Bentuk Komunikasi Dai dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan di Majelis Taklim Babussalam Kabupaten Bone
Afrah Afifah Taqiyyah/03.16.2070 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Bentuk Komunikasi Dai dalam Meningkatkan
Pemahaman Keagamaan di Majelis Taklim Babussalam Kabupaten Bone”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran objektif mengenai bentuk
komunikasi dai, pemahaman keagamaan anggota Majelis Taklim Babussalam Kab.
Bone dan pengimplementasian bentuk komunikasi dai terhadap peningkatan
pemahaman keagaamaan di Majelis Taklim Babussalam.
Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan (field research) yaitu
metode dengan penelitian yang langsung di lapangan dengan menggunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data. Adapun sumber data
dalam penelitian ini yaitu dai, ketua dan anggota Majelis Taklim Babussalam
Kabupaten Bone. Data yang telah terkumpul dari penelitian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan model analisis data interaktif
Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan
menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Bentuk komunikasi yang digunakan
oleh dai di Majelis Taklim Babussalam Kabupaten Bone yaitu komunikasi kelompok
dengan pola dakwah fi’ah dan metode ceramah, komunikasi antarpribadi dengan
bentuk tanya jawab (diskusi) dan konsultasi pribadi serta berdasarkan proses
penyampaiannya menggunakan pola komunikasi yaitu komunikasi verbal dan non
verbal. 2) Pemahaman keagamaan anggota Majelis Taklim Babussalam Kabupaten
Bone diperoleh dari pengajian yang merupakan program rutin setiap sebulan sekali.
Materi-materi yang diperoleh yaitu aqidah meliputi keesaan Allah, akhlak meliputi
berbuat baik dan menjaga silaturahmi, serta ibadah meliputi tata cara bersuci untuk
kesempurnaan ibadah, salat, salat berjemaah, tata cara penyelenggaraan jenazah dan
sedekah. Selain ketiga itu, terdapat beberapa dai yang merupakan penyuluh agama
dengan 8 pokok materi yang harus disampaikan meliputi spesialis produk halal,
spesialis radikalisme, spesialis keluarga sakinah, spesialis zakat, spesialis hiv/aids,
spesialis baca tulis Al-Qur’an, spesialis kerukunan, spesialis wakaf. 3) Implikasi dari
bentuk komunikasi dai yaitu komunikasi kelompok membuat dai lebih mudah
menyampaikan materinya kepada banyak orang dan juga anggota Majelis Taklim
Kabupaten Bone mendapatkan tambahan materi keagamaan. Implikasi komunikasi
antarpribadi meliputi meminimalisir keraguan dan memberikan solusi terkait masalah
yang bersifat pribadi dari anggota Majelis Taklim Kabupaten Bone dan sebagai tolak
ukur bagi dai. Implikasi komunikasi verbal dan non verbal, dengan memadukan
keduanya membuat anggota majelis memahami dengan mudah materi yang diberikan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Bentuk komunikasi dai di Majelis Taklim Babussalam Kab. Bone adalah
bentuk komunikasi komunikasi kelompok dan komunikasi antarpribadi
dengan penyampaian menggabungkan pola komunikasi verbal dan non
verbal. Komunikasi kelompok oleh dai menggunakan pola dakwah fi’ah
dan metode ceramah. Sedangkan komunikasi antarpribadi dai dan jamaah
adalah sesi diskusi (tanya jawab) dan konsultasi secara pribadi.
2. Pemahaman keagamaan Anggota Majelis Taklim Babussalam Kab. Bone
diperoleh ketika mengikuti pengajian. Dai di pengajian menyampaikan
materi-materi dasar untuk lebih menjelaskan hal-hal kecil atau yang sering
dilakukan. Materi-materi dasar yaitu aqidah meliputi percaya kepada Allah
dan kekuasaan-Nya, akhlak meliputi berbuat baik dan menjalin
silaturahmi, dan ibadah meliputi salat, salat berjemaah, penyelenggaraan
jenazah dan sedekah. Penyuluh agama memilki 8 materi pokok yang harus
disampaikan yaitu Spesialis Produk Halal, Spesialis Radikalisme,
Spesialis Keluarga Sakinah, Spesialis Zakat, Spesialis HIV AIDS,
Spesialis Baca Tulis Al-Qur’an, Spesialis Kerukunan, Spesialis Wakaf.
3. Implikasi dari bentuk komunikasi dai dalam meningkatkan pemahaman
keagamaan adalah komunikasi kelompok membuat wawasan keagamaan
anggota majelis taklim bertambah dan memudahkan dai dalam
menyampaikan materinya. Sedangkan komunikasi antarpribadi dapat
menjawab keraguan dan memberikan solusi kepada jamaah terkait
masalah yang tengah dihadapi serta sebagai tolak ukur bagi dai. Melalui
kedua bentuk komunikasi itu, anggota Majelis Taklim Babussalam Kab.
Bone mendapatkan tambahan ilmu agama dan pelajaran yang dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan menambah
pemahaman keagamaan Anggota Majelis Taklim Babussalam Kab.Bone.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi
sebagai berikut:
a. Pemilihan bentuk komunikasi yang tepat dapat berpengaruh terhadap
peningkatan pemahaman seseorang. Untuk kegiatan keagamaan seperti
pengajian, komunikasi kelompok (ceramah) dan komunikasi antarpribadi
(sesi tanya jawab dan konsultasi pribadi) merupakan saran untuk alternatif
yang baik digunakan oleh dai.
b. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi dai. Membenahi
metode dakwah dengan menggunakan bentuk komunikasi yang baik dan
sesuai dengan keadaan jamaah demi mencapai efektivitas dan tujuan dari
dakwah.
