara lain dan terutamanya negara tetangga seperti Malaisya,
Vietnam dan singapura. Maka dari itu, Penerapan konsep TQM dalam dunia
pendidikan perlu mamaksimalkan daya kepemimpinan dengan merujuk
konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara serta dimensi kepemimpinan
menurut Reza A.A Wattimena, agar kepemimpinan pendidikan mampu
menciptakan budaya mutu guna memenuhi kebutuhan serta keinginan
pelanggan, sehingga pendidikan mampu produktif serta kompetitif ditengah-
tengah arus disrupsi, globalisasi dan memanfaatkan bonus demografi yang
akan muncul.
B. Implikasi
Dengan selesainya karya tulis berupa skripsi ini, maka penulis
mengemukakan beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Institusi pendidikan senantiasa memperhatikan pesan mutu secara serius, guna
memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan sehingga pendidikan mampu
melahirkan generasi yang kompetitif dalam mengawal era disrubsi dan
globalisasi.
3. Kepemimpinan pendidikan senantiasa mampu mengawal penerapan konsep
dalam dunia pendidikan sehingga kultur mutu mampu tercipta dalam dunia
pendidikan dengan menciptakan sistem tata kelola dalam dunia pendidikan
denga berlandaskan terhadap kebutuhan serta keinginan pendidikan guna
meningkatkan produktivitas pendidikan sehingga mampu menjawab tantangan
zaman.
kehidupan baru yang disebut dengan era disrubsi dan globalisasi. Sehubungan dengan
hal tersebut, Indonesia juga akan menghadapi Bonus Demografi. Dalam menghadapi
hal tersebut, tentunya lembaga pendidikan menjadi hal yang mempu menyokong
dalam menghadapinya, namun nyatanya kualitas pendidikan hari ini masih
keterbelakangan. Atas dasar itu, penulis melakukan Penelitian dengan mengkaji
tentang konsep Total Quality Management (TQM) dalam meningkatkan produktivitas
pendidikan perspektif filsafat kepemimpinan, dengan tujuan untuk mengetahui
hakikat konsep TQM dalam konteks pendidikan serta perannya dalam meningkatkan
produktivitas pendidikan perspektif filasafat kepemimpinan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Riserc), dengan
pendekatan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
merujuk pada tulisan ilmiah yang terkait dengan judul penelitian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) Konsep TQM yang diserap dari dunia insustri ke dalam
dunia pendidikan merupakan merupakan filosofi guna membentuk sistem tata kelola
(kultur) yang dinamis secara produktif melalui perbaikan secara terus-menerus dalam
upaya merespon segenap perubahan guna memenuhi bahkan melampaui kebutuhan
pelanggan agar organisasi mampu tetap survive. Konsep tersebut memiliki relevansi
dalam dunia pendidikan dengan pola manajemen yang memposisikan pendidikan
sebagai industri jasa. (2) Penerapan konsep TQM dalam dunia pendidikan masih
perlu perhatian secara intens terkait pesan mutu, guna meningkatkan produktivitas
pendidikan. Penerapan TQM dalam pendidikan harus dikawal dengan pola
kepemimpinan yang membangun, sebab kepemimpinan memiliki peran penting
dalam laju roda organisasi.
A. Simpulan
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan peneliti dalam mengkaji,
Konsep Total Quality Management (TQM) dalam Meningkatkan Produktivitas
Pendidikan Perspektif Filsafat Kepemimpinan, maka penulis menarik kesimpulan:
1. Konsep TQM yang diserap dari dunia insustri ke dalam dunia pendidikan
merupakan merupakan filosofi dalam membentuk sistem tata kelola yang
dinamis secara produktif melalui perbaikan secara terus-menerus dalam upaya
merespon segenap perubahan guna memenuhi bahkan melampaui kebutuhan
pelanggan agar organisasi mampu tetap survive. Konsep tersebut memiliki
relevansi
dalam
dunia
pendidikan
dengan
pola
manajemen
yang
memposisikan pendidikan sebagai industri jasa, yang dimana konsep mutu
berbanding lurus dengan produktivitas pendidikan. Peningkatan produktivitas
pendidikan melalui Penerapan konsep TQM, haruslah didukung oleh
kepemimpinan yang baik juga.
Adapun dimensi yang harus dimiliki para pemimpin pendidikan guna
menyukseskan penerapan konsep TQM untuk meningkatkan produktivitas
pendidikan yaitu, pemimpin harus inspiratif, visioner, taktis, reflektif, terbuka
dan fleksibel. Sehingga dengan hal tersebut, maka pemimpin pendidikan
dapat menjadi teladan atau contoh Ing Ngarsa Sung Tuladha, di tengah dapat
menciptakan prakarsa dan ide, Ing Madya Mangun Karsa di belakang mampu
memberikan dorongan arahan, sehingga kerjasama tim dapat terjalin dengan
baik dan pesan mutu pun mampu diperhatikan dengan baik pula.
2. Penerapan konsep TQM dalam dunia pendidikan masih perlu perhatian secara
intens terkait pesan mutu, guna meningkatkan produktivitas pendidikan.
Dimana penerapan konsep tersebut telah digagas sejak tahun 1993 di
Indonesia, namun nyatanya pendidikan hari ini masih keterbelakangan dengan
Negara-negara lain dan terutamanya negara tetangga seperti Malaisya,
Vietnam dan singapura. Maka dari itu, Penerapan konsep TQM dalam dunia
pendidikan perlu mamaksimalkan daya kepemimpinan dengan merujuk
konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara serta dimensi kepemimpinan
menurut Reza A.A Wattimena, agar kepemimpinan pendidikan mampu
menciptakan budaya mutu guna memenuhi kebutuhan serta keinginan
pelanggan, sehingga pendidikan mampu produktif serta kompetitif ditengah-
tengah arus disrupsi, globalisasi dan memanfaatkan bonus demografi yang
akan muncul.
B. Implikasi
Dengan selesainya karya tulis berupa skripsi ini, maka penulis
mengemukakan beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Institusi pendidikan senantiasa memperhatikan pesan mutu secara serius, guna
memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan sehingga pendidikan mampu
melahirkan generasi yang kompetitif dalam mengawal era disrubsi dan
globalisasi.
3. Kepemimpinan pendidikan senantiasa mampu mengawal penerapan konsep
dalam dunia pendidikan sehingga kultur mutu mampu tercipta dalam dunia
pendidikan dengan menciptakan sistem tata kelola dalam dunia pendidikan
denga berlandaskan terhadap kebutuhan serta keinginan pendidikan guna
meningkatkan produktivitas pendidikan sehingga mampu menjawab tantangan
zaman.
Ketersediaan
| STAR20220393 | 393/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
393/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
