Peran Guru Akidah Akhlak dalam Menanamkan Sikap Sopan Santun Pada Siswa MTs Yapit Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone.
Muh. Ashar/02.16.1072 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Peran Guru Akidah Akhlak dalam
Menanamkan Sikap Sopan Santun pada Siswa MTs Yapit Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui
bagaimana upaya guru akidah akhlak dalam menanamkan sikap sopan santun pada
siswa MTs Yapit Taretta, untuk mengetahui bentuk sikap sopan santun siswa di MTs
Yapit Taretta, dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru akidah akhlak
dalam menanamkan sikap sopan santun pada siswa MTs Yapit Taretta.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research), penulis melakukan
pendekatan paedagogis, pendekatan teologis-normatif, pendekatan sosiologis dan
melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik obesrvasi dan
wawancara. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya dianalisis data deduktif yaitu mengambil
beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke
hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, upaya guru akidah akhlak
dalam menamkan sikap sopan santun pada siswa MTs Yapit Taretta Kecamatan
Amali Kabupaten Bone telah dilaksanakan dengan baik dengan memperhatikan
perannya sebagai pembimbing, sebagai penasehat dan sebagai informator. Kedua,
bentuk sikap sopan santun siswa di MTs Yapit Taretta anatara lain guru mengajarkan
pada siswa agar bertingkah laku dan berbudi bahasa yang baik contohnya hormat
pada guru dan orang tua, mappatabe jika lewat di depan orang, saling mengaragai
sesama siswa, berbuat baik pada setiap orang, berkata iyee ketika dipanggil, berkata
puang pada guru dan pada orang yang lebih tua, berbicara lemah lembut dan tidak
berkata kasar. Ketiga, hambatan yang dihadapi guru akidah akhlak di MTs Yapit
Taretta dalam menanamkan sikap sopan santun pada siswa antara lain kurangnya
kesadaran siswa terkait pentingnya sikap sopan santun, kurangnya kerja sama orang
tua atau wali siswa dalam membimbing siswa, pergaulan bebas dan perkembangan
teknologi yang begitu pesat tanpa adanya kontrol penuh pada siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran guru akidah akhlak dalam
menanamkan sikap sopan santun pada siswa MTs Yapit Taretta, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya guru akidah akhlak dalam menamkan sikap sopan santun pada siswa
MTs Yapit Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone telah dilaksanakan
dengan baik dengan memperhatikan perannya sebagai pembimbing, sebagai
penasehat dan sebagai informator.
2. Bentuk sikap sopan santun siswa di MTs Yapit Taretta anatara lain pertama
guru mengajarkan pada siswa agar bertingkah laku yang baik contohnya hormat
pada guru dan orang tua, mappatabe jika lewat di depan orang, saling
mengaragai sesama siswa, dan berbuat baik pada setiap orang, kedua guru
mengajarkan siswa berbudi bahasa yang baik contohnya berkata iyee ketika
dipanggil, berkata puang pada guru dan pada orang yang lebih tua, berbicara
lemah lembut dan tidak berkata kasar.
3. Hambatan yang dihadapi guru akidah akhlak di MTs Yapit Taretta dalam
menanamkan sikap sopan santun pada siswa antara lain kurangnya kesadaran
siswa terkait pentingnya sikap sopan santun, kurangnya kerja sama orang tua
atau wali siswa dalam membimbing siswa, pergaulan bebas dan perkembangan
teknologi yang begitu pesat tanpa adanya kontrol penuh pada siswa.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya para guru dan tenaga pendidik lainya melaksanakan tugas,
kewajiban dan perannya secara optimal terutama dalam menanamkan sikap
sopan santun pada siswa agar siswa mampu mengimplementasikan sikap sopan
santun tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hendaknya guru atau tenaga pendidik menjalin kerjasama terhadap orang tua
atau wali siswa, diamana guru dan tenaga pendidik membina dan membimbing
siswanya di sekolah sedangkan orang atau wali siswa membina dan
membimbing anaknya di rumah.
3. Hendaknya siswa sebagai orang terpelajar sadar terkait pentingnya sikap sopan
santun yang harus diaplikasikan dan dibiasakan sebagai makhluk sosial.
Menanamkan Sikap Sopan Santun pada Siswa MTs Yapit Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui
bagaimana upaya guru akidah akhlak dalam menanamkan sikap sopan santun pada
siswa MTs Yapit Taretta, untuk mengetahui bentuk sikap sopan santun siswa di MTs
Yapit Taretta, dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru akidah akhlak
dalam menanamkan sikap sopan santun pada siswa MTs Yapit Taretta.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research), penulis melakukan
pendekatan paedagogis, pendekatan teologis-normatif, pendekatan sosiologis dan
melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik obesrvasi dan
wawancara. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya dianalisis data deduktif yaitu mengambil
beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke
hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, upaya guru akidah akhlak
dalam menamkan sikap sopan santun pada siswa MTs Yapit Taretta Kecamatan
Amali Kabupaten Bone telah dilaksanakan dengan baik dengan memperhatikan
perannya sebagai pembimbing, sebagai penasehat dan sebagai informator. Kedua,
bentuk sikap sopan santun siswa di MTs Yapit Taretta anatara lain guru mengajarkan
pada siswa agar bertingkah laku dan berbudi bahasa yang baik contohnya hormat
pada guru dan orang tua, mappatabe jika lewat di depan orang, saling mengaragai
sesama siswa, berbuat baik pada setiap orang, berkata iyee ketika dipanggil, berkata
puang pada guru dan pada orang yang lebih tua, berbicara lemah lembut dan tidak
berkata kasar. Ketiga, hambatan yang dihadapi guru akidah akhlak di MTs Yapit
Taretta dalam menanamkan sikap sopan santun pada siswa antara lain kurangnya
kesadaran siswa terkait pentingnya sikap sopan santun, kurangnya kerja sama orang
tua atau wali siswa dalam membimbing siswa, pergaulan bebas dan perkembangan
teknologi yang begitu pesat tanpa adanya kontrol penuh pada siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran guru akidah akhlak dalam
menanamkan sikap sopan santun pada siswa MTs Yapit Taretta, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya guru akidah akhlak dalam menamkan sikap sopan santun pada siswa
MTs Yapit Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone telah dilaksanakan
dengan baik dengan memperhatikan perannya sebagai pembimbing, sebagai
penasehat dan sebagai informator.
2. Bentuk sikap sopan santun siswa di MTs Yapit Taretta anatara lain pertama
guru mengajarkan pada siswa agar bertingkah laku yang baik contohnya hormat
pada guru dan orang tua, mappatabe jika lewat di depan orang, saling
mengaragai sesama siswa, dan berbuat baik pada setiap orang, kedua guru
mengajarkan siswa berbudi bahasa yang baik contohnya berkata iyee ketika
dipanggil, berkata puang pada guru dan pada orang yang lebih tua, berbicara
lemah lembut dan tidak berkata kasar.
3. Hambatan yang dihadapi guru akidah akhlak di MTs Yapit Taretta dalam
menanamkan sikap sopan santun pada siswa antara lain kurangnya kesadaran
siswa terkait pentingnya sikap sopan santun, kurangnya kerja sama orang tua
atau wali siswa dalam membimbing siswa, pergaulan bebas dan perkembangan
teknologi yang begitu pesat tanpa adanya kontrol penuh pada siswa.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya para guru dan tenaga pendidik lainya melaksanakan tugas,
kewajiban dan perannya secara optimal terutama dalam menanamkan sikap
sopan santun pada siswa agar siswa mampu mengimplementasikan sikap sopan
santun tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hendaknya guru atau tenaga pendidik menjalin kerjasama terhadap orang tua
atau wali siswa, diamana guru dan tenaga pendidik membina dan membimbing
siswanya di sekolah sedangkan orang atau wali siswa membina dan
membimbing anaknya di rumah.
3. Hendaknya siswa sebagai orang terpelajar sadar terkait pentingnya sikap sopan
santun yang harus diaplikasikan dan dibiasakan sebagai makhluk sosial.
Ketersediaan
| STAR20200040 | 40/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
40/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
