Implementasi Model Blended Learning Pada Mata Pelajaran Ips Di Sd Inpres 12/79 Macanang
Syahriana Putri/02.17. 5112 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Implementasi Model Blended Learning pada
Mata Pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang”. Ada dua sub masalah yang
dikaji dalam skripsi ini yaitu implementasi model Blended Learning pada mata
pelajaran IPS dan hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan model
Blended Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang yang
bertujuan untuk mengetahui implementasi model Blended Leaning pada mata
pelajaran
IPS
dan
untuk
mengetahui
hambatan
yang
dihadapi
dalam
mengimplementasikan model Blended Learning pada mata pelajaran IPS di SD
Inpres 12/79 Macanang.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi.Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan, teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data dan
conclusion drawing/verification.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1)implementasi model Blended
Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang dilaksanakan dalam
tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.2)
hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan model Blended Learning
padamata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang yaitu pemakaian data internet,
terkadang ada peserta didik yang kurang mampu untuk membeli data
internetsehingga pembelajaran yang dilakukan terhambat dan masih ada peserta didik
yang tidak mempunyai yang namanya Handphone atau telepon genggam yang juga
menjadi hambatan peserta didik maupun pendidik dalam pembelajaran online.
Sedangkan dalam pembelajaran tatap muka terkadang masih ada peserta didik yang
lupa akan protokol kesehatan seperti lupa memakai masker.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpilan dab hasil penelitian yang lebih dilakukan,
yaitu:
1. Implementasi model Blended Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres
12/79 Macanang yakni perencanaan (menggunakan kurikulum darurat,
membuat RPP, mendownload aplikasi WhatsApp, membuat akun WhatsApp
dan membuat grup), tahap pelaksanaan (membuka kelas, membagikan materi
dan menutup kelas) dan tahap evaluasi (memberikan tugas atau ulangan dan
melakukan penilaian).
2. Hambatan yang dialami dalam mengimplementasikan model Blended
Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang terdiri dari
kesulitan guru dalam memberikan penilaian, koneksi internet, penggunaan
telepon genggam atau HandPhone, mendesain media pembelajaran atau
materi pembelajaran, sarana dan prasarana, penggunaan aplikasi pada model
Blended Learning untuk peserta didik, dan pengurangan jumlah peserta didik
dalam pembelajaran.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka
saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah, tenaga pendidik SD Inpres 12/79
Macanang agar senantiasa profesional dan selalu bersinergi dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar menghasilkan
kinerja yang optimal khususnya dalam mengimplementasikan model Blended
Learning pada mata pelajaran IPS.
2. Bagi guru, agar tetap selalu membimbing dan memberi motivasi kepada
peserta didik, serta membuat video pembelajaran semenarik mungkin agar
peserta didik lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti pembelajaran melalui
model Blended Learning.
3. Setelah penulisan skripsi ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam dunia pendidikan formal, non formal, maupun informal.
Mata Pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang”. Ada dua sub masalah yang
dikaji dalam skripsi ini yaitu implementasi model Blended Learning pada mata
pelajaran IPS dan hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan model
Blended Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang yang
bertujuan untuk mengetahui implementasi model Blended Leaning pada mata
pelajaran
IPS
dan
untuk
mengetahui
hambatan
yang
dihadapi
dalam
mengimplementasikan model Blended Learning pada mata pelajaran IPS di SD
Inpres 12/79 Macanang.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi.Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan, teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data dan
conclusion drawing/verification.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1)implementasi model Blended
Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang dilaksanakan dalam
tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.2)
hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan model Blended Learning
padamata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang yaitu pemakaian data internet,
terkadang ada peserta didik yang kurang mampu untuk membeli data
internetsehingga pembelajaran yang dilakukan terhambat dan masih ada peserta didik
yang tidak mempunyai yang namanya Handphone atau telepon genggam yang juga
menjadi hambatan peserta didik maupun pendidik dalam pembelajaran online.
Sedangkan dalam pembelajaran tatap muka terkadang masih ada peserta didik yang
lupa akan protokol kesehatan seperti lupa memakai masker.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpilan dab hasil penelitian yang lebih dilakukan,
yaitu:
1. Implementasi model Blended Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres
12/79 Macanang yakni perencanaan (menggunakan kurikulum darurat,
membuat RPP, mendownload aplikasi WhatsApp, membuat akun WhatsApp
dan membuat grup), tahap pelaksanaan (membuka kelas, membagikan materi
dan menutup kelas) dan tahap evaluasi (memberikan tugas atau ulangan dan
melakukan penilaian).
2. Hambatan yang dialami dalam mengimplementasikan model Blended
Learning pada mata pelajaran IPS di SD Inpres 12/79 Macanang terdiri dari
kesulitan guru dalam memberikan penilaian, koneksi internet, penggunaan
telepon genggam atau HandPhone, mendesain media pembelajaran atau
materi pembelajaran, sarana dan prasarana, penggunaan aplikasi pada model
Blended Learning untuk peserta didik, dan pengurangan jumlah peserta didik
dalam pembelajaran.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka
saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah, tenaga pendidik SD Inpres 12/79
Macanang agar senantiasa profesional dan selalu bersinergi dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar menghasilkan
kinerja yang optimal khususnya dalam mengimplementasikan model Blended
Learning pada mata pelajaran IPS.
2. Bagi guru, agar tetap selalu membimbing dan memberi motivasi kepada
peserta didik, serta membuat video pembelajaran semenarik mungkin agar
peserta didik lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti pembelajaran melalui
model Blended Learning.
3. Setelah penulisan skripsi ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam dunia pendidikan formal, non formal, maupun informal.
Ketersediaan
| SSTAR20220130 | 130/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
130/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