Pemahaman Keagamaan di Majelis Taklim Babussalam Kabupaten Bone”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran objektif mengenai bentuk
komunikasi dai, pemahaman keagamaan anggota Majelis Taklim Babussalam Kab.
Bone dan pengimplementasian bentuk komunikasi dai terhadap peningkatan
pemahaman keagaamaan di Majelis Taklim Babussalam.
Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan (field research) yaitu
metode dengan penelitian yang langsung di lapangan dengan menggunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data. Adapun sumber data
dalam penelitian ini yaitu dai, ketua dan anggota Majelis Taklim Babussalam
Kabupaten Bone. Data yang telah terkumpul dari penelitian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan model analisis data interaktif
Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan
menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Bentuk komunikasi yang digunakan
oleh dai di Majelis Taklim Babussalam Kabupaten Bone yaitu komunikasi kelompok
dengan pola dakwah fi’ah dan metode ceramah, komunikasi antarpribadi dengan
bentuk tanya jawab (diskusi) dan konsultasi pribadi serta berdasarkan proses
penyampaiannya menggunakan pola komunikasi yaitu komunikasi verbal dan non
verbal. 2) Pemahaman keagamaan anggota Majelis Taklim Babussalam Kabupaten
Bone diperoleh dari pengajian yang merupakan program rutin setiap sebulan sekali.
Materi-materi yang diperoleh yaitu aqidah meliputi keesaan Allah, akhlak meliputi
berbuat baik dan menjaga silaturahmi, serta ibadah meliputi tata cara bersuci untuk
kesempurnaan ibadah, salat, salat berjemaah, tata cara penyelenggaraan jenazah dan
sedekah. Selain ketiga itu, terdapat beberapa dai yang merupakan penyuluh agama
dengan 8 pokok materi yang harus disampaikan meliputi spesialis produk halal,
spesialis radikalisme, spesialis keluarga sakinah, spesialis zakat, spesialis hiv/aids,
spesialis baca tulis Al-Qur’an, spesialis kerukunan, spesialis wakaf. 3) Implikasi dari
bentuk komunikasi dai yaitu komunikasi kelompok membuat dai lebih mudah
menyampaikan materinya kepada banyak orang dan juga anggota Majelis Taklim
Kabupaten Bone mendapatkan tambahan materi keagamaan. Implikasi komunikasi
antarpribadi meliputi meminimalisir keraguan dan memberikan solusi terkait masalah
yang bersifat pribadi dari anggota Majelis Taklim Kabupaten Bone dan sebagai tolak
ukur bagi dai. Implikasi komunikasi verbal dan non verbal, dengan memadukan
keduanya membuat anggota majelis memahami dengan mudah materi yang diberikan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Bentuk komunikasi dai di Majelis Taklim Babussalam Kab. Bone adalah
bentuk komunikasi komunikasi kelompok dan komunikasi antarpribadi
dengan penyampaian menggabungkan pola komunikasi verbal dan non
verbal. Komunikasi kelompok oleh dai menggunakan pola dakwah fi’ah
dan metode ceramah. Sedangkan komunikasi antarpribadi dai dan jamaah
adalah sesi diskusi (tanya jawab) dan konsultasi secara pribadi.
2. Pemahaman keagamaan Anggota Majelis Taklim Babussalam Kab. Bone
diperoleh ketika mengikuti pengajian. Dai di pengajian menyampaikan
materi-materi dasar untuk lebih menjelaskan hal-hal kecil atau yang sering
dilakukan. Materi-materi dasar yaitu aqidah meliputi percaya kepada Allah
dan kekuasaan-Nya, akhlak meliputi berbuat baik dan menjalin
silaturahmi, dan ibadah meliputi salat, salat berjemaah, penyelenggaraan
jenazah dan sedekah. Penyuluh agama memilki 8 materi pokok yang harus
disampaikan yaitu Spesialis Produk Halal, Spesialis Radikalisme,
Spesialis Keluarga Sakinah, Spesialis Zakat, Spesialis HIV AIDS,
Spesialis Baca Tulis Al-Qur’an, Spesialis Kerukunan, Spesialis Wakaf.
3. Implikasi dari bentuk komunikasi dai dalam meningkatkan pemahaman
keagamaan adalah komunikasi kelompok membuat wawasan keagamaan
anggota majelis taklim bertambah dan memudahkan dai dalam
menyampaikan materinya. Sedangkan komunikasi antarpribadi dapat
menjawab keraguan dan memberikan solusi kepada jamaah terkait
masalah yang tengah dihadapi serta sebagai tolak ukur bagi dai. Melalui
kedua bentuk komunikasi itu, anggota Majelis Taklim Babussalam Kab.
Bone mendapatkan tambahan ilmu agama dan pelajaran yang dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan menambah
pemahaman keagamaan Anggota Majelis Taklim Babussalam Kab.Bone.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi
sebagai berikut:
a. Pemilihan bentuk komunikasi yang tepat dapat berpengaruh terhadap
peningkatan pemahaman seseorang. Untuk kegiatan keagamaan seperti
pengajian, komunikasi kelompok (ceramah) dan komunikasi antarpribadi
(sesi tanya jawab dan konsultasi pribadi) merupakan saran untuk alternatif
yang baik digunakan oleh dai.
b. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi dai. Membenahi
metode dakwah dengan menggunakan bentuk komunikasi yang baik dan
sesuai dengan keadaan jamaah demi mencapai efektivitas dan tujuan dari
dakwah.
Ketersediaan
| SDKU20200004 | 04.2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
04.2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi DKU
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
