Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan dan perspektif
keuangan syariah pada usaha bisnis Apotek Amanda Farma. Metode penelitian yang
digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini
meliputi laporan keuangan dari tahun 2019 hingga 2021 yang diambil dari Apotek
Amanda Farma. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi, kemudian
dianalisis menggunakan analisis rasio, termasuk rasio likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan
Apotek Amanda Farma dalam kondisi baik berdasarkan rasio keuangan yang
digunakan. Tingkat likuiditas yang diukur menggunakan current ratio dan quick ratio
menunjukkan kondisi yang baik, dengan nilai rata-rata di atas standar industri dari
tahun 2019 hingga 2021, yaitu current ratio sebesar 516% dan quick ratio sebesar
384,77%. Selanjutnya, tingkat solvabilitas yang diukur menggunakan debt to assets
ratio dan debt to equity ratio juga menunjukkan kondisi yang baik, dengan nilai rata-
rata di bawah standar industri, yaitu debt to assets ratio sebesar 19,34% dan debt to
equity ratio sebesar 62,97%. Selain itu, tingkat profitabilitas yang diukur
menggunakan net profit margin dan return on asset juga menunjukkan kondisi yang
baik, dengan nilai rata-rata di bawah standar industri, yaitu net profit margin sebesar
66,25% dan return on asset sebesar 91,45%. Namun, tingkat aktivitas yang diukur
menggunakan receivable turnover dan inventory turnover menunjukkan kondisi yang
kurang baik, dengan nilai rata-rata di bawah standar industri, yaitu receivable
turnover sebesar 1,56 kali dan inventory turnover sebesar 5,61 kali. Dalam perspektif
keuangan syariah, Apotek Amanda Farma telah mematuhi prinsip-prinsip keuangan
syariah. Mereka melakukan pencatatan laporan keuangan dengan benar, sesuai
dengan petunjuk yang terdapat dalam surat Al-Baqarah 2/282. Apotek Amanda
Farma juga telah menjalankan pembayaran utang secara tepat waktu, yang tercermin
dalam indikator kinerja keuangan dan rasio keuangan yang sesuai dengan perspektif
syariah. Selain itu, pertumbuhan keuntungan yang mereka raih dalam usaha bisnis
juga merupakan manifestasi dari ibadah dalam Islam. Meskipun demikian, efisiensi
penggunaan dana dan aset perlu ditingkatkan, karena rasio aktivitas seperti perputaran
piutang dan perputaran persediaan masih berada di bawah standar industri. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan dana serta aset belum efektif dan
tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam QS. Al-Furqan 25/67. Secara
keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja keuangan Apotek Amanda
Farma dalam kondisi baik dari segi rasio keuangan maupun perspektif keuangan
syariah. Namun, perlu perhatian lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan dana dan aset dalam upaya meningkatkan kinerja keuangan secara
keseluruhan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kinerja keuangan dengan rasio keuangan pada usaha bisnis Apotek Amanda
farma sangat baik. Hal tersebut berdasarkan dari hasil analisis rasio
menunjukkan:
a. Tingkat likuiditas Apotek Amanda Farma yang diukur menggunakan current
ratio dan quick ratio menunjukkan kondisi baik karena nilai rata-rata berada
diatas standar industri dari tahun 2019-2021, yakni current ratio 397,5% dan
quick ratio 271,83%.
b. Tingkat solvabilitas Apotek Amanda Farma yang diukur menggunakan debt
to assets ratio dan debt to equity ratio menunjukkan kondisi baik karena
nilai rata-rata berada dibawah standar industri dari tahun 2019-2021, yakni
debt to assets ratio 25,18% dan debt to equity ratio 16,17%.
c. Tingkat Profitabilitas Apotek Amanda Farma yang diukur menggunakan net
profit margin dan return on asset menunjukkan kondisi baik karena nilai
rata-rata berada dibawah standar industri dari tahun 2019-2021, yakni net
profit margin 66,25% dan return on asset 64,37%.
d. Tingkat aktivitas Apotek Amanda Farma yang diukur menggunakan
receivable turn over dan inventory turn over menunjukkan kondisi tidak baik
karena nilai rata-rata berada dibawah standar industri dari tahun 2019-2021,
yakni receivable turn over sebesar 1,77 kali dan inventory turn over sebesar
5,61 kali.
2. Kinerja keuangan pada usaha bisnis Apotek Amanda farma dalam prespektif
keuangan syariah antara lain:
a. Melakukan pencatatan laporan keuangan sebagaimana dijelaskan dalam
Al-Baqarah 2/282, yaitu Allah SWT juga memerintahkan pencatatan yang
akurat atas segala transaksi yang terjadi dalam muamalah.
b. Menyegerakan dan menunaikan pembayaran utang usaha, terlihat dari
indikator kinerja keuangan dari rasio keuangan Apotek Amanda Farma
berjalan sesuai dengan persepktif syariah karena secara empiris melalui
rasio likuiditas (current ratio & quick ratio) dan rasio solvabilitas (dalam
kondisi baik.
c. Pertumbuhan keuntungan dalam islam merupakan manifestasi ibadah
dalam mengerjakan usaha untuk mendapatkan keuntungan dan melalui
nilai rasio profitabilitas yang dianalisis melalui Net Profit Margin dan
Return on Assets usaha bisnis Apotek Amanda Farma memperoleh
keuntungan yang baik.
d. Efisiensi belanja dalam hal ini pemanfaatan dana dan asset yang ada pada
usaha bisnis Apotek Amanda Farma dinilai belum maksimal terlihat dari
nila rata rata rasio aktivitas dari perputaran piutang dan perputaran
persediaan berada di bawah nilai standar industri, Hal tersebut berarti
secara keseluruhan penggunaan dan pemanfaatan dana dan aset belum
efektif dan tidak sesuai dengan kandungan QS. Al-Furqan 25/67.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa kinerja
keuangan berdasarkan rasio keuangan sangat baik dan sesuai dengan perspektif
keuangan syariah, sehingga semakin baik nilai dari kinerja keuangan dalam rasio
keuangan maka semakin baik pula kinerja keuangan dalam perspektif syariah.
Untuk memperoleh kinerja keuangan yang baik dan sesuai dalam
perspektif keuangan syariah, maka pihak usaha atau industri perlu memperhatikan
rasio keuangan (rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio
aktivitas) dalam perspektif keuangan syariah.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran,
saebagai berikut:
1. Kinerja keuangan usaha dalam industri terkhusus industri kesehatan di bidang
farmasi seperti apotek perlu menerapkan perhitungan dan pelaporan keuangan
secara lengkap dengan tujuan memperjelas rotasi keuangan, keuntungan, dan
juga kinerja usaha dilihat dari kinerja keuangan.
2. Kinerja keuangan usaha perlu dipertahankan di tahun selanjutnya, terkhusus
kinerja keuangan Apotek Amanda Farma yang dalam kondisi baik dari rasio
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.
3. Usaha bisnis Apotek Amanda Farma perlu memperhatikan dan meningkatkan
kinerja keuangan berdasarkan rasio aktivitas dalam pemanfaatan dan perputaran
aset usaha.
4. Laporan keuangan Apotek Amanda Farma perlu dilengkapi agar memberikan
informasi yang lebih baik demi kemajuan usaha.
5. Dalam perspektif keuangan syariah keterangan modal dalam menghitung
keuntungan usaha adalah hal penting, maka dari itu usaha perlu mencantumkan
asal dan sumber modal usaha dalam pencatatan dan laporan keuangan.
6. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti kinerja keuangan dalam kurun
waktu lebih dari periode tiga tahun.
7. Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti kinerja keuangan usaha bisnis pada
industri lainnya, agar menemukan kemungkinan temuan yang berbeda.

SFEBI20240231

231/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia