Skripsi ini membahas tentang Implementasi Manajemen Layanan Bimbingan dan
Konseling dalam Mengatasi Kenakalan Peserta Didik di SMAN 20 Bone. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen layanan bimbingan dan
konseling di SMAN 20 Bone dan konstribusi manajemen layanan bimbingan dan
konseling dalam mengatasi kenakalan peserta didik di SMAN 20 Bone.
Metode digunakan peneliti field research (penelitian lapangan) dengan melakukan
observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan penelitian tentang
Implementasi Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi
Kenakalan Peserta Didik di SMAN 20 Bone. Dalam menganalisis data, penulis
menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menujukkan pertama, Manajemen layanan bimbingan konseling di
SMA Negeri 20 Bone terdiri dari perencanaan, pengarahan dan pengawasan
bimbingan dan konseling yang dinilai dapat menanggulangi permasalahan kenakalan
peserta didik yang biasanya terjadi di sekolah khususnya di SMA Negeri 20 Bone.
Perencanaan yang dilakukan adalah dengan merencanakan langkah yang akan
diambil dalam memberikan layanan BK, mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun
program yang matang. Tahap pengarahan guru BK memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam proses pelayanan agar bisa terarah dan berjalan sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan. Kemudian pada tahap pengawasan kepala sekolah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan BK, selanjutnya guru BK melakukan
pengawasan pula terhadap peserta didik yang diberikan bimbingan dan konseling.
Kedua, kontribusi manajemen layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi
kenakalan peserta didik di SMAN 20 Bone yaitu kenakalan yang terjadi di sekolah
segera ditindak serta dicarikan solusi agar tidak melakukannya kembali. Kemudian
pelanggaran selanjutnya pelanggaran norma masyarakat dan perilaku menyimpang
dalam menanggulanginya dibutuhkan peran orang tua dan masyarakat untuk
membantu sekolah dalam menindak kenakalan peserta didik yang seperti itu,
disebabkan karna kurangnya pengawasan sekolah di lingkungan masyarakat. Hal ini
pula yang paling diperlukan di SMA Negeri 20 Bone dalam menyelesaikan
permasalahan pada kenakalan peserta didik.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 20 Bone, maka peneliti menyimpulkan
sebagai berikut.
1. Manajemen layanan bimbingan konseling di SMA Negeri 20 Bone terdiri dari
perencanaan, pengarahan dan pengawasan bimbingan dan konseling yang
dinilai dapat menanggulangi permasalahan kenakalan peserta didik yang
biasanya terjadi di sekolah khususnya di SMA Negeri 20 Bone. Melalui
program yang disusun diharapkan adanya hasil maksimal yang dapat dilihat
secara langsung terhadap peserta didik maupun secara tidak langsung yang
dapat dilihat oleh orang tua peserta didik . dalam perencanaan hal yang
pertama dilakukan adalah merencanakan langkah yang akan diambil dalam
memberikan layanan BK, mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun program
yang matang. Dalam tahap pengarahan guru BK memberikan bimbingan da
pengarahan dalam proses pelayanan agar bisa terarah dan berjalan sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan. Kemudian pada tahap pengawasan kepala
sekolah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan BK,
selanjutnya guru bk melakukan pengawasan pula terhadap peserta didik yang
diberikan bimbingan dan konseling
2. Kenakalan peserta didik di SMA Negeri 20 Bone terdiri dari pelanggaran tata
tertib sekolah, pelanggaran norma masyarakat dan perilaku menyimpang.
Pelanggaran-pelanggaran yang banyak ditemukan secara umum diberbagai
sekolah tentunya berbeda-beda. Dan maraknya peserta didik yang melakukan
tindakan kenalan seperti terlambat kesekolah, bolos dijam pelajaran,
maraknya peserta didik yang merokok di luar sekolah sudah termasuk pada
pelanggaran tata tertib sekolah sehingga penindakannya dilakukan langsung di
sekolah. Hal ini sering ditemukan pada peserta didik di SMA Negeri 20 Bone
dan segera ditindak serta dicarikan solusi agar tidak melakukannya kembali.
Kemudian pelanggaran selanjutnya pelanggaran norma masyarakat dan
perilaku menyimpang dalam menanggulanginya dibutuhkan peran orang tua
dan masyarakat untuk membantu sekolah dalam menindak kenakalan peserta
didik yang seperti itu, disebabkan karna kurangnya pengawasan sekolah di
lingkungan masyarakat. Hal ini pula yang paling diperlukan di SMA Negeri
20 Bone dalam menyelesaikan permasalahan pada kenakalan peserta didik
B. Implikasi
Setelah peneliti mengurangi kesimpulan di atas, maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun impilikasi yang
diharapkan peneliti dapat terjadi yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah dan jajarannnya yang ada pada struktur sekolah
diharapkan dapat membuat program dan memberikan perhatian khusus
kepada penanggulangan kenakalan peserta didik di SMA Negeri 20 Bone
2. Kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan agar saling bekerja sama
dalam memantau dan memberikan pembinaan kepada peserta didik agar
menjauhi perbuatan yang menyimpang sehingga permasalahan tidak di
titik beratkan pada guru BK semata dalam melakukan bimbingan secara
langsung dan tidak langsung
3. Peserta didik diharapkan dan melakukan inovasi dan mengembangkan
kreativitasnya agar dapat berprestasi sehingga yang menjadi identitas dari
SMA Negeri 20 Bone ialah sekolah yang memiliki outcame yang
berprestasi dan hal ini tentunya mebutuhkan dukungan dari segenap
penyelengara pendidikan yang ada di sekolah, orang tua dan masyarakat.

STAR20210379

379/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia