Skripsi ini membahas mengenai “Strategi kepala Sekolah dalam Penciptaan
Budaya Hidup Bersih Sebagai Pengamalan Agama di SMP Negeri 3 Tellu Siattinge”.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana strategi kepala sekolah
dalam penciptaan budaya hidup bersih sebagai pengamalan agama di SMP Negeri 3
Tellu Siattinge. Hal ini penting untuk dikaji untuk mengetahui strategi kepala sekolah
dalam penciptaan budaya hidup bersih sebagai pengamalan agama di SMP Negeri 3
Tellu Siattinge.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan manajemen dan
sosiologis dan teknik antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh diolah dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan
penelitian tentang Strategi Kepala Sekolah dalam Penciptaan Budaya Hidup Bersih
sebagai Pengamalan Agama di SMP Negeri 3 Tellu Siattinge. Dalam menganalisis
data, penulis menggunakan analisis kualitatif. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan tiga teknik, yaitu: teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi kepala sekolah SMP Negeri
3 Tellu Siattinge dalam penciptaan budaya hidup bersih meliputi: keteladanan,
pemprograman, pembiasaan, proses, dan pengawasan. (2) Gambaran budaya hidup
bersih di SMP Negeri 3 Tellu Siattinge diwujudkan karena adanya kebiasaan-
kebiasaan kegiatan kebersihan dan kesadaran warga sekolah akan pentingnya
kebersihan. Kebiasaan yang dilakukan oleh warga sekolah seperti membuang
sampah, kebiasaan menggunakan jamban yang bersih, mencuci tangan, menggunakan
pakaian yang bersih dan rapi serta kebiasaan melakukan penghijauan. (3) Strategi
kepala sekolah SMP Negeri 3 Tellu Siattinge dalam penciptaan budaya hidup bersih
sebagai perwujudan pengamalan ajaran agama Islam sudah berjalan dengan baik. Hal
tersebut karena setiap warga sekolah meyakini bahwa kebersihan merupakan
sebagian dari Iman. Jika setiap warga sekolah yang melakukan kegiatan kebersihan
maka hal tersebut sudah merupakan bentuk pengamalan agama. Dengan adanya
budaya hidup bersih akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan proses
belajar mengajar yang nyaman, kondusif dan meningkatkan kedisiplinan siswa dalam
hal kebersihan serta dengan menjaga kebersihan berarti telah menjaga keimanan
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kebersihan merupakan sebagian dari Iman.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis selama satu bulan di SMP
Negeri 3 Tellu Siattinge dengan judul penelitian Strategi Kepala Sekolah dalam
Penciptaan Budaya Hidup Bersih sebagai Pengamalan Agama di SMP Negeri 3 Tellu
Siattinge, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi kepala sekolah SMP Negeri 3 Tellu Siattinge dalam penciptaan
budaya hidup bersih meliputi: keteladanan, pemprograman, pembiasaan,
proses, dan pengawasan. Dalam strategi tersebut dibutuhkan kerja sama yang
baik antara kepala sekolah, guru, dan siswa sehingga mampu mewujudkan
budaya hidup bersih.
2. Gambaran budaya hidup bersih di SMP Negeri 3 Tellu Siattinge diwujudkan
karena adanya kebiasaan-kebiasaan kegiatan kebersihan dan kesadaran warga
sekolah akan pentingnya kebersihan. Kebiasaan yang dilakukan oleh warga
sekolah seperti membuang sampah. Dalam hal ini, sampah-sampah sebelum
dibuang dilakukan pemilahan, Karena terdapat sampah yang bermanfaat dan
sampah yang dapat didaur ulang. Selain itu, terdapat kebiasaan menggunakan
jamban yang bersih, mencuci tangan, menggunakan pakaian yang bersih, dan
rapi serta kebiasaan melakukan penghijauan.
3. Strategi kepala sekolah SMP Negeri 3 Tellu Siattinge dalam penciptaan
budaya hidup bersih sebagai perwujudan pengamalan ajaran agama Islam
sudah berjalan dengan baik. Jika setiap warga sekolah yang melakukan
kegiatan kebersihan maka hal tersebut sudah merupakan bentuk pengamalan
agama. Jadi, beberapa strategi yang telah dilakukan oleh kepala sekolah
merupakan bagian dari perwujudan pengamalan agama Islam itu sendiri
dalam hal menciptakan budaya hidup bersih. Hal tersebut karena setiap warga
sekolah meyakini bahwa kebersihan merupakan bagian dari Iman dan
kesadaran warga SMP Negeri 3 Tellu Siattinge akan pentingnya kebersihan
sudah baik. Selain itu, dengan adanya budaya hidup bersih memberikan
dampak positif terhadap kegiatan proses belajar mengajar yang nyaman,
kondusif dan meningkatkan kedisiplinan siswa dalam hal kebersihan serta
dengan menjaga kebersihan berarti telah menjaga keimanan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena kebersihan merupakan sebagian dari Iman.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pihak sekolah hendaknya selalu mempertahankan nilai-nilai kebersihan
dengan kerja sama yang baik khusunya di SMP Negeri 3 Tellu Siattinge.
2. Kepada kepala sekolah dan guru-guru di SMP Negeri 3 Tellu Siattinge agar
selalu bersemangat dalam menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawabnya
agar kebersihan sekolah tetap terjaga.
3. Kepada para siswa SMP Negeri 3 Tellu Siattinge agar selalu taat aturan dalam
hal menjaga kebersihan di sekolah.

STAR20200011

11/2020

Perpustakaan Pusat

Tersedia