Problematika Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada pembelajaran Daring di SMP Negeri 3 Watampone
Irna Fitriana/02. 17. 1054 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai : “Problematika Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring di SMP
Negeri 3 Watampone”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran daring Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3
Watampone dan untuk mengetahui problematika dalam peningkatan keaktifan
pembelajaran daring pada bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Watampone.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan teologis normatif, pendekatan paedagogik, pendekatan psikologis.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Dan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikankesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keaktifan siswa dalam pembelajaran daring
pendidikan agama Islam SMP Negeri 3 Watampone, hanya beberapa siswa yang aktif
dalam pembelajaran daring dan ada beberapa keaktifan yang dapat diamati dalam diri
siswa pada pembelajaran daring pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3
Watampone, yaitu aktif visual, aktif lisan, aktif mendengar, dan aktif emosional.
Sedangkan Problematika dalam peningkatan keaktifan pembelajaran daring pada
bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Watampone, ada beberapa permasalahan dalam
peningkatan keaktifan dalam bidang studi PAI, yaitu masih banyak guru yang tidak
menguasai teknologi, guru tidak memiliki fasilitas atau media pendukung, kesulitan
dalam memberikan penilaian, keterbatasan ruang dan waktu dalam proses mengajar,
harus membuat perencanaan baru dalam pengajaran.
A. Kesimpulan
mengadakan penelitian tentang Problematika Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Pembelajran Daring di SMP
Negeri 3 Watampone maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran daring pendidikan agama Islam SMP
Negeri 3 Watampone, hanya beberapa siswa yang aktif dalam
pembelajaran daring dan hanya empat keaktifan yang dapat diamati dalam
diri siswa pada pembelajaran daring pendidikan agama Islam di SMP
Negeri 3 Watampone, yaitu aktif visual, aktif lisan, aktif mendengar, dan
aktif emosional. Untuk keaktifkan motorik tidak dapat dinilai karena
dalam keaktifan motorik perlu melakukan pengamatan langsung atau
siswa melakukan praktek seperti berkebun. Sedangkan pembelajaran
daring yang hanya menggunakan media sosial, sehingga hal tersebut tidak
dapat diketahui.
2. Problematika dalam peningkatan keaktifan pembelajaran daring pada
bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Watampone, ada beberapa
permasalahan dalam peningkatan keaktifan dalam bidang studi PAI, yaitu
masih banyak guru yang tidak menguasai teknologi, guru tidak memiliki
fasilitas atau media pendukung, kesulitan dalam memberikan penilaian,
keterbatasan ruang dan waktu dalam proses mengajar, harus membuat
perencanaan baru dalam pengajaran.
B. Implikasi
Setelah memperhatikan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat
dikemukakan implikasi penelitian yang ditujukan kepada pihak sekolah, guru
dan peserta didik agar dapat menerapkan metode pembelajaran yang menarik
agar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Guru diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan-
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dalam dapat
menghambat peningkatan keaktifan belajar siswa.
dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring di SMP
Negeri 3 Watampone”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran daring Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3
Watampone dan untuk mengetahui problematika dalam peningkatan keaktifan
pembelajaran daring pada bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Watampone.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan teologis normatif, pendekatan paedagogik, pendekatan psikologis.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Dan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikankesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keaktifan siswa dalam pembelajaran daring
pendidikan agama Islam SMP Negeri 3 Watampone, hanya beberapa siswa yang aktif
dalam pembelajaran daring dan ada beberapa keaktifan yang dapat diamati dalam diri
siswa pada pembelajaran daring pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3
Watampone, yaitu aktif visual, aktif lisan, aktif mendengar, dan aktif emosional.
Sedangkan Problematika dalam peningkatan keaktifan pembelajaran daring pada
bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Watampone, ada beberapa permasalahan dalam
peningkatan keaktifan dalam bidang studi PAI, yaitu masih banyak guru yang tidak
menguasai teknologi, guru tidak memiliki fasilitas atau media pendukung, kesulitan
dalam memberikan penilaian, keterbatasan ruang dan waktu dalam proses mengajar,
harus membuat perencanaan baru dalam pengajaran.
A. Kesimpulan
mengadakan penelitian tentang Problematika Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Pembelajran Daring di SMP
Negeri 3 Watampone maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran daring pendidikan agama Islam SMP
Negeri 3 Watampone, hanya beberapa siswa yang aktif dalam
pembelajaran daring dan hanya empat keaktifan yang dapat diamati dalam
diri siswa pada pembelajaran daring pendidikan agama Islam di SMP
Negeri 3 Watampone, yaitu aktif visual, aktif lisan, aktif mendengar, dan
aktif emosional. Untuk keaktifkan motorik tidak dapat dinilai karena
dalam keaktifan motorik perlu melakukan pengamatan langsung atau
siswa melakukan praktek seperti berkebun. Sedangkan pembelajaran
daring yang hanya menggunakan media sosial, sehingga hal tersebut tidak
dapat diketahui.
2. Problematika dalam peningkatan keaktifan pembelajaran daring pada
bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Watampone, ada beberapa
permasalahan dalam peningkatan keaktifan dalam bidang studi PAI, yaitu
masih banyak guru yang tidak menguasai teknologi, guru tidak memiliki
fasilitas atau media pendukung, kesulitan dalam memberikan penilaian,
keterbatasan ruang dan waktu dalam proses mengajar, harus membuat
perencanaan baru dalam pengajaran.
B. Implikasi
Setelah memperhatikan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat
dikemukakan implikasi penelitian yang ditujukan kepada pihak sekolah, guru
dan peserta didik agar dapat menerapkan metode pembelajaran yang menarik
agar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Guru diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan-
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dalam dapat
menghambat peningkatan keaktifan belajar siswa.
Ketersediaan
| STAR20220182 | 182/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
182/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
