Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi transaksi inkaso di Bank Muamalat
Cabang Bone. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer.
Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kualitatif dengan metode
evaluatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan inkaso di Bank
Muamalat Cabang Bone ada enam aspek yang digunakan. Aspek tersebut berdasarkan
Keputusan Menteri PAN Nomor 63/ KEP/ M.PAN/7/ 2003 tentang standar pelayanan
publik meliputi prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk
pelayanan, sarana dan prasarana dan kompetensi petugas pelayanan. Keenam aspek
tersebut dapat dikatakan telah diterapkan dengan baik oleh Bank Muamalat Cabang
Bone. 2) Penerapan strategi inkaso dalam meningkatkan daya saing ada tiga aspek
yang digunakan yakni strategi keunggulan bersaing menurut Nugroho, Eko yaitu cost
leadership, kualitas terbaik dan hal-hal baru (inovasi). Penerapan ketiga aspek
tersebut dinilai masih kurang terpenuhi dibuktikan dengan data perkembanagan
transaksi inkaso dari tahun 2018-2020. Namun dengan penerapan inovasi baru maka
Bank Muamalat Cabang Bone mampu bersaing dengan bank lainnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan sebelumnya, peneliti
dapat menarik kesimpulan secara keseluruhan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan inkaso di Bank Muamalat Cabang Bone ada enam aspek yang
dijadikan sebagai pedoman observasi yaitu prosedur pelayanan, waktu
penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana dan
kompetensi petugas pelayanan. Dari keenam aspek yang digunakan tersebut
dapat dikatakan telah diterapkan dengan baik oleh petugas Bank Muamalat
Cabang Bone dan pelaksanaannya sudah sesuai dengan prinsip syariah.
2. Penerapan strategi inkaso dalam meningkatkan daya saing di Bank Muamalat
Cabang Bone dilihat dari tiga aspek yaitu cost leadership, kualitas terbaik
dan hal-hal baru (Invoasi).Penerapan aspek-aspek yang dilakukan Bank
Muamalat Cabang Bone dinilai kurang dapat bersaing dalam empat tahun
terakhir dibuktikan dengan data perkembanagan transaksi inkaso dari tahun
2014-2020. Hal yang menjadi kendala dalam transaksi inkaso di Bank
Muamalat Cabang Bone saat ini yaitu kurangnya nasabah yang melakukan
transaksi inkaso. Dengan perkembangan zaman yang semakin modern
sehingga transaksi inkaso secara langsung di bank tergantikan dengan sistem
digitalisasi perbankan, dimana transaksinya dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja melalui smartphone tanpa harus datang langsung ke bank.
Namun dengan pengenalan sekaligus penerapan digitalisasi perbankan
kepada seluruh nasabah, maka Bank Muamalat Cabang Bone akan mampu
bersaing dengan bank lainnya.
B. Implikasi
Dengan diterapkannya strategi pelayanan dan operasional dengan baik serta
pengenalan digitalisasi perbankan kepada seluruh nasabah yang sesuai dengan
prinsip syariah maka transaksi inkaso di Bank Muamalat Cabang Bone dapat
memberikan kepuasan terhadap nasabah, baik dari segi pelayanan maupun dari
segi finansial. Keuntungan yang diperoleh nasabah dalam melakukan transaksi
inkaso di Bank Muamalat Cabang Bone yakni menghemat biaya dan waktu
proses penagihan warkat serta dapat meminimalisir resiko terjadinya kehilangan.
C. Saran - Saran
Terkait pengenalan digitalisasi perbankan jangan hanya dilakukan kepada
nasabah Bank Muamalat Cabang Bone saja tetapi dapat dilakukan kepada
masyarakat luas salah satunya dengan mengadakan sosialisasi pengenalan
digitalisasi perbankan disetiap kecamatan yang ada di kabupaten Bone sehingga
masyarakat tertarik untuk bertransaksi di Bank Muamalat.
Adapun kelemahan dari penelitian ini yakni keterbatasan data penelitian serta
kurangnya referensi menegenai transaksi inkaso yang didapatkan.

SFEBI20210085

85/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia