Skripsi ini membahas tentang Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Mata
Pelajaran Bahasa Dalam Buku Yunus Abidin dan Bentuk Penilaian Karakter Siswa
Dalam Pembelajaran Bahasa Dalam Buku Yunus Abidin.
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah Pustaka kemudian dipaparkan
secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian sosiologi dan
pedegogik artinya suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata
pesertadidik atau lingkungan pendidikan dengan maksud dan tujuan menemukan
fakta yang kemudian menuju pada analisis dan pada akhirnya menuju kepada
penyelesaian masalah.
Hasil penelitian menujukkan bahwa bagaimana gambaran metode pendidikan
karakter berdasarkan mata pelajaran bahasa dalam buku Yunus Abidin dilakukan
melalui penguasaan keterampilan berbahasa siswa pada 5 dimensi yakni; menyimak,
berbicara, membaca, menulis dan pembelajaran sastra yang harus di sertai dengan
rasa kepemimpinan, teliti, bersungguh-sungguh, kreatif dan bertanggung jawab
sesuai dengan kompetensi dalam pembelajaran.
Bentuk penilaian karakter siswa dalam pembelajaran bahasa dalam buku
Yunus Abidin berupa penilaian otentik yang dapat mengukur kinerja nyata yang
dimiliki siswa, aktivitas dan hasil aktivitas yang diperoleh siswa secara utuh selama
proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan penilaian otentik diyakini akan
mampu memberikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan nyata
sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mampu berfikir, bertindak,
dan bekerja secara sistematis dengan cara penilaian otentik. Dalam pembelajaran
menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan pembelajaran kreasi sastra. Penilaian
otentik, dalam rangka pelaksaan penilaian otentik yang baik maka perlu dilakukan
penilaian pada sikap, pengetahuan dan keterampilan, pada penilaian sikap ini
dilakukan dengan observasi, penilaian diri dan penilaian antarteman. Adapun
penilaian pengetahuan yang dapat dinilai dengan cara tes tertulis, tes lisan,
penugasan. Penilaian keterampilan yang dinilai adalah penilaian kinerja, proyek, dan
portofolio.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan
simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu:
1. Analisis Pendidikan Karakter Melalui Mata Pelajaran Bahasa Dalam Buku
Yunus Abidin dilakukan melalui penguasaan karakter ini akan sangat
berhubungan dengan penguasaan keterampilan berbahasa siswa dalam
dimensi menyimak, berbicara, membaca, menulis dan pembelajaran sastra
yang harus disertai dengan rasa kepemimpinan, teliti, bersungguh-sungguh,
kreatif dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensi dalam
pembelajaran yang disesuaikan dengan Karakter bangsa Indonesia tentulah
memiliki beberapa perbedaan karakter dengan bangsa lain, disamping
berbagai nilai-nilai yang sifatnya universal tentunya. Berdasarkan kenyataan
ini, guru harus mampu memahami karakter bahasa Indonesia.
2. Bentuk Penilaian Karakter Siswa dalam Pembelajaran Bahasa dalam Buku
Yunus Abidin Merupakan penilaian otentik yang dapat mengukur kinerja
nyata yang dimiliki siswa, aktivitas dan hasil aktivitas yang diperoleh siswa
secara utuh selama proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan penilaian
otentik diyakini akan mampu memberikan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan persoalan nyata sekaligus memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mampu berfikir, bertindak, dan bekerja secara sistematis dengan
cara penilaian otentik. Dalam pembelajaran menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan pembelajaran kreasi sastra. Penilaian otentik, dalam rangka
pelaksaan penilaian otentik yang baik maka perlu dilakukan penilaian pada
sikap, pengetahuan dan keterampilan, pada penilaian sikap ini dilakukan
dengan observasi, penilaian diri dan penilaian antarteman. Adapun penilaian
pengetahuan yang dapat dinilai dengan cara tes tertulis, tes lisan, penugasan.
Penilaian keterampilan yang dinilai adalah penilaian kinerja, proyek, dan
portofolio.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini peneliti
akan uraikan saran-saran. Adapun saran penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan mengenai berbahasa Indonesia yang pasif, haruslah
menjadi PR untuk dunia pendidikan dalam meningkatkan karakter peserta
didik.
2. Rendahnya kompetensi berbahasa para siswa tercermin melalui rendahnya
nilai ujian nasional para siswa baik jenjang SD, SMP dan SMA, sebaiknya
tenaga pendidik khususnya pembelajaran bahasa Indonesia mampu memilih
dan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
3. Runtuhnya mentalis anak bangsa yang dapat disaksikan sekarang ini diyakini
sebagai akibat dari pola pendidikan yang mengabaikan pengembangan
karakter. Pemerintah dapat mengembangkan kurikulum beserta perangkat
implementasinya gunu meningkatkan mutu dan hasil pendidikan di
Indonesia.
4. Semoga pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah kedepan benar-
benar mampu memainkan peran pentinya dalam membentuk anak bangsa
yang cerdas, bermutu, dan berkerakter.

STAR20210064

64/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia