Analisis Penetapan Target Kinerja Karyawan Dengan Metode Good Manufacturing Prctices Dalam Perspektif Maslahah (Studi Kasus Pada Resto Rc Teras Bone)
Asti Ananta/01.17.3049 - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai penetapan target kinerja karyawan
menggunakan good manufacturing practices dalam perspektif maslahah yang
dilakukan oleh karyawan dari usaha Resto RC Teras Bone dengan pendekatan metode
kualitatif..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penetapan target
kinerja karyawan, implementasi good manufacturing practices dan kinerja karyawan
dalam perspektif maslahah.
Hasil penelitian menjelaskan, bahwa ada beberapa upaya yang dilakukan
yaitu penetapan target kinerja karyawan pada Resto Rc Teras Bone yang diperhatikan
yakni pengukuran dan penilaian kinerja, implementasi good manufacturing practices
terdapat tujuh tahapan yakni pre-rinse, pembersihan, pembilasan, pengecekan visual,
penggunaan disinfektan,pembersihan akhir dan drain dry. Dari tahapan itu hanya tiga
yang diterapkan yaitu pre-rinse, pembersihan dan penggunaan disinfektan karena
terfokusnya pada SSOP yang ditetapkan dalam cafe.Karyawan dalam menetapkan
good manufacturing practices dari tahapan-tahapan yang dilakukan pada Resto Rc
Teras Bone memperhatikan mengenai maslahah.
A. Kesimpulan
1. Penetapan target kinerja karyawan terdapat dua poin yang paling penting
yang harus diperhatikan yaitu pengukuran dan penilaian kinerja karyawan.
Pengukuran dan penilaian kinerja dapat dilakukan dengan melihat dari
produktifitas, kualitas, ketepatan waktu dan sasaran yang akan dicapai dalam
Resto Rc Teras. Hal itu dimaksudkan bahwa dalam memilih kinerja karyawan
harus dilihat dari sisi baik dan aturan yang ditentukan pada SSOP meskipun
sasaran atau target penjualan yang diinginkan tidak tercapai.
2. Implementasi good manufacturing practices pada Cafe Rc Teras terdapat
tujuh tahapan dalam hygiene dan sanitasi yakni pre rinse, pembersihan,
pembilasan, pengecekan visual, penggunaan disinfektan, pembersihan akhir, dan
drain dry. Dari tahapan tersebut hanya tiga yang diterapkan yakni pre rinse,
pembersihan dan penggunaan disinfektan karena terfokusnya pada SSOP yang
ditetapkan dalam cafe meskipun belum memiliki lisensi dari PHRI (Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia).
3. Karyawan dalam menetapkan good manufacturing practices belum
memperhatikan mengenai maslahah. Maka dari itu akan disempurnakan teori
maslahah merupakan aspek yang penting sehingga dapat menjadi panutan bagi
pemilik usaha Resto Rc Teras dan khususnya pada pengusaha muslim yang
lainnya dalam menentukan kinerja yang baik.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan setelah memperhatikan
hasil yang diperoleh dilapangan, maka penulis dapat mengimplikasikan beberapa
hal diantaranya :
1. Secara ilmiah, dari hasil penelitian ini dapat berguna sebagai suatu karya
ilmiah yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan bisa menjadi
masukan yang dapat mendukung penelitian maupun pihak yang lainya.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
sebuah pertimbangan bagi pelaku usaha Resto Rc Teras di berbagai kalangan
baik itu karyawan, manager, dan tim dalam upaya meningkatkan kinerja menjadi
lebih baik, yakni dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip kemaslahatan
dengan memberikan manfaat dan menolak mudharat.
C. Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan yang diuraikan diatas maka ada beberapa
saran yang penulis perlu sampaikan diantaranya :
1. Dalam menentukan kinerja karyawan sebaiknya melibatkan teori maslahah
pada Resto Rc Teras untuk dijadikan pedoman bagi pengusaha lainya bukan
semata-mata terfokus pada dunia tetapi juga memperhatikan kemaslahatan
2. Diperlukan adanya perhatian khusus terhadap kebersihan dan keindahan
didalam dan diluar Resto Rc Teras.
