Penerapan Metode Bermain Melalui Permainan Konstruktif Untuk Mengembangkan Kreativitas Di Masa Pandemi Siswa Kelompok B Tk Pancamarga Mattirowalie Kec.Tanete Riattang Barat Kab. Bone
Adhe Awalia Nursafitri/ 02.17.6040 - Personal Name
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui proses penerapan permainan
konstruktif dalam mengembangkan kreativitas di masa pandemi pada siswa
kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone.
2) Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dalam penerapan permainan
konstruktif untuk mengembagkan kreativitas di masa pandemi pada kelompok B TK
Pancamarga Mattirowalie. 3) Untuk mengetahui penggunaan permainan kosntruktif
salah satu solusi untuk mengembangkan kreativitas di masa pandemi pada
kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie. Metode penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pedagogik dan psikologis,
untuk memperoleh data yang diinginkan menggunakan data primer dan sekunder.
Selanjutnya dianalisis dengan cara: 1. Mereduksi data, 2. Penyajian data, 3.
Triagulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penerapan permainan
konstruktif dalam mengembangkan kreativitas di masa pandemi pada siswa
kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie yaitu pada saat offline guru
memperkenalkan alat peraga terlebih dahulu, kemudian guru memperlihatkan cara
memainkannya disertai beberapa gambar atau contoh. Kemudian anak membuat
bentuk berdasarkan contoh atau sesuai imajinasinya. Saat online guru mengirimkan
beberapa gambar disertai penjelasan cara memainkan kemudian anak membuat
bentuk berdasarkan gambar dan orang tua mengirim video dan foto anak pada guru.
Beberapa faktor yang mendukung penerapan permainan konstruktif dalam
mengembangkan kreativitas anak yaitu kebebasan dan sarana dalam bermain serta
peran orang tua dan guru dalam memberikan bimbingan dan dukungan pada anak.
Permainan konstruktif cocok digunakan pada masa pandemi karena permainan ini
lebih efektif dan medianya mudah ditemukan. Permainan ini dapat dilakukan baik di
rumah maupun di sekolah. Permainan konstruktif tidak hanya mengembangkan
kreativitas anak tetapi dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses penerapan
permainan konstruktif yaitu guru memperlihatkan contoh pada anak kemudian anak
membuat karya berdasarkan contoh ataupun keinginannya dapat mengembangkan
kreativitas anak. Adapun faktor-faktor yang mendukung yaitu kebebasan dan sarana
bermain untuk bereksplorasi, bimbingan, arahan dan dukungan serta kerja sama
orang tua dan guru. Permainan konstruktif juga lebih mudah digunakan pada masa
pandemi karena dapat mengembangkan berbagai kemampuan, tidak hanya
kreativitas anak. Selain itu, permainan ini medianya mudah ditemukan dan dapat
dilakukan di rumah maupun di sekolah.
A. Kesimpulan
Penerapan permainan konstruktif dalam mengembangkan kreativitas anak di
masa pandemi pada siswa kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie Kecamatan
Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
1. Proses penerapan permainan konstruktif dalam mengembangkan kreativitas
anak. Proses penerapan permainan konstruktif yaitu terlebih dahulu
memberikan arahan pada anak, kemudian guru memberikan contoh atau cara
memainkannya. Guru juga memperlihatkan beberapa gambar pada anak
kemudian anak membuat bentuk sesuai gambar dan kadang juga membiarkan
anak membuat bentuk berdasarkan imajinasinya. Jika permainan konstruktif
dilakukan secara online, guru mengirim gambar pada orang tua disertai dengan
aturan-aturan yang ada, kemudian orang tua membimbing anak untuk membuat
bentuk sesuai gambar dan aturan yang diberikan guru, dan orang tua mengirim
video dan foto anak pada guru. Dengan bermain konstruktif anak dapat
mengenal dan membedakan berbagai warna, bentuk dan ukuran, mampu
menyusun bentuk berdasarkan imajinasinya maupun gambar, mampu membuat
karya dengan temannya maupun dengan sendirinya dan mampu membuat
bentuk tanpa meniru temannya.
2. Faktor-faktor yang mendukung penerapan perminan konstruktif dalam
mengembangkan kreativitas anak yakni peran orang tua dan guru, bimbingan
dan motivasi dari orang tua dan guru, dukungan orang tua kerja saa antara guru
dan orang tua, kebebasan dalam bermain agar anak dapat bereksplorasi dan
sarana bermain. Sehingga anak mampu mengkreasikan hasil pemikirannya,
menciptakan karya yang bervariasi, mampu menghasilkan karya sesuai
pembelajaran, mampu membuat hasil karya yang berbeda dan beragam tanpa
meniru temannya, mampu menceritakan hasil karyanya dihadapan orang lain
dan menghasilkan karya secara cepat serta tanpa hambatan dengan
menggunakan bahan yang disediakan.
