Urgensi Penanaman Nilai Akhlak Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak Pada Kelas Awal Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL AMIN Cabalu Kec. Tanete Riattang Barat Kab.Bone
Nurzakiyah Amir/02.14.5010 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai” Urgensi Penanaman Nilai Akhlak Anak
Usia Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak Pada Kelas Awal Di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL AMIN Cabalu Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone”.
Dengan rumusan masalah yakni pembelajaran akidah akhlak pada kelas awal di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Amin Cabalu, akhlak anak pada kelas awal di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al Amin Cabalu dan konstribusi pembelajaran akidah akhlak
terhadap penanaman nilai akhlak pada kelas awal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al
Amin Cabalu Kec. Tanete Riattang Barat Kab.Bone. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan peran dan upaya guru dalam menanamkan nilai akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al-Amin dan untuk mendeskripsikan hambatan yang dihadapi guru
dalam Penanaman Nilai Akhlak Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran
Akidah Akhlak Pada Kelas Awal Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL AMIN Cabalu
Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualiatif melalui pendekatan
paedagogik dan pendekatan psikologis, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai akidah akhlak pada
kelas awal yaitu kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi pengenalan spiritual tentang
keesaan Allah SWT. Melalui pengenalan rukun Islam dan rukun iman serta
pembiasaan adab, nasehat dan motivasi kepada siswa untuk membekali diri siswa
menghadapi masa depan dengan akhlak mulia. Pembiasaan yang dilakukan sebagai
bentuk kontrol perilaku dan sikap dalam hal kebijakan serta kerja sama antara orang
tua, sekolah, dan masyarakat. Faktor Pendukung dalam proses pembinaan akhlak
mulia peserta didik adalah adanya tekad dan semangat guru dalam melakukan
pembinaan, adanya sinergi antara guru dan orang tua yang melahirkan rumusan
bersama dalam penanaman akidah dan akhlak-akhlak mulia pada siswa. Sementara
itu, faktor penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan yang
tidak kondusif, kurangnya perhatian keluarga, pengaruh media massa atau informasi,
dan lingkungan pergaulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai akidah akhlak dan
konsep pembinaan melalui pendidikan baik dengan tradisi adat budaya
xvii
mappakalebbi, mappakitau, mappakainge seperti “Tabe puang” maupun kebiasaan
dalam lingkungan sekolah dan kebiasaan berprilaku pada kelas awal sudah berhasil.
Karena sudah ada yang mulai menanamkan perilaku baik tersebut dalam dirinya dan
sudah mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya kebiasaan
dalam beribadah kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.
A. Simpulan
Setelah menyajikan uraian-uraian tentang urgensi penanaman nilai
akhlak anak usia sekolah dasar melalui pembelajaran akidah akhlak pada kelas
awal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Amin Cabalu Kec. Tanete Riattang Barat
Kab. Bone, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak pada kelas
awal adalah: kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi keteladanan,
memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk
membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia, pengenalan
Asma’ul Husna, Kisah Nabi, adat istiadat, serta dasar-dasar pokok kepercayaan
atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang
wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
2. Peserta didik bila disuguhi dengan pembiasaan-pembiasaan yang positif,
maka itu akan mengkristal didirinya dan menjadi bekalnya kelak di masa-
masa yang akan datang. Misalnya, terbiasa dengan kedisiplinan, terbiasa
dengan belajar mandiri, terbiasa untuk berperilaku jujur dan lain
sebagainya.
3. Faktor Pendukung dalam proses penanaman akhlak mulia peserta didik
adalah adanya tekad dan semangat guru, lingkungan dan orang tua dalam
melakukan pembinaan, adanya sinergi penanaman akhlak dan pembelajaran
yang melahirkan rumusan bersama dalam pembinaan akhlak mulia.
Sementara itu, faktor penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik
adalah lingkungan yang tidak kondusif (keluarga, pengaruh media massa
atau informasi dan teknologi, dan lingkungan pergaulan), dan sarana dan
prasarana yang kurang memadai.
B. Saran
1. Menanamkan nilai Akidah Akhlak merupakan aspek yang sangat penting
untuk ditumbuhkan dan dibina sebab akhlak adalah modal utama yang besar
pengaruhnya bagi generasigenerasi mendatang, akhlak mulia yang telah
melekat kuat dalam jiwa generasi muda akan jadi pengendali dirinya dalam
melakukan hal-hal buruk yang didasari Akidah yang kuat. Oleh karena itu
penting untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam
penanaman Akidah dan Akhlak secara efektif dan efesien.
2. Orang dan Guru juga adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan
pola kebiasaan baik dilingkungan formal maupun nonformal dalam
melakukan pembinaan sebab pengetahuan, pemahaman tentang pengenalan
tentang Akidah Akhlak.
3. Penanaman spiritual sejak dini sangat penting agar siswa mengenal Allah
SWT. Malaikat, Rasul, Serta Adab terhadap Orang Tua dan lingkungannya,
mengenal lebih dalam tentang Akidah dan berakhlak mulia.
Usia Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak Pada Kelas Awal Di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL AMIN Cabalu Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone”.
Dengan rumusan masalah yakni pembelajaran akidah akhlak pada kelas awal di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Amin Cabalu, akhlak anak pada kelas awal di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al Amin Cabalu dan konstribusi pembelajaran akidah akhlak
terhadap penanaman nilai akhlak pada kelas awal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al
Amin Cabalu Kec. Tanete Riattang Barat Kab.Bone. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan peran dan upaya guru dalam menanamkan nilai akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al-Amin dan untuk mendeskripsikan hambatan yang dihadapi guru
dalam Penanaman Nilai Akhlak Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran
Akidah Akhlak Pada Kelas Awal Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL AMIN Cabalu
Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualiatif melalui pendekatan
paedagogik dan pendekatan psikologis, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai akidah akhlak pada
kelas awal yaitu kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi pengenalan spiritual tentang
keesaan Allah SWT. Melalui pengenalan rukun Islam dan rukun iman serta
pembiasaan adab, nasehat dan motivasi kepada siswa untuk membekali diri siswa
menghadapi masa depan dengan akhlak mulia. Pembiasaan yang dilakukan sebagai
bentuk kontrol perilaku dan sikap dalam hal kebijakan serta kerja sama antara orang
tua, sekolah, dan masyarakat. Faktor Pendukung dalam proses pembinaan akhlak
mulia peserta didik adalah adanya tekad dan semangat guru dalam melakukan
pembinaan, adanya sinergi antara guru dan orang tua yang melahirkan rumusan
bersama dalam penanaman akidah dan akhlak-akhlak mulia pada siswa. Sementara
itu, faktor penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan yang
tidak kondusif, kurangnya perhatian keluarga, pengaruh media massa atau informasi,
dan lingkungan pergaulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai akidah akhlak dan
konsep pembinaan melalui pendidikan baik dengan tradisi adat budaya
xvii
mappakalebbi, mappakitau, mappakainge seperti “Tabe puang” maupun kebiasaan
dalam lingkungan sekolah dan kebiasaan berprilaku pada kelas awal sudah berhasil.
Karena sudah ada yang mulai menanamkan perilaku baik tersebut dalam dirinya dan
sudah mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya kebiasaan
dalam beribadah kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.
A. Simpulan
Setelah menyajikan uraian-uraian tentang urgensi penanaman nilai
akhlak anak usia sekolah dasar melalui pembelajaran akidah akhlak pada kelas
awal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Amin Cabalu Kec. Tanete Riattang Barat
Kab. Bone, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak pada kelas
awal adalah: kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi keteladanan,
memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk
membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia, pengenalan
Asma’ul Husna, Kisah Nabi, adat istiadat, serta dasar-dasar pokok kepercayaan
atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang
wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
2. Peserta didik bila disuguhi dengan pembiasaan-pembiasaan yang positif,
maka itu akan mengkristal didirinya dan menjadi bekalnya kelak di masa-
masa yang akan datang. Misalnya, terbiasa dengan kedisiplinan, terbiasa
dengan belajar mandiri, terbiasa untuk berperilaku jujur dan lain
sebagainya.
3. Faktor Pendukung dalam proses penanaman akhlak mulia peserta didik
adalah adanya tekad dan semangat guru, lingkungan dan orang tua dalam
melakukan pembinaan, adanya sinergi penanaman akhlak dan pembelajaran
yang melahirkan rumusan bersama dalam pembinaan akhlak mulia.
Sementara itu, faktor penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik
adalah lingkungan yang tidak kondusif (keluarga, pengaruh media massa
atau informasi dan teknologi, dan lingkungan pergaulan), dan sarana dan
prasarana yang kurang memadai.
B. Saran
1. Menanamkan nilai Akidah Akhlak merupakan aspek yang sangat penting
untuk ditumbuhkan dan dibina sebab akhlak adalah modal utama yang besar
pengaruhnya bagi generasigenerasi mendatang, akhlak mulia yang telah
melekat kuat dalam jiwa generasi muda akan jadi pengendali dirinya dalam
melakukan hal-hal buruk yang didasari Akidah yang kuat. Oleh karena itu
penting untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam
penanaman Akidah dan Akhlak secara efektif dan efesien.
2. Orang dan Guru juga adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan
pola kebiasaan baik dilingkungan formal maupun nonformal dalam
melakukan pembinaan sebab pengetahuan, pemahaman tentang pengenalan
tentang Akidah Akhlak.
3. Penanaman spiritual sejak dini sangat penting agar siswa mengenal Allah
SWT. Malaikat, Rasul, Serta Adab terhadap Orang Tua dan lingkungannya,
mengenal lebih dalam tentang Akidah dan berakhlak mulia.
Ketersediaan
| STAR20190219 | 219/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
219/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
