Skripsi ini membahas respon kebijakan perbankan syariah terhadap dampak
Covid-19 ditinjau dari perspektif ekonomi Islam. Pokok permasalahan pada
penelitian, yaitu bagaimana kebijakan Bank Muamalat Capem Bone yang ditinjau
dari perspektif ekonomi Islam terhadap dampak Covid-19 sertabagaiamana
responnasabahtentangkebijakan dampak Covid-19. Masalah ini dianalisis dengan
pendekatan keilmuan dalam bidang ekonomi syariah metode kualitatif dan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan Bank Muamalat
Capem Bone telah direalisasikan dengan baik, mengapa demikian karena peneliti
sudah mengamati langsung Work From Ofiice 50% pelayanan yang dilakukan pihak
karyawan dengan optimal di Bank Muamalat Capem Bone.
Kemudian kesimpulan dari peneliti yaitu bahwa implementasi kebijakan
hanya sistem yang berbeda dari kebijakan WFH,WFO 50%,Digital Bankingsesuai
perspektif ekonomi Islam karena tidak ada aturan yang melarang dan relevan dengan
kondisi serta dari anjuran WHO. Sementara Kebijakan Restrukturisasi melalui
Stimulus Perekonomian Nasional No. 11/POJK.0/2020 terhadap nasabah sesuai
prinsip keadilan. Sehingga mendapatkanpositive responsive bagi nasabah yang
mendapatkan karena diberikan solusi dan sangat diuntungkan. Namun, masih ada
yang tidak sesuai perspektif ekonomi Islam karena tidak ditemukan adanya
pengahapusan utang. Dengan dampak Covid-19 ini merupakan tantangan sekaligus
manifestasi Bank Syariah untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Islam.
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan hasil dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebijakan Bank Muamalat Capem Bone dalam menghadapi dampak Covid-19
ada 2 yaitu secara internal dan eksternal. Adapun kebijakan internal Work From
Home dan Work From Office 50% dan penggunaan Mobile Bankingbagi
karyawan. Kebijakan eksternal Restrukturisasi melalui Stimulus Perekonomian
Nasional No. 11/POJK.03/2020 dan penggunaan Mobile Banking bagi nasabah.
2. Perspektif ekonomi Islam terhadap kebijakan Work From Home dan Work From
Office 50%, Digital Banking. Hanya sistem kerja yang berbeda dari kebijakan
tersebut sehingga dari segi pendapatan tetap halal maka sesuai perspektif
ekonomi Islam dan relevan dengan kondisi serta anjuran WHO. Kebijakan
penekanan penggunaan Muamalat DIN dapat diakses kapan dan dimana pun
akan tetapi nasabah mengeluhkan akan biaya transaksi pada Muamalat DIN.
3. Kebijakan Restrukturisasi disini terdapat campur tangan pemerintah dalam
menyelesaikan masalah ekonomi masyarakat. Restrukturisasi melalui Stimulus
Perekonomian Nasional No. 11/POJK.03/2020 pemberian relaksasi berdasarkan
tingkat permasalahan yang dialami nasabah. Bahwa sesuai pada prinsip
keadilan yang sejalan dengan perspektif ekonomi Islam sehingga mendapatkan
positive responsive karena nasabah diberikan solusi dan sangat diuntungkan.
Namun, tidak ditemukan adanya penghapusan utang sehingga masih terdapat
unsur yang tidak sesuai dengan perspektif ekonomi Islam.
B. IMPLIKASI
Dalam penelitian ini, peneliti dapat memberikan beberapa implikasi sebagai
berikut:
1. Sebagai lembaga publik dibidang keuangan Bank Muamalat Capem Bone
memiliki tanggungjawab terhadap pelayanan masyarakat sehingga diharapkan
menyesuaikan di masa perubahan new normal dari dampak Covid-19.
2. Melakukan perubahan dan mengedukasi masyarakat untuk mengoptimalkan
penggunaan Mobile Banking yaitu Muamalat DIN. Penting melakukan inovasi
dengan peningkatan layanan segi kualitas dan kuantitas pada produk dan jasa
perbankan harus direalisasi menjadi digital banking, dapat dilakukan secara
bertahap dan insiasinya terus-menerus.
3. Perubahan dari dampak pandemi Covid-19 adalah tantangan sekaligus
momentum Islam untuk menifestasi nilai-nilai Islam dan meningkatkan
sumbangsih dimensi syariah. Bank syariah merupakan instrumen powerfull dan
memiliki pilar yang tepat dalam menangani dampak pandemi dengan rencangan
nyata memperdayakan masyarakat. Dengan sosialisasi tinggi dalam perluasan
jaringan sehingga dapat terealisasi pembangunan Otlet tarik tunai ATM di
beberapa lokasi terentu merupakan solusi dari perubahan pada dekade
mendatang.

SFEBI20210122

122/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia