Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Origami di Masa Pandemi pada Kelompok B TK Sipurio Sipurennu Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone
Ratnasari/ 02.17.6034 - Personal Name
Skripsi ini membahas Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Origami di Masa Pandemi pada Kelompok B TK Sipurio Sipurennu Kecamatan
Awangpone Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi pada
kelompok B TK Sipurio Sipurennu Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone dan
untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi pada kelompok B TK Sipurio Sipurennu Kecamatan Awangpone Kabupaten
Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan paedagogik dan
pendekatan psikologis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis kualitatif dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran motorik
halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi pada kelompok B TK Sipurio
Sipurennu terdapat dua hal yang saling berkaitan antara satu sama lain yaitu
kemampuan anak dalam menggunakan jari-jemarinya dan koordinasi antara mata dan
tangan. Melalui kemampuan anak dalam menggunakan jari-jemarinya seperti anak
dapat memegang dan mengenggam kertas yang digunakan untuk melipat kertas tanpa
dibantu oleh orang tua dan juga anak sudah mampu menggunakan kedua tangan dan
jari-jemarinya untuk melipat kertas sedangkan koordinasi antara mata dan tangan,
anak dapat mengkoordinasikan antara mata dan tangannya untuk melipat kertas dan
dapat melipat kertas sesuai bentuk atau model dengan bantuan dan arahan dari orang
tua. Adapun kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi pada kelompok B TK Sipurio Sipurennu sudah berkembang dengan baik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi
simpulan dalam pembahasan skripsi ini sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi pada kelompok B TK Sipurio Sipurennu terdapat dua hal yang saling
berkaitan antara satu sama lain yaitu kemampuan anak dalam menggunakan jari-
jemarinya dan koordinasi antara mata dan tangan. Melalui kemampuan anak dalam
menggunakan jari-jemarinya seperti anak dapat memegang dan mengenggam
kertas yang digunakan untuk melipat kertas dan juga anak sudah mampu
menggunakan kedua tangan dan jari-jemarinya untuk melipat kertas tanpa dibantu
oleh orang tua. Sedangkan koordinasi antara mata dan tangan, anak sudah bisa
mengkoordinasikan antara mata dan tangannya untuk melipat kertas dan sudah
bisa melipat kertas sesuai bentuk atau model meski dengan bantuan dan arahan
dari orang tua.
2. Kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi pada
kelompok B TK Sipurio Sipurennu sudah berkembang. Kemampuan tersebut
diantaranya dalam aspek kecepatan, kecermatan, kelenturan, dan keterampilan.
Kecepatan yaitu anak sudah bisa melipat sesuai bentuk yang diajarkan meski
dengan bantuan orang tua dalam waktu 1-10 menit untuk melipat kertas.
Kecermatan yaitu anak sudah mampu membentuk menjadi lipatan-lipatan kecil
dan mampu melipat sesuai arah, urutan, dan pola atau ukuran dalam melipat
sehingga hasil lipatannya terlihat rapi dan sesuai bentuk yang akan dibuat dengan
bantuan orang tua. Kelenturan yaitu anak sudah mampu mengerakkan jari-
jemarinya untuk melipat kertas dengan tidak kaku tanpa dibantu oleh orang tua.
Keterampilan yaitu anak sudah bisa membuat bentuk dari lipatan kertas seperti
lipatan kertas bentuk perahu. Bukan hanya itu anak juga sudah bisa membuat
lipatan kertas seperti bentuk pesawat, baju, bintang dengan mandiri tanpa
dibantu oleh orang tua.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, dapat
dikemukakan implikasi secara teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
a. Proses pembelajaran motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi, terdapat dua hal yang saling berkaitan yaitu kemampuan anak dalam
menggunakan jari-jemarinya dan koordinasi antara mata dan tangan untuk
melipat kertas.
b. Kegiatan origami dapat mengembangkan motorik halus anak di masa pandemi
dan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi
sudah berkembang dengan baik.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan atau kegiatan bagi guru dalam
mengembangkan motorik halus anak terutama di masa pandemi.
