Peranan Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dalam Mencegah Terjadinya Stress Kerja Guru di MTs Yapis Pattiro Bajo Kab. Bone
Masniar/02.14.3123 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Peranan Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah dalam Mencegah Terjadinya Stress Kerja Guru di MTs Yapis Pattiro
Bajo Kab. Bone. Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peranan gaya
kepemimpinan demokratis kepala sekolah dalam mencegah terjadinya stress kerja
guru di MTs Yapis Pattiro Bajo kab Bone?. Submasalah yaitu bagaimana penerapan
gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah di MTs Yapis Pattiro Bajo kab
Bone? dan Bagaimana peran kepala sekolah mencegah terjadinya stress kerja guru di
MTs Yapis Pattiro Bajo kab Bone? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peranan gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah di MTs Yapis Pattiro Bajo
kab Bone dan untuk mengetahui bagaimana mencegah terjadinya stres kerja guru di
MTs Yapis Pattiro Bajo Kab Bone.
Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data yaitu metode field
research melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dibagi menjadi beberapa tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan gaya kepemimpinan demokratis
kepala sekolah dalam mencegah terjadinya stress kerja guru di MTs Yapis Pattiro
Bajo kab. Bone telah terlaksana dengan baik, karena telah melakukan semua
dimensi-dimensi kepemimpinan demokratis berupa pengembangan sumberdaya yaitu
memberikan dan mengikutkan guru dalam pendidikan dan pelatihan keahlian dengan
melalui berbagai bimbingan, memberikan dukungan serta memberikan peluang
kepada guru untuk melakukan pemanfaatan fasilitas dengan memenuhi segala
fasilitas yang dibutuhkan guru. Melakukan musyawarah dan mufakat yaitu selalu
menetapkan keputusan berdasarkan kepetingan bersama, menetapkan hasil keputusan
yang dapat diterima dengan akal sehat dan hati nurani, memberikan pendapat yang
mudah dipahami serta melibatkan semua warga sekolah dalam musyawarah untuk
menetapkan suatu keputusan. Melakukan Kaderisasi yang sistematis berupa
Menjalankan proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan anggota, melakukan
pemberdayaan potensi dengan melaui tahap pengidentifikasian, rekrutmen, dan
penempatan agar menjadikan guru yang profesional, melakukan evaluasi terhadap
guru dengan cara melakukan supervisi terhadap guru. Melakukan pendelegasian
normatif yaitu Senantiasa melakukan pengembangan organisasi dan memberikan
motivasi terhadap guru. Peran kepala sekolah dalam mencegah stress kerja guru di
MTs Yapis Pattiro Bajo Kab. Bone yaitu dengan menjalin komunikasi yang baik
antara bawahan dan atasan, pemberian motivasi, bimbingan dan arahan pendekatan
secara kekeluargaan, dukungan serta dorongan kepada guru.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah di MTs Yapis
Pattiro Bajo Kab. Bone telah terlaksana dengan baik, karena telah melakukan
semua dimensi-dimensi kepemimpinan demokratis berupa pengembangan
sumberdaya yaitu dengan memberikan berbagai bimbingan pada saat
melakukan pelatihan dan pendidikan, melakukan pengembangan kreativitas
karyawan dengan pemenuhan fasilitas berupa sarana dan prasarana, melibatkan
semua warga sekolah dalam musyawarah untuk menetapkan suatu keputusan
berdasarkan kepentingan bersama. Melakukan kaderisasi yang sistematis untuk
mempersiapkan seseorang menempati suatu posisi tertentu dengan melaui tahap
pengidentifikasian,rekrutmen,dan penempatan agar menjadikan guru yang
profesional, mendorong pengembangan profesi mengkaji dan mengevaluasi
kinerja, melakukan supervisi terhadap guru, melakukan strategi sebagai
educator, menejer, supervisor, motivator.
2. Peran kepala sekolah dalam mencegah terjadinya stress kerja guru di MTs
Yapis Pattiro Bajo Kab. Bone dalam mengatasi masalah stress kerja guru,
dilakukan dengan menjalin komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan,
pemberian motivasi, bimbingan dan arahan, pendekatan secara kekeluargaan,
dukungan serta dorongan kepada guru. Selain itu stress kerja yang dialami guru
masih tergolong stress ringan karna terlebih dahulu guru telah dibekali dengan
berbagai bimbingan, latihan hingga evaluasi untuk mendukung guru menjadi
guru yang profesional.
B. Implikasi
Implikasi yang penulis berikan, sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah sebagai pengendali mutu dan figur sental di
sekolah yang dipimpinnya harus senantiasa berupaya menerapkan gaya
kepemimpinan demokratis, memberdayakan, memotivasi terus menerus dan
hendaknya memperhatikan faktor-faktor penyebab stress kerja guru guna
mendapatkan tingkat kinerja guru lebih baik lagi.
2. Diharapkan kepada guru untuk mampu mengelolah manajemen waktu dengan
baik guna mencegah stress kerja dan saling menjalin kerja sama demi
meningkatkan kinerja guru lebih baik lagi.
3. Diharapkan kepada para peneliti berikutnya agar hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji objek yang sama.
Kepala Sekolah dalam Mencegah Terjadinya Stress Kerja Guru di MTs Yapis Pattiro
Bajo Kab. Bone. Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peranan gaya
kepemimpinan demokratis kepala sekolah dalam mencegah terjadinya stress kerja
guru di MTs Yapis Pattiro Bajo kab Bone?. Submasalah yaitu bagaimana penerapan
gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah di MTs Yapis Pattiro Bajo kab
Bone? dan Bagaimana peran kepala sekolah mencegah terjadinya stress kerja guru di
MTs Yapis Pattiro Bajo kab Bone? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peranan gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah di MTs Yapis Pattiro Bajo
kab Bone dan untuk mengetahui bagaimana mencegah terjadinya stres kerja guru di
MTs Yapis Pattiro Bajo Kab Bone.
Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data yaitu metode field
research melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dibagi menjadi beberapa tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan gaya kepemimpinan demokratis
kepala sekolah dalam mencegah terjadinya stress kerja guru di MTs Yapis Pattiro
Bajo kab. Bone telah terlaksana dengan baik, karena telah melakukan semua
dimensi-dimensi kepemimpinan demokratis berupa pengembangan sumberdaya yaitu
memberikan dan mengikutkan guru dalam pendidikan dan pelatihan keahlian dengan
melalui berbagai bimbingan, memberikan dukungan serta memberikan peluang
kepada guru untuk melakukan pemanfaatan fasilitas dengan memenuhi segala
fasilitas yang dibutuhkan guru. Melakukan musyawarah dan mufakat yaitu selalu
menetapkan keputusan berdasarkan kepetingan bersama, menetapkan hasil keputusan
yang dapat diterima dengan akal sehat dan hati nurani, memberikan pendapat yang
mudah dipahami serta melibatkan semua warga sekolah dalam musyawarah untuk
menetapkan suatu keputusan. Melakukan Kaderisasi yang sistematis berupa
Menjalankan proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan anggota, melakukan
pemberdayaan potensi dengan melaui tahap pengidentifikasian, rekrutmen, dan
penempatan agar menjadikan guru yang profesional, melakukan evaluasi terhadap
guru dengan cara melakukan supervisi terhadap guru. Melakukan pendelegasian
normatif yaitu Senantiasa melakukan pengembangan organisasi dan memberikan
motivasi terhadap guru. Peran kepala sekolah dalam mencegah stress kerja guru di
MTs Yapis Pattiro Bajo Kab. Bone yaitu dengan menjalin komunikasi yang baik
antara bawahan dan atasan, pemberian motivasi, bimbingan dan arahan pendekatan
secara kekeluargaan, dukungan serta dorongan kepada guru.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah di MTs Yapis
Pattiro Bajo Kab. Bone telah terlaksana dengan baik, karena telah melakukan
semua dimensi-dimensi kepemimpinan demokratis berupa pengembangan
sumberdaya yaitu dengan memberikan berbagai bimbingan pada saat
melakukan pelatihan dan pendidikan, melakukan pengembangan kreativitas
karyawan dengan pemenuhan fasilitas berupa sarana dan prasarana, melibatkan
semua warga sekolah dalam musyawarah untuk menetapkan suatu keputusan
berdasarkan kepentingan bersama. Melakukan kaderisasi yang sistematis untuk
mempersiapkan seseorang menempati suatu posisi tertentu dengan melaui tahap
pengidentifikasian,rekrutmen,dan penempatan agar menjadikan guru yang
profesional, mendorong pengembangan profesi mengkaji dan mengevaluasi
kinerja, melakukan supervisi terhadap guru, melakukan strategi sebagai
educator, menejer, supervisor, motivator.
2. Peran kepala sekolah dalam mencegah terjadinya stress kerja guru di MTs
Yapis Pattiro Bajo Kab. Bone dalam mengatasi masalah stress kerja guru,
dilakukan dengan menjalin komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan,
pemberian motivasi, bimbingan dan arahan, pendekatan secara kekeluargaan,
dukungan serta dorongan kepada guru. Selain itu stress kerja yang dialami guru
masih tergolong stress ringan karna terlebih dahulu guru telah dibekali dengan
berbagai bimbingan, latihan hingga evaluasi untuk mendukung guru menjadi
guru yang profesional.
B. Implikasi
Implikasi yang penulis berikan, sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah sebagai pengendali mutu dan figur sental di
sekolah yang dipimpinnya harus senantiasa berupaya menerapkan gaya
kepemimpinan demokratis, memberdayakan, memotivasi terus menerus dan
hendaknya memperhatikan faktor-faktor penyebab stress kerja guru guna
mendapatkan tingkat kinerja guru lebih baik lagi.
2. Diharapkan kepada guru untuk mampu mengelolah manajemen waktu dengan
baik guna mencegah stress kerja dan saling menjalin kerja sama demi
meningkatkan kinerja guru lebih baik lagi.
3. Diharapkan kepada para peneliti berikutnya agar hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji objek yang sama.
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
304/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
