Strategi Pemerintah Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Pada Sektor Pertanian Di Kab. Bone Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Dinas Ketahanan Pangan)
Alfiandi/01.17.3094 - Personal Name
Ketahanan pangan merupakan kondisi di mana semua orang pada segala
waktu secara fisik sosial dan ekonomi memiliki akses pangan yang cukup, aman dan
bergizi untuk memenuhi kebutuhan komsumsi dan sesuai dengan selera demi
kehidupan yang aktif dan sehat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
yaitu penelitian secara langsung untuk mengumpulkan informasi berupa data
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ekonomi manajemen dengan objek pada studi pada ketahanan
pangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan ketahanan pangan
merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang
di kelola oleh dinas ketahanan pangan merupakan dinas yang bergerak pada bidang
ketahanan pangan. Peningkatan ketahanan pangan telah di usahakan oleh dinas
ketahanan pangan melalui beberapa strategi dan program yang menjadi jalan untuk
mencapai ketahanan pangan yang baik dan sehat. Beberapa program yang saat ini
menjadi petunjuk untuk memeproleh informasi tentang kondisi pangan khususnya di
daerah rawan pangan agar mampu mengatasi permasalahan pangan yang terjadi di
beberapa daerah Kabupaten Bone. Strategi peningkatatan ketahanan pangan di
kabupaten bone di lakukan dengan cara turun ke lapangan untuk melihat kondisi dan
kebutuhan yang di inginkan oleh daerah tersebut. Tahap ini di lakukan melalui
program yang di usulkan ke DPR, apabila telah di anggarkan maka dinas ketahanan
pangan bone yang akan mengelola dan mencari jalan agar keluar dari permasalahn
tersebut. Tahap selanjutnya melakukan kegiatan untuk mengantisipasi agar
permasalahan tersebut mampu di atasi dengan baik. Tahap akhir melaksanakan
program untuk mencegah terjadinya permasalahan yang sama. Pada hasil penelitian
di dinas ketahanan pangan kabupaten bone, akan tetapi ditemukan beberapa kendala
terkait ketahanan pangan khususnya pada daerah stanting dan rawan pangan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan ketahanan pangan di sektor pertanian di Kabupaten
Bone
a. Peningkatan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting
untuk Dinas Ketahanan Pangan agar mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat kabupaten bone secara keseluruhan dan Dinas Ketahanan
Pangan merupakan dinas yang bergerak untuk menghindari dan
mengantisipasi masalah pangan.
b. Pengelolaan pangan beras di kabupaten bone sudah memenuhi
kebutuhan masyarakat secara umum.
c. Daerah yang memiliki produksi pangan yang besar akan di alihkan
hasil produksinya untuk membantu daerah yang rawan pangan.
d. Proses peningkatan ketahanan pangan di lakukan secara bertahap agar
bisa merata ke seluruh daerah Kabupaten Bone.
Peningkatan ketahanan pangan di kabupaten bone secara umum untuk
pangan beras sudah merata namun untuk untuk kebutuhan pangan lainnya
seperti pangan sayur dan buah masih belum terpenuhi akibat kondisi alam
yang tidak mampu untuk mencukupi pangan tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan secara keseluruhan dinas
ketahanan pangan menggunakan metode impor dari luar daerah meskipun hal
tersebut belum sepenuhnya mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan yang
ada, sekiranya dapat menutupi kebutuhan masyarakat.
2. Strategi pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan pada sektor
pertanian di Kabupaten Bone.
Tahap awal dimulai dengan dengan pemberdayaan masyarakat
diantaranya pembangunan desa mandiri pangan (demapan) yang bertujuan
untuk mengembangkan desa rawan pangan yang mempunyai potensi
sumber daya alam berupa penambahn modal untuk pengembangan usaha
masyarakat miskin melalui pengembangan lembaga keuangan desa
(LKD), sehingga terjadi peningkatan pendapatan yang berdampak positif
terhadap pemenuhan kebutuhan pangan.
Tahap kedua adalah pengembangan lumbung pangan yang
merupakan pengembangan diri kelembagaan cadanga pangan masyarakat.
Tahap selanjutnya adalah penguatan lembaga distribusi pangan
masyarakat yang merupakan bagian program peningkatan ketahanan
pangan yang bertujuan meningkatkan kemampuan gapoktan dan unit-unit
usaha yang di kelolannya tersebut seperti distribusi, pemasaran dan
cadangan pangan adalah bentuk usaha memupuk cadangan pangan dan
memupuk modal dari usahanya dan dari anggotanya yang tergabung
dalam dalam wadah gapoktan serta mendukung kapasitas gapotkan dalam
mengelola distribusi hasil produksinya agar anggotanya dapat memperoleh
harga yang optimal pada saat musim. Selain itu PLDPM berafiliasi
menjadi PUPM (pengembangan usaha pangan masyarakat). Dimana
lembaga ini lebih berfokus pada penjualan beras murah namun kualitas
tetap terjaga, melalui toko tani Indonesia (TTI).
Beberapa strategi yang telah di lakukan dalam mengantisipasi
masalah kekurangan pangan di Kabupaten Bone sehingga secara perlahan
dapat mengurangi kekurangan pangan terutama untuk daerah rawan
pangan meskipun secara keseluruhan belum dapat teratasi secara
maksimal.
B. Implikasi
Adapun hasil penelitian penulis memberikan implikasi sebagai berikut:
1. Strategi Pengelolaan pangan di Kabupaten Bone sangat mempengaruhi
peningkatan ketahanan pangan sehingga masih di butuhkan beberapa strategi
untuk mengatasi permasalahan pangan.
2. Peran pemerintah bekerjasama dengan praktisi bidangnya untuk melakukan
pengamatan guna mengatasi kekurangan pangan agar mampu meningkatkan
ketahanan pangan terutama solusi untuk daerah rawan pangan.
3. Ketersediyaan pangan yang cukup terbukti akan mempengaruhi peningkatan
ketahanan pangan.
waktu secara fisik sosial dan ekonomi memiliki akses pangan yang cukup, aman dan
bergizi untuk memenuhi kebutuhan komsumsi dan sesuai dengan selera demi
kehidupan yang aktif dan sehat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
yaitu penelitian secara langsung untuk mengumpulkan informasi berupa data
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ekonomi manajemen dengan objek pada studi pada ketahanan
pangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan ketahanan pangan
merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang
di kelola oleh dinas ketahanan pangan merupakan dinas yang bergerak pada bidang
ketahanan pangan. Peningkatan ketahanan pangan telah di usahakan oleh dinas
ketahanan pangan melalui beberapa strategi dan program yang menjadi jalan untuk
mencapai ketahanan pangan yang baik dan sehat. Beberapa program yang saat ini
menjadi petunjuk untuk memeproleh informasi tentang kondisi pangan khususnya di
daerah rawan pangan agar mampu mengatasi permasalahan pangan yang terjadi di
beberapa daerah Kabupaten Bone. Strategi peningkatatan ketahanan pangan di
kabupaten bone di lakukan dengan cara turun ke lapangan untuk melihat kondisi dan
kebutuhan yang di inginkan oleh daerah tersebut. Tahap ini di lakukan melalui
program yang di usulkan ke DPR, apabila telah di anggarkan maka dinas ketahanan
pangan bone yang akan mengelola dan mencari jalan agar keluar dari permasalahn
tersebut. Tahap selanjutnya melakukan kegiatan untuk mengantisipasi agar
permasalahan tersebut mampu di atasi dengan baik. Tahap akhir melaksanakan
program untuk mencegah terjadinya permasalahan yang sama. Pada hasil penelitian
di dinas ketahanan pangan kabupaten bone, akan tetapi ditemukan beberapa kendala
terkait ketahanan pangan khususnya pada daerah stanting dan rawan pangan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan ketahanan pangan di sektor pertanian di Kabupaten
Bone
a. Peningkatan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting
untuk Dinas Ketahanan Pangan agar mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat kabupaten bone secara keseluruhan dan Dinas Ketahanan
Pangan merupakan dinas yang bergerak untuk menghindari dan
mengantisipasi masalah pangan.
b. Pengelolaan pangan beras di kabupaten bone sudah memenuhi
kebutuhan masyarakat secara umum.
c. Daerah yang memiliki produksi pangan yang besar akan di alihkan
hasil produksinya untuk membantu daerah yang rawan pangan.
d. Proses peningkatan ketahanan pangan di lakukan secara bertahap agar
bisa merata ke seluruh daerah Kabupaten Bone.
Peningkatan ketahanan pangan di kabupaten bone secara umum untuk
pangan beras sudah merata namun untuk untuk kebutuhan pangan lainnya
seperti pangan sayur dan buah masih belum terpenuhi akibat kondisi alam
yang tidak mampu untuk mencukupi pangan tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan secara keseluruhan dinas
ketahanan pangan menggunakan metode impor dari luar daerah meskipun hal
tersebut belum sepenuhnya mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan yang
ada, sekiranya dapat menutupi kebutuhan masyarakat.
2. Strategi pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan pada sektor
pertanian di Kabupaten Bone.
Tahap awal dimulai dengan dengan pemberdayaan masyarakat
diantaranya pembangunan desa mandiri pangan (demapan) yang bertujuan
untuk mengembangkan desa rawan pangan yang mempunyai potensi
sumber daya alam berupa penambahn modal untuk pengembangan usaha
masyarakat miskin melalui pengembangan lembaga keuangan desa
(LKD), sehingga terjadi peningkatan pendapatan yang berdampak positif
terhadap pemenuhan kebutuhan pangan.
Tahap kedua adalah pengembangan lumbung pangan yang
merupakan pengembangan diri kelembagaan cadanga pangan masyarakat.
Tahap selanjutnya adalah penguatan lembaga distribusi pangan
masyarakat yang merupakan bagian program peningkatan ketahanan
pangan yang bertujuan meningkatkan kemampuan gapoktan dan unit-unit
usaha yang di kelolannya tersebut seperti distribusi, pemasaran dan
cadangan pangan adalah bentuk usaha memupuk cadangan pangan dan
memupuk modal dari usahanya dan dari anggotanya yang tergabung
dalam dalam wadah gapoktan serta mendukung kapasitas gapotkan dalam
mengelola distribusi hasil produksinya agar anggotanya dapat memperoleh
harga yang optimal pada saat musim. Selain itu PLDPM berafiliasi
menjadi PUPM (pengembangan usaha pangan masyarakat). Dimana
lembaga ini lebih berfokus pada penjualan beras murah namun kualitas
tetap terjaga, melalui toko tani Indonesia (TTI).
Beberapa strategi yang telah di lakukan dalam mengantisipasi
masalah kekurangan pangan di Kabupaten Bone sehingga secara perlahan
dapat mengurangi kekurangan pangan terutama untuk daerah rawan
pangan meskipun secara keseluruhan belum dapat teratasi secara
maksimal.
B. Implikasi
Adapun hasil penelitian penulis memberikan implikasi sebagai berikut:
1. Strategi Pengelolaan pangan di Kabupaten Bone sangat mempengaruhi
peningkatan ketahanan pangan sehingga masih di butuhkan beberapa strategi
untuk mengatasi permasalahan pangan.
2. Peran pemerintah bekerjasama dengan praktisi bidangnya untuk melakukan
pengamatan guna mengatasi kekurangan pangan agar mampu meningkatkan
ketahanan pangan terutama solusi untuk daerah rawan pangan.
3. Ketersediyaan pangan yang cukup terbukti akan mempengaruhi peningkatan
ketahanan pangan.
Ketersediaan
| SFEBI20210206 | 206/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
206/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
