Analisis Kinerja Likuiditas Pada Lembaga Keuangan Syariah Dalam Memberikan Pinjaman (Studi Pada BMT As’Adiyah Sengkang)
Andi Hernianti/01.17.5229 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang kinerja likuiditas pada lembaga keuangan syariah
dalam memberikan pinjaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pihak BMT melakukan kinerja
Likuiditas dalam memberikan pinjaman dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi
BMT dalam memberikan pinjaman. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka
peneliti ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
sosiologi yaitu suatu analisis yang menerangkan suatu keadaan masyarakat yang
dilengkapi dengan struktur gejala sosial yang saling berhubungan dengan
pengimplementasian dalam kehidupan sosial. Dalam penelitian ini peneliti turun
langsung ke tempat penelitian, dengan subjek penelitian BMT AS‟Adiyah Sengkang.
Adapun sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan,
yaitu reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) BMT melakukan kinerja Likuiditas
dengan cara pencapaian target. 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak
BMT dalam memberikan pinjaman yaitu usaha yang tidak produktif, faktor
penghambat atau musibah, dan faktor pembiayaan bermasalah. Dari ketiga hambatan
tersebut dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat beberapa hambatan yang
dihadapi namun pihak BMT akan selalu meningkatkan kinerja yang lebih baik dan
efektif dalam memberikan kepuasan terhadap nasabah ataupun anggotanya.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan
antara lain:
1. Kinerja likuiditas dalam memberikan pinjaman yang ada di BMT yaitu
pencapaian target, dimana dalam pencapaian target ini telah berjalan dengan
seharusnya sesuai dengan fungsi BMT itu sendiri sebagai pemenuhan modal
usaha nasabah untuk kebutuhan usaha produktif yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi pihak BMT dalam memberikan pinjaman
yaitu: 1) adanya usaha yang tidak produktif, tidak berjalan atau adanya kelalaian
dari masyarakat itu sendiri sehingga berpengaruh terhadap besar ataupun kecil
penghasilan yang akan didapatkan oleh pelaku usaha yang akhirnya akan
berpengaruh pula pada penghasilan yang diperoleh pihak BMT, 2) faktor
penghambat/musibah, adanya nasabah yang dalam pembayaran pinjaman
mengalami keterlambatan sehingga pada saat jatuh tempo tidak ada yang bisa
diberikan kepada pihak BMT, namun dalam hal itu, tentunya pihak BMT akan
memberikan keringanan atau rescheduling (perpanjangan perubahan waktu). 3)
faktor pembiayaan Bermasalah dimana pihak BMT tidak memberikan denda
ketika ada nasabah yang terlambat membayar pimjaman sehingga tidak
memberikan efek jerah kepada nasabah tersebut.
B. Implikasi
Berdasarkan hal- hal yang penulis uraikan sebelumnya, penulis
menemukan sebuah pemikiran yang bertujuan untuk dilaksanakan baik
pemerintah dan masyarakat yang sebaiknya menjadi perhatian kita bersama.
Dalam hal ini penulis menyarankan beberapa hal:
1. Pemerintah
Dengan adanya BMT dapat memperluas responden tidak hanya di area
Sengkang saja, namun dapat memperluas sampel pada daerah lainnya
sehingga daya generalisasi hasil penelitian dapat diperbesar dan dapat
mempermudah masyarakat awam untuk menabung/menyimpan, serta
memperluas pengetahuan tentang BMT yang tidak mengetahui sistem kerja
pada BMT.
2. Masyarakat
Agar terjalin kelancaran kerja sama antar BMT dan masyarakat diharapkan
agar masyarakat yang menggunakan jasa BMT dapat menyimpan tanpa
khawatir dengan bunga yang besar.
dalam memberikan pinjaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pihak BMT melakukan kinerja
Likuiditas dalam memberikan pinjaman dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi
BMT dalam memberikan pinjaman. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka
peneliti ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
sosiologi yaitu suatu analisis yang menerangkan suatu keadaan masyarakat yang
dilengkapi dengan struktur gejala sosial yang saling berhubungan dengan
pengimplementasian dalam kehidupan sosial. Dalam penelitian ini peneliti turun
langsung ke tempat penelitian, dengan subjek penelitian BMT AS‟Adiyah Sengkang.
Adapun sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan,
yaitu reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) BMT melakukan kinerja Likuiditas
dengan cara pencapaian target. 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak
BMT dalam memberikan pinjaman yaitu usaha yang tidak produktif, faktor
penghambat atau musibah, dan faktor pembiayaan bermasalah. Dari ketiga hambatan
tersebut dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat beberapa hambatan yang
dihadapi namun pihak BMT akan selalu meningkatkan kinerja yang lebih baik dan
efektif dalam memberikan kepuasan terhadap nasabah ataupun anggotanya.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan
antara lain:
1. Kinerja likuiditas dalam memberikan pinjaman yang ada di BMT yaitu
pencapaian target, dimana dalam pencapaian target ini telah berjalan dengan
seharusnya sesuai dengan fungsi BMT itu sendiri sebagai pemenuhan modal
usaha nasabah untuk kebutuhan usaha produktif yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi pihak BMT dalam memberikan pinjaman
yaitu: 1) adanya usaha yang tidak produktif, tidak berjalan atau adanya kelalaian
dari masyarakat itu sendiri sehingga berpengaruh terhadap besar ataupun kecil
penghasilan yang akan didapatkan oleh pelaku usaha yang akhirnya akan
berpengaruh pula pada penghasilan yang diperoleh pihak BMT, 2) faktor
penghambat/musibah, adanya nasabah yang dalam pembayaran pinjaman
mengalami keterlambatan sehingga pada saat jatuh tempo tidak ada yang bisa
diberikan kepada pihak BMT, namun dalam hal itu, tentunya pihak BMT akan
memberikan keringanan atau rescheduling (perpanjangan perubahan waktu). 3)
faktor pembiayaan Bermasalah dimana pihak BMT tidak memberikan denda
ketika ada nasabah yang terlambat membayar pimjaman sehingga tidak
memberikan efek jerah kepada nasabah tersebut.
B. Implikasi
Berdasarkan hal- hal yang penulis uraikan sebelumnya, penulis
menemukan sebuah pemikiran yang bertujuan untuk dilaksanakan baik
pemerintah dan masyarakat yang sebaiknya menjadi perhatian kita bersama.
Dalam hal ini penulis menyarankan beberapa hal:
1. Pemerintah
Dengan adanya BMT dapat memperluas responden tidak hanya di area
Sengkang saja, namun dapat memperluas sampel pada daerah lainnya
sehingga daya generalisasi hasil penelitian dapat diperbesar dan dapat
mempermudah masyarakat awam untuk menabung/menyimpan, serta
memperluas pengetahuan tentang BMT yang tidak mengetahui sistem kerja
pada BMT.
2. Masyarakat
Agar terjalin kelancaran kerja sama antar BMT dan masyarakat diharapkan
agar masyarakat yang menggunakan jasa BMT dapat menyimpan tanpa
khawatir dengan bunga yang besar.
Ketersediaan
| SFEBI20210251 | 251/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
251/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