Origami di Masa Pandemi pada Kelompok B TK Sipurio Sipurennu Kecamatan
Awangpone Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi pada
kelompok B TK Sipurio Sipurennu Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone dan
untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi pada kelompok B TK Sipurio Sipurennu Kecamatan Awangpone Kabupaten
Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan paedagogik dan
pendekatan psikologis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis kualitatif dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran motorik
halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi pada kelompok B TK Sipurio
Sipurennu terdapat dua hal yang saling berkaitan antara satu sama lain yaitu
kemampuan anak dalam menggunakan jari-jemarinya dan koordinasi antara mata dan
tangan. Melalui kemampuan anak dalam menggunakan jari-jemarinya seperti anak
dapat memegang dan mengenggam kertas yang digunakan untuk melipat kertas tanpa
dibantu oleh orang tua dan juga anak sudah mampu menggunakan kedua tangan dan
jari-jemarinya untuk melipat kertas sedangkan koordinasi antara mata dan tangan,
anak dapat mengkoordinasikan antara mata dan tangannya untuk melipat kertas dan
dapat melipat kertas sesuai bentuk atau model dengan bantuan dan arahan dari orang
tua. Adapun kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi pada kelompok B TK Sipurio Sipurennu sudah berkembang dengan baik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi
simpulan dalam pembahasan skripsi ini sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi pada kelompok B TK Sipurio Sipurennu terdapat dua hal yang saling
berkaitan antara satu sama lain yaitu kemampuan anak dalam menggunakan jari-
jemarinya dan koordinasi antara mata dan tangan. Melalui kemampuan anak dalam
menggunakan jari-jemarinya seperti anak dapat memegang dan mengenggam
kertas yang digunakan untuk melipat kertas dan juga anak sudah mampu
menggunakan kedua tangan dan jari-jemarinya untuk melipat kertas tanpa dibantu
oleh orang tua. Sedangkan koordinasi antara mata dan tangan, anak sudah bisa
mengkoordinasikan antara mata dan tangannya untuk melipat kertas dan sudah
bisa melipat kertas sesuai bentuk atau model meski dengan bantuan dan arahan
dari orang tua.
2. Kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi pada
kelompok B TK Sipurio Sipurennu sudah berkembang. Kemampuan tersebut
diantaranya dalam aspek kecepatan, kecermatan, kelenturan, dan keterampilan.
Kecepatan yaitu anak sudah bisa melipat sesuai bentuk yang diajarkan meski
dengan bantuan orang tua dalam waktu 1-10 menit untuk melipat kertas.
Kecermatan yaitu anak sudah mampu membentuk menjadi lipatan-lipatan kecil
dan mampu melipat sesuai arah, urutan, dan pola atau ukuran dalam melipat
sehingga hasil lipatannya terlihat rapi dan sesuai bentuk yang akan dibuat dengan
bantuan orang tua. Kelenturan yaitu anak sudah mampu mengerakkan jari-
jemarinya untuk melipat kertas dengan tidak kaku tanpa dibantu oleh orang tua.
Keterampilan yaitu anak sudah bisa membuat bentuk dari lipatan kertas seperti
lipatan kertas bentuk perahu. Bukan hanya itu anak juga sudah bisa membuat
lipatan kertas seperti bentuk pesawat, baju, bintang dengan mandiri tanpa
dibantu oleh orang tua.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, dapat
dikemukakan implikasi secara teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
a. Proses pembelajaran motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa
pandemi, terdapat dua hal yang saling berkaitan yaitu kemampuan anak dalam
menggunakan jari-jemarinya dan koordinasi antara mata dan tangan untuk
melipat kertas.
b. Kegiatan origami dapat mengembangkan motorik halus anak di masa pandemi
dan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan origami di masa pandemi
sudah berkembang dengan baik.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan atau kegiatan bagi guru dalam
mengembangkan motorik halus anak terutama di masa pandemi.
Ketersediaan
| STAR20210134 | 134/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
134/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
