Menumbuhkan Konsentrasi Belajar Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita.
Arma Sofiana/02..17.6038 - Personal Name
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library reseach), dengan
pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deduktif-analitik. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah studi kepustakaan yaitu seperti buku referensi, hasil
penelitian sebelumnya yang sejenis, artikel, catatan, serta berbagai jurnal yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita dapat menumbuhkah
konsentrasi belajar, termasuk anak usia 5-6 tahun. Hasil dari pengamatan terhadap
konsentrasi belajar anak menunjukkan bahwa metode bercerita juga dapat melatih
daya konsentrasi anak usia dini untuk memusatkan perhatian kepada keseluruhan
cerita, karena dengan pemusatan perhatian tersebut anak dapat melihat hubungan
bagian-bagian cerita sekaligus menangkap ide pokok dalam bercerita, bercerita dapat
menyenangkan anak.
A. Simpulan
Skripsi ini menyimpulkan bahwa metode bercerita dapat menumbuhkan
konsentrasi belajar anak usia 5-6 tahun. Beberapa hasil peneliti relevan terdahulu
mengatakan bahwa dengan menggunakan metode bercerita dapat menarik perhatian
anak agar lebih fokus dan berkonsentrasi karena anak lebih tertarik dengan cerita atau
dongeng yang menarik.Dengan metode bercerita dapat melatih anak untuk
memfokuskan perhatian (konsentrasi), melatih anak untuk menjadi pendengar yang
baik, mengembangkan kemampuan mengingat anak terhadap hal tertentu yang
disampaikan melalui tuturan secara lisan. Metode bercerita juga dapat melatih daya
konsentrasi anak usia dini untuk memusatkan perhatian kepada keseluruhan cerita,
karena dengan pemusatan perhatian tersebut anak dapat melihat hubungan bagian-
bagian cerita sekaligus menangkap ide pokok dalam bercerita. Hal ini sesuai dengan
pendapat Tadkiroatum Musfiroh, yang menyatakan bahwa menyimak penjelasan dan
nasehat orang lain merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi anak usia dini.
Sebaiknya, menyimak cerita atau dongeng adalah aktivitas yang mengasykkan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, maka diuraikan implikasi
penelitian yang berisi saran yang dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya, adapun
saran-saran yang diberikan peneliti sebagai berikut:
1. Kepada mahasiswa/mahasiswi pada fakultas tarbiyah disarankan agar dapat
meneliti hal ini lebih lanjut, sebagaimana penulis sadari bahwasannya skripsi
ini jauh dari kata sempurna. Sehingga peneliti dimasa yang akan datang dapat
lebih mendalam lagi dalam meneliti tentang hal ini.
2. Kepada pembaca yang membaca skripsi ini disarankan, apabila terdapat
kesusahan dalam memahami penelitian ini dapat melihat pada sumber yang
asli dengan merujuk kepada referensi dari skripsi ini. Dan apa-apa saja
menurut pembaca baik maka diambil dan diamalkan, sedangkan apabila tidak
sesuai ditinggalkan saja.
pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deduktif-analitik. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah studi kepustakaan yaitu seperti buku referensi, hasil
penelitian sebelumnya yang sejenis, artikel, catatan, serta berbagai jurnal yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita dapat menumbuhkah
konsentrasi belajar, termasuk anak usia 5-6 tahun. Hasil dari pengamatan terhadap
konsentrasi belajar anak menunjukkan bahwa metode bercerita juga dapat melatih
daya konsentrasi anak usia dini untuk memusatkan perhatian kepada keseluruhan
cerita, karena dengan pemusatan perhatian tersebut anak dapat melihat hubungan
bagian-bagian cerita sekaligus menangkap ide pokok dalam bercerita, bercerita dapat
menyenangkan anak.
A. Simpulan
Skripsi ini menyimpulkan bahwa metode bercerita dapat menumbuhkan
konsentrasi belajar anak usia 5-6 tahun. Beberapa hasil peneliti relevan terdahulu
mengatakan bahwa dengan menggunakan metode bercerita dapat menarik perhatian
anak agar lebih fokus dan berkonsentrasi karena anak lebih tertarik dengan cerita atau
dongeng yang menarik.Dengan metode bercerita dapat melatih anak untuk
memfokuskan perhatian (konsentrasi), melatih anak untuk menjadi pendengar yang
baik, mengembangkan kemampuan mengingat anak terhadap hal tertentu yang
disampaikan melalui tuturan secara lisan. Metode bercerita juga dapat melatih daya
konsentrasi anak usia dini untuk memusatkan perhatian kepada keseluruhan cerita,
karena dengan pemusatan perhatian tersebut anak dapat melihat hubungan bagian-
bagian cerita sekaligus menangkap ide pokok dalam bercerita. Hal ini sesuai dengan
pendapat Tadkiroatum Musfiroh, yang menyatakan bahwa menyimak penjelasan dan
nasehat orang lain merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi anak usia dini.
Sebaiknya, menyimak cerita atau dongeng adalah aktivitas yang mengasykkan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, maka diuraikan implikasi
penelitian yang berisi saran yang dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya, adapun
saran-saran yang diberikan peneliti sebagai berikut:
1. Kepada mahasiswa/mahasiswi pada fakultas tarbiyah disarankan agar dapat
meneliti hal ini lebih lanjut, sebagaimana penulis sadari bahwasannya skripsi
ini jauh dari kata sempurna. Sehingga peneliti dimasa yang akan datang dapat
lebih mendalam lagi dalam meneliti tentang hal ini.
2. Kepada pembaca yang membaca skripsi ini disarankan, apabila terdapat
kesusahan dalam memahami penelitian ini dapat melihat pada sumber yang
asli dengan merujuk kepada referensi dari skripsi ini. Dan apa-apa saja
menurut pembaca baik maka diambil dan diamalkan, sedangkan apabila tidak
sesuai ditinggalkan saja.
Ketersediaan
| STAR20220417 | 417/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
417/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
