Pengaruh Metode Percakapan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa di MI Al-Amin Cabalu
Sulfitma/02.17.5101 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Pengaruh Metode Percakapan pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara
Siswa di MI Al-Amin Cabalu Kab Bone”. Ada dua sub masalah yang dikaji dalam
skripsi ini yaitu penggunaan metode percakapan pada pembelajaran Bahasa
Indonesia, dan pengaruh metode percakapan dalam meningkatkan keterampilan
berbicara siswa di MI Al-Amin Cabalu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penggunaan metode
percakapan pada pembelajaran Bahasa Indonesia (2) pengaruh metode
percakapan dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Untuk
memudahkan memecahakan masalah tersebut, penulis mengumpulkan data
dengan metode observasi, tes, dan dokumentasi, yaitu suatu metode yang
digunakan dengan jalan mendatangi lokasi penelitian dan mengadakan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Jenis penelitian yang dilakukan
yaitu penelitian kuantitatif (statistik) yaitu mengolah data dengan bertolak dari
teori-teori untuk mendapatkan kejelasan pada masalah, baik data yang terdapat di
lapangan maupun yang terdapat pada kepustakaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaaan metode percakapan
pada pembelajaran Bahasa Indonesia MI Al-Amin Cabalu Kabupaten Bone
dengan menggunakan langkah-langkah metode percakapan efektif untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai
hasil tes yang telah dilakukan dimana nilai rata-rata siswa yang didapatkan pada
saat tes awal atau pretest yaitu 63,8 dan nilai tes akhir atau posttest setelah
diberikan perlakuan menggunakan metode percakapan dalam pembelajaran yaitu
hasil nilai rata-rata siswa yang didapatkan 70,2,.Selain itu, dapat dilihat dari
hasilperhitungan yang diperoleh thitung = 2,464sedangkan ttabel = 1,717. Maka dapat
disimpulkan bahwa thitung> ttabel, maka artinya H1 di terima dan H0 di tolak (2)
Konstribusi metode inkuiri dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa di
MI Al-Amin Cabalu kecematan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone. Dapat
dilihat dari kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran dengan Metode
pecakapan yang menempatkan siswa sebagai subjek dalam proses belajar
mengajar sehingga siswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi
pembelajaran melalui pengalaman yang konkrit sesuai objek yang telah dilihatnya
dalam pengamatan. Sedangkan kegiatan percakapan akan menciptakan suasana
yang kondusif, karena memudahkan untuk saling bertukar pendapat sesuai dengan
pengalaman yang didapatkan dalam pengamatan. Sehingga, pembelajaran tidak
merasa membosankan bagi siswa dan tetap semangat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.Oleh karena itu, metode percakapan berkonstribusi banyak dalam
meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang efektivitas
pembelajaran menggunakan metode percakapan padapembelajaran Bahasa Indonesia
dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa MI Al-Amin Cabalu Kabupaten
Bone, maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Penggunaaan metode percakapan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
meningkatkan keterampilan berbicara siswa MI Al-Amin Cabalu Kabupaten
Bone dengan mengunakan langkah- langkah metode percakapan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa.Hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan yang diperoleh thitung = 2,464 sedangkan ttabel = 1,717. Maka
dapat disimpulkan bahwa thitung> ttabel, maka artinya H1 di terima dan H0 di
tolak. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa lebih baik
setelah menerapkan metode percakapan.
2. Konstribusi metode percakapan dalam meningkatkan keterampilan berbicara
siswa MI Al-AMIN
minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Tassipi
Kecematan Amali Kabupaten Bone. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang
dilakukan dalam pembelajaran dengan Metodem percakapan yang
menempatkan siswa sebagai subjek dalam proses belajar mengajar sehingga
siswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran
melalui pengalaman yang konkrit sesuai objek yang telah dilihatnya dalam
pengamatan. Sedangkan melalui kegiatan tanyajawab, siswa dapat membahas
hasil pengamatan dan memecahkan masalah bersama teman satu kelompok.
Kegiatan diskusi dan minat belajar akan menciptakan suasana yang kondusif,
karena belajar dengan teman akan memudahkan untuk saling bertukar
pendapat sesuai dengan pengalaman yang didapat dalam pengamatan.
Sehingga, pembelajaran tidak merasa membosankan bagi siswa dan tetap
semangat untuk mengikuti pembelajaran.Oleh karena itu, metode percakapan
berkonstribusi banyak dalam meningkatkan minat belajar siswa.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Metode percakapan sebaiknya lebih sering digunakan dalam
pembelajaran di kelas khususnya pada materi pembelajaran Bahasa
Indonesia. Metode pembelajaran ini dapat menjadi alternative yang tepat
sebagai upaya untuk menyajikan kegiatan pembelajaran yang bervariasi.
Dengan bervariasinya metodepembelajaran maka akan meningkatkan
keterampilan berbicara siswa.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang bervariatif
pada pembelajaran lainya. Guru sebaiknya menggunakan metode percakapan
pada pembelajaran Bahasa Indonesia karena dapat membuat siswa tertarik
untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran serta
keterampilan
berbicara meningkat.
3. Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan dapat secara mandiri mencari bahan atau data
mengenai materi yang dipalajari tanpa harus terlalu bergantung kepada guru.
Serta lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya atau bertanya untuk
mencari tahu materi yang bersangkutan.
4. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain diharapkaan dapat dikembangkan untuk penelitian
selanjutnya agar dapat terus memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada,
mengingat banyaknya permasalahan yang mungkin terjadi dalam kegitatan
pendidikan
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara
Siswa di MI Al-Amin Cabalu Kab Bone”. Ada dua sub masalah yang dikaji dalam
skripsi ini yaitu penggunaan metode percakapan pada pembelajaran Bahasa
Indonesia, dan pengaruh metode percakapan dalam meningkatkan keterampilan
berbicara siswa di MI Al-Amin Cabalu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penggunaan metode
percakapan pada pembelajaran Bahasa Indonesia (2) pengaruh metode
percakapan dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Untuk
memudahkan memecahakan masalah tersebut, penulis mengumpulkan data
dengan metode observasi, tes, dan dokumentasi, yaitu suatu metode yang
digunakan dengan jalan mendatangi lokasi penelitian dan mengadakan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Jenis penelitian yang dilakukan
yaitu penelitian kuantitatif (statistik) yaitu mengolah data dengan bertolak dari
teori-teori untuk mendapatkan kejelasan pada masalah, baik data yang terdapat di
lapangan maupun yang terdapat pada kepustakaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaaan metode percakapan
pada pembelajaran Bahasa Indonesia MI Al-Amin Cabalu Kabupaten Bone
dengan menggunakan langkah-langkah metode percakapan efektif untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai
hasil tes yang telah dilakukan dimana nilai rata-rata siswa yang didapatkan pada
saat tes awal atau pretest yaitu 63,8 dan nilai tes akhir atau posttest setelah
diberikan perlakuan menggunakan metode percakapan dalam pembelajaran yaitu
hasil nilai rata-rata siswa yang didapatkan 70,2,.Selain itu, dapat dilihat dari
hasilperhitungan yang diperoleh thitung = 2,464sedangkan ttabel = 1,717. Maka dapat
disimpulkan bahwa thitung> ttabel, maka artinya H1 di terima dan H0 di tolak (2)
Konstribusi metode inkuiri dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa di
MI Al-Amin Cabalu kecematan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone. Dapat
dilihat dari kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran dengan Metode
pecakapan yang menempatkan siswa sebagai subjek dalam proses belajar
mengajar sehingga siswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi
pembelajaran melalui pengalaman yang konkrit sesuai objek yang telah dilihatnya
dalam pengamatan. Sedangkan kegiatan percakapan akan menciptakan suasana
yang kondusif, karena memudahkan untuk saling bertukar pendapat sesuai dengan
pengalaman yang didapatkan dalam pengamatan. Sehingga, pembelajaran tidak
merasa membosankan bagi siswa dan tetap semangat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.Oleh karena itu, metode percakapan berkonstribusi banyak dalam
meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang efektivitas
pembelajaran menggunakan metode percakapan padapembelajaran Bahasa Indonesia
dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa MI Al-Amin Cabalu Kabupaten
Bone, maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Penggunaaan metode percakapan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
meningkatkan keterampilan berbicara siswa MI Al-Amin Cabalu Kabupaten
Bone dengan mengunakan langkah- langkah metode percakapan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa.Hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan yang diperoleh thitung = 2,464 sedangkan ttabel = 1,717. Maka
dapat disimpulkan bahwa thitung> ttabel, maka artinya H1 di terima dan H0 di
tolak. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa lebih baik
setelah menerapkan metode percakapan.
2. Konstribusi metode percakapan dalam meningkatkan keterampilan berbicara
siswa MI Al-AMIN
minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Tassipi
Kecematan Amali Kabupaten Bone. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang
dilakukan dalam pembelajaran dengan Metodem percakapan yang
menempatkan siswa sebagai subjek dalam proses belajar mengajar sehingga
siswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran
melalui pengalaman yang konkrit sesuai objek yang telah dilihatnya dalam
pengamatan. Sedangkan melalui kegiatan tanyajawab, siswa dapat membahas
hasil pengamatan dan memecahkan masalah bersama teman satu kelompok.
Kegiatan diskusi dan minat belajar akan menciptakan suasana yang kondusif,
karena belajar dengan teman akan memudahkan untuk saling bertukar
pendapat sesuai dengan pengalaman yang didapat dalam pengamatan.
Sehingga, pembelajaran tidak merasa membosankan bagi siswa dan tetap
semangat untuk mengikuti pembelajaran.Oleh karena itu, metode percakapan
berkonstribusi banyak dalam meningkatkan minat belajar siswa.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Metode percakapan sebaiknya lebih sering digunakan dalam
pembelajaran di kelas khususnya pada materi pembelajaran Bahasa
Indonesia. Metode pembelajaran ini dapat menjadi alternative yang tepat
sebagai upaya untuk menyajikan kegiatan pembelajaran yang bervariasi.
Dengan bervariasinya metodepembelajaran maka akan meningkatkan
keterampilan berbicara siswa.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang bervariatif
pada pembelajaran lainya. Guru sebaiknya menggunakan metode percakapan
pada pembelajaran Bahasa Indonesia karena dapat membuat siswa tertarik
untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran serta
keterampilan
berbicara meningkat.
3. Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan dapat secara mandiri mencari bahan atau data
mengenai materi yang dipalajari tanpa harus terlalu bergantung kepada guru.
Serta lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya atau bertanya untuk
mencari tahu materi yang bersangkutan.
4. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain diharapkaan dapat dikembangkan untuk penelitian
selanjutnya agar dapat terus memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada,
mengingat banyaknya permasalahan yang mungkin terjadi dalam kegitatan
pendidikan
Ketersediaan
| STAR20210215 | 215/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
215/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
