Efektivitas Komunikasi Nonverbal bagi Tunawicara dalam Pemahaman Keagamaan Di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bone
Tahang/03.16.2075 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Efektivitas Komunikasi Nonverbal bagi
Tunawicara dalam Pemahaman Keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bone”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi nonverbal
antara guru dan peserta didik tunawicara dalam pemahaman keagamaan di Sekolah
Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone, untuk mengetahui efektivitas komunikasi
nonverbal antara guru dan peserta didik tunawicara dalam pemahaman keagamaan di
Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research)
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif yang terdiri dari
reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) proses komunikasi nonverbal antara
guru dan peserta didik tunawicara dalam pemahaman keagamaan di Sekolah Luar
Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone yaitu dengan menggunaan komunikasi dua arah mampu
menjalin komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik tunawicara. Untuk
mempermudah dalam pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar di Sekolah Luar
Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone. Dengan komunikasi dua arah, peserta didik lebih
tenang karena guru melakukan komunikasi nonverbal dengan peserta didik secara
langsung. 2) efektivitas komunikasi nonverbal antara guru dan peserta didik
tunawicara dalam pemahaman keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1
Bone yakni adanya alat bantu atau alat peraga sehingga dalam menyampaikan
informasi, pesan dan materi kepada peserta didik tunawicara lebih efektif,
dibandingkan hanya menggunakan komunikasi nonverbal. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan yang dimiliki peserta didik tunawicara.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan pengumpulan data oleh penulis
di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Proses komunikasi nonverbal antara guru dan peserta didik tunawicara dalam
pemahaman keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone adalah
menggunakan komunikasi dua arah. Dengan menerapkan komunikasi dua arah,
peserta didik lebih aktif belajaran karena adanya umpan balik antara guru dan
peserta didik dan hubungan emosional lebih dekat. Komunikasi nonverbal
merupakan proses komunikasi yang digunakan dalam proses penyampaian materi
pembelajaran kepada peserta didik tunawicara disertai dengan alat peraga atau
alat bantu.
2. Efektivitas komunikasi nonverbal antara guru dan peserta didik tunawicara dalam
pemahaman keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone adalah
dalam proses pembelajaran antara guru dan peserta didik di Sekolah Luar Biasa
Negeri (SLBN) 1 Bone lebih efektif menggunakan bahasa nonverbal (bahasa
isyarat) disertai dengan alat bantu atau alat peraga dalam menyampaikan
pelajaran. Karena dengan mnggunakan alat bantu atau alat peraga peserta didik
tunawicara lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Ini
disebabkan karena anak penyandang tunawicara memiliki keterbatasan berbicara
verbal.
B. Implikasi
Implikasi atau saran dari penulis pada penelitian ini yaitu diharapkan Sekolah
Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone yaitu:
1. Demi berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang lebih baik di Sekolah Luar
Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone, maka perlu ditingkatkan kecakapan guru yang
harus lebih komunikatif menggunakan komunikasi nonverbal dalam memberikan
pendidikan dan melakukan pendekatan psikologis kepada peserta didik
tunawicara agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Pendekatan
tersebut dapat ditempuh dengan bentuk komunikasi dua arah sebagai pendekatan
dalam proses belajar-mengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone.
2. Diharapkan kepada pihak di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone agar
kiranya melengkapi sarana dan prasarana agar proses pembelajaran lebih efektif.
Khususnya alat peraga atau alat bantu untuk memudahkan guru dan peserta didik
saat proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam
pencapaian tujuan dalam kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri
(SLBN) 1 Bone. Faktor penghambat dalam proses komunikasi nonverbal antara
guru dan peserta didik tunawicara di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bone
diharapkan dapat diatasi dengan baik oleh guru.
Tunawicara dalam Pemahaman Keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bone”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi nonverbal
antara guru dan peserta didik tunawicara dalam pemahaman keagamaan di Sekolah
Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone, untuk mengetahui efektivitas komunikasi
nonverbal antara guru dan peserta didik tunawicara dalam pemahaman keagamaan di
Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research)
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif yang terdiri dari
reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) proses komunikasi nonverbal antara
guru dan peserta didik tunawicara dalam pemahaman keagamaan di Sekolah Luar
Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone yaitu dengan menggunaan komunikasi dua arah mampu
menjalin komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik tunawicara. Untuk
mempermudah dalam pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar di Sekolah Luar
Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone. Dengan komunikasi dua arah, peserta didik lebih
tenang karena guru melakukan komunikasi nonverbal dengan peserta didik secara
langsung. 2) efektivitas komunikasi nonverbal antara guru dan peserta didik
tunawicara dalam pemahaman keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1
Bone yakni adanya alat bantu atau alat peraga sehingga dalam menyampaikan
informasi, pesan dan materi kepada peserta didik tunawicara lebih efektif,
dibandingkan hanya menggunakan komunikasi nonverbal. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan yang dimiliki peserta didik tunawicara.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan pengumpulan data oleh penulis
di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Proses komunikasi nonverbal antara guru dan peserta didik tunawicara dalam
pemahaman keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone adalah
menggunakan komunikasi dua arah. Dengan menerapkan komunikasi dua arah,
peserta didik lebih aktif belajaran karena adanya umpan balik antara guru dan
peserta didik dan hubungan emosional lebih dekat. Komunikasi nonverbal
merupakan proses komunikasi yang digunakan dalam proses penyampaian materi
pembelajaran kepada peserta didik tunawicara disertai dengan alat peraga atau
alat bantu.
2. Efektivitas komunikasi nonverbal antara guru dan peserta didik tunawicara dalam
pemahaman keagamaan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone adalah
dalam proses pembelajaran antara guru dan peserta didik di Sekolah Luar Biasa
Negeri (SLBN) 1 Bone lebih efektif menggunakan bahasa nonverbal (bahasa
isyarat) disertai dengan alat bantu atau alat peraga dalam menyampaikan
pelajaran. Karena dengan mnggunakan alat bantu atau alat peraga peserta didik
tunawicara lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Ini
disebabkan karena anak penyandang tunawicara memiliki keterbatasan berbicara
verbal.
B. Implikasi
Implikasi atau saran dari penulis pada penelitian ini yaitu diharapkan Sekolah
Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone yaitu:
1. Demi berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang lebih baik di Sekolah Luar
Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone, maka perlu ditingkatkan kecakapan guru yang
harus lebih komunikatif menggunakan komunikasi nonverbal dalam memberikan
pendidikan dan melakukan pendekatan psikologis kepada peserta didik
tunawicara agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Pendekatan
tersebut dapat ditempuh dengan bentuk komunikasi dua arah sebagai pendekatan
dalam proses belajar-mengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone.
2. Diharapkan kepada pihak di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bone agar
kiranya melengkapi sarana dan prasarana agar proses pembelajaran lebih efektif.
Khususnya alat peraga atau alat bantu untuk memudahkan guru dan peserta didik
saat proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam
pencapaian tujuan dalam kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri
(SLBN) 1 Bone. Faktor penghambat dalam proses komunikasi nonverbal antara
guru dan peserta didik tunawicara di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bone
diharapkan dapat diatasi dengan baik oleh guru.
Ketersediaan
| SDKU20200006 | 06/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
06/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FDKU
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