3. Pada masa pandemi permainan konstruktif salah satu solusi untuk
mengembangkan kreativitas anak karena permainan konstruktif memiliki
beberapa jenis permainan di antaranya bermain balok, lego, dan puzzle.
Permainan ini lebih efektif dan medianya mudah ditemukan serta tidak
memerlukan tempat yang luas untuk bermain. Dengan permainan ini anak-anak
juga senang karena dunia anak bermain sehingga anak bermain sambil belajar
dan permainan ini juga dapat mengembangkan berbagai aspek, bukan hanya
kreativitas saja.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka
saran yang dapat disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda khususnya pada
kreativitas anak oleh karena itu dalam penerapan permainan konstruktif
dilakukan secara online guru harus memberikan penjelasan secara detail pada
orang tua agar orang tua juga dapat memberikan kegiatan bermain dengan baik
pada anak. Jika dilakukan secara offline guru diharapkan memberikan contoh
memainkannya secara jelas dan singkat agar anak juga tidak kebingungan jika
bermain.
2. Dalam penerapan permainan konstruktif dalam mengembangkan kreativitas
anak sangat dipengaruhi oleh kebebasan dalam bermain dan peran orang tua
maupun guru. Oleh karena itu harus memberikan dukungan dan bimbingan
yang lebih pada anak karena sekarang masa pandemi dan pembelajaran
dilakukan daring. Apabila orang tua kurang dalam memberikan bimbingan dan
dalam mengembangkan kemampuan anak maka perkembangan anak akan
kurang baik. Kebebasan anak dalam bermain juga penting karena jika anak
tidak diberi kebebasan maka anak kurang dalam bereksplorasi, dengan
memberikan kebebasan sebagai guru maupun orang tua harus tetap mengawasi
anak ketika bermain.
3. Mengembangkan kreativitas anak di masa pandemi tidak harus juga
menggunakan permainan konstruktif saja. Guru juga harus memberikan
kegiatan bermain lain agar anak tidak mudah bosan.
konstruktif dalam mengembangkan kreativitas di masa pandemi pada siswa
kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone.
2) Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dalam penerapan permainan
konstruktif untuk mengembagkan kreativitas di masa pandemi pada kelompok B TK
Pancamarga Mattirowalie. 3) Untuk mengetahui penggunaan permainan kosntruktif
salah satu solusi untuk mengembangkan kreativitas di masa pandemi pada
kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie. Metode penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pedagogik dan psikologis,
untuk memperoleh data yang diinginkan menggunakan data primer dan sekunder.
Selanjutnya dianalisis dengan cara: 1. Mereduksi data, 2. Penyajian data, 3.
Triagulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penerapan permainan
konstruktif dalam mengembangkan kreativitas di masa pandemi pada siswa
kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie yaitu pada saat offline guru
memperkenalkan alat peraga terlebih dahulu, kemudian guru memperlihatkan cara
memainkannya disertai beberapa gambar atau contoh. Kemudian anak membuat
bentuk berdasarkan contoh atau sesuai imajinasinya. Saat online guru mengirimkan
beberapa gambar disertai penjelasan cara memainkan kemudian anak membuat
bentuk berdasarkan gambar dan orang tua mengirim video dan foto anak pada guru.
Beberapa faktor yang mendukung penerapan permainan konstruktif dalam
mengembangkan kreativitas anak yaitu kebebasan dan sarana dalam bermain serta
peran orang tua dan guru dalam memberikan bimbingan dan dukungan pada anak.
Permainan konstruktif cocok digunakan pada masa pandemi karena permainan ini
lebih efektif dan medianya mudah ditemukan. Permainan ini dapat dilakukan baik di
rumah maupun di sekolah. Permainan konstruktif tidak hanya mengembangkan
kreativitas anak tetapi dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses penerapan
permainan konstruktif yaitu guru memperlihatkan contoh pada anak kemudian anak
membuat karya berdasarkan contoh ataupun keinginannya dapat mengembangkan
kreativitas anak. Adapun faktor-faktor yang mendukung yaitu kebebasan dan sarana
bermain untuk bereksplorasi, bimbingan, arahan dan dukungan serta kerja sama
orang tua dan guru. Permainan konstruktif juga lebih mudah digunakan pada masa
pandemi karena dapat mengembangkan berbagai kemampuan, tidak hanya
kreativitas anak. Selain itu, permainan ini medianya mudah ditemukan dan dapat
dilakukan di rumah maupun di sekolah.