3. Dari segi lokasi tempat alangkah baiknya selalu melakukan renovasi terutama
fasilitas seperti toilet dan fasilitas lainnya sehingga pengunjung merasa nyaman
dan puas. Dengan demikian dapat menarik lebih banyak pengunjung.
menggunakan good manufacturing practices dalam perspektif maslahah yang
dilakukan oleh karyawan dari usaha Resto RC Teras Bone dengan pendekatan metode
kualitatif..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penetapan target
kinerja karyawan, implementasi good manufacturing practices dan kinerja karyawan
dalam perspektif maslahah.
Hasil penelitian menjelaskan, bahwa ada beberapa upaya yang dilakukan
yaitu penetapan target kinerja karyawan pada Resto Rc Teras Bone yang diperhatikan
yakni pengukuran dan penilaian kinerja, implementasi good manufacturing practices
terdapat tujuh tahapan yakni pre-rinse, pembersihan, pembilasan, pengecekan visual,
penggunaan disinfektan,pembersihan akhir dan drain dry. Dari tahapan itu hanya tiga
yang diterapkan yaitu pre-rinse, pembersihan dan penggunaan disinfektan karena
terfokusnya pada SSOP yang ditetapkan dalam cafe.Karyawan dalam menetapkan
good manufacturing practices dari tahapan-tahapan yang dilakukan pada Resto Rc
Teras Bone memperhatikan mengenai maslahah.
A. Kesimpulan
1. Penetapan target kinerja karyawan terdapat dua poin yang paling penting
yang harus diperhatikan yaitu pengukuran dan penilaian kinerja karyawan.
Pengukuran dan penilaian kinerja dapat dilakukan dengan melihat dari
produktifitas, kualitas, ketepatan waktu dan sasaran yang akan dicapai dalam
Resto Rc Teras. Hal itu dimaksudkan bahwa dalam memilih kinerja karyawan
harus dilihat dari sisi baik dan aturan yang ditentukan pada SSOP meskipun
sasaran atau target penjualan yang diinginkan tidak tercapai.
2. Implementasi good manufacturing practices pada Cafe Rc Teras terdapat
tujuh tahapan dalam hygiene dan sanitasi yakni pre rinse, pembersihan,
pembilasan, pengecekan visual, penggunaan disinfektan, pembersihan akhir, dan
drain dry. Dari tahapan tersebut hanya tiga yang diterapkan yakni pre rinse,
pembersihan dan penggunaan disinfektan karena terfokusnya pada SSOP yang
ditetapkan dalam cafe meskipun belum memiliki lisensi dari PHRI (Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia).
3. Karyawan dalam menetapkan good manufacturing practices belum
memperhatikan mengenai maslahah. Maka dari itu akan disempurnakan teori
maslahah merupakan aspek yang penting sehingga dapat menjadi panutan bagi
pemilik usaha Resto Rc Teras dan khususnya pada pengusaha muslim yang
lainnya dalam menentukan kinerja yang baik.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan setelah memperhatikan
hasil yang diperoleh dilapangan, maka penulis dapat mengimplikasikan beberapa
hal diantaranya :
1. Secara ilmiah, dari hasil penelitian ini dapat berguna sebagai suatu karya
ilmiah yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan bisa menjadi
masukan yang dapat mendukung penelitian maupun pihak yang lainya.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
sebuah pertimbangan bagi pelaku usaha Resto Rc Teras di berbagai kalangan
baik itu karyawan, manager, dan tim dalam upaya meningkatkan kinerja menjadi
lebih baik, yakni dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip kemaslahatan
dengan memberikan manfaat dan menolak mudharat.
C. Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan yang diuraikan diatas maka ada beberapa
saran yang penulis perlu sampaikan diantaranya :
1. Dalam menentukan kinerja karyawan sebaiknya melibatkan teori maslahah
pada Resto Rc Teras untuk dijadikan pedoman bagi pengusaha lainya bukan
semata-mata terfokus pada dunia tetapi juga memperhatikan kemaslahatan
2. Diperlukan adanya perhatian khusus terhadap kebersihan dan keindahan
didalam dan diluar Resto Rc Teras.
3. Dari segi lokasi tempat alangkah baiknya selalu melakukan renovasi terutama
fasilitas seperti toilet dan fasilitas lainnya sehingga pengunjung merasa nyaman
dan puas. Dengan demikian dapat menarik lebih banyak pengunjung.
Ketersediaan
| SFEBI20210177 | 177/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