A. Kesimpulan
Penerapan permainan konstruktif dalam mengembangkan kreativitas anak di
masa pandemi pada siswa kelompok B TK Pancamarga Mattirowalie Kecamatan
Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
1. Proses penerapan permainan konstruktif dalam mengembangkan kreativitas
anak. Proses penerapan permainan konstruktif yaitu terlebih dahulu
memberikan arahan pada anak, kemudian guru memberikan contoh atau cara
memainkannya. Guru juga memperlihatkan beberapa gambar pada anak
kemudian anak membuat bentuk sesuai gambar dan kadang juga membiarkan
anak membuat bentuk berdasarkan imajinasinya. Jika permainan konstruktif
dilakukan secara online, guru mengirim gambar pada orang tua disertai dengan
aturan-aturan yang ada, kemudian orang tua membimbing anak untuk membuat
bentuk sesuai gambar dan aturan yang diberikan guru, dan orang tua mengirim
video dan foto anak pada guru. Dengan bermain konstruktif anak dapat
mengenal dan membedakan berbagai warna, bentuk dan ukuran, mampu
menyusun bentuk berdasarkan imajinasinya maupun gambar, mampu membuat
karya dengan temannya maupun dengan sendirinya dan mampu membuat
bentuk tanpa meniru temannya.
2. Faktor-faktor yang mendukung penerapan perminan konstruktif dalam
mengembangkan kreativitas anak yakni peran orang tua dan guru, bimbingan
dan motivasi dari orang tua dan guru, dukungan orang tua kerja saa antara guru
dan orang tua, kebebasan dalam bermain agar anak dapat bereksplorasi dan
sarana bermain. Sehingga anak mampu mengkreasikan hasil pemikirannya,
menciptakan karya yang bervariasi, mampu menghasilkan karya sesuai
pembelajaran, mampu membuat hasil karya yang berbeda dan beragam tanpa
meniru temannya, mampu menceritakan hasil karyanya dihadapan orang lain
dan menghasilkan karya secara cepat serta tanpa hambatan dengan
menggunakan bahan yang disediakan.
3. Pada masa pandemi permainan konstruktif salah satu solusi untuk
mengembangkan kreativitas anak karena permainan konstruktif memiliki
beberapa jenis permainan di antaranya bermain balok, lego, dan puzzle.
Permainan ini lebih efektif dan medianya mudah ditemukan serta tidak
memerlukan tempat yang luas untuk bermain. Dengan permainan ini anak-anak
juga senang karena dunia anak bermain sehingga anak bermain sambil belajar
dan permainan ini juga dapat mengembangkan berbagai aspek, bukan hanya
kreativitas saja.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka
saran yang dapat disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda khususnya pada
kreativitas anak oleh karena itu dalam penerapan permainan konstruktif
dilakukan secara online guru harus memberikan penjelasan secara detail pada
orang tua agar orang tua juga dapat memberikan kegiatan bermain dengan baik
pada anak. Jika dilakukan secara offline guru diharapkan memberikan contoh
memainkannya secara jelas dan singkat agar anak juga tidak kebingungan jika
bermain.
2. Dalam penerapan permainan konstruktif dalam mengembangkan kreativitas
anak sangat dipengaruhi oleh kebebasan dalam bermain dan peran orang tua
maupun guru. Oleh karena itu harus memberikan dukungan dan bimbingan
yang lebih pada anak karena sekarang masa pandemi dan pembelajaran
dilakukan daring. Apabila orang tua kurang dalam memberikan bimbingan dan
dalam mengembangkan kemampuan anak maka perkembangan anak akan
kurang baik. Kebebasan anak dalam bermain juga penting karena jika anak
tidak diberi kebebasan maka anak kurang dalam bereksplorasi, dengan
memberikan kebebasan sebagai guru maupun orang tua harus tetap mengawasi
anak ketika bermain.
3. Mengembangkan kreativitas anak di masa pandemi tidak harus juga
menggunakan permainan konstruktif saja. Guru juga harus memberikan
kegiatan bermain lain agar anak tidak mudah bosan.
Ketersediaan
| STAR20210135 | 135/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
135/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
