Skripsi ini membahas penilaian kinerja keuangan bank dengan menggunakan
metode EVA (Economic Value Added) merupakan metode yang digunakan dalam
mengukur kinerja keuangan bank dimana fokus penilaian kinerja adalah pada
penciptaan nilai. Dalam penelitian ini pengukuran kinerja keuangan selama lima
tahun pada masing-masing bank yakni Bank Syariah Mandiri dan BRI Syariah,
menggunakan pendekatan keilmuan dengan metode penelitian kualitatif, dimana data
yang digunakan data sekunder diperoleh dari Annual Report Bank Syariah Indonesia
dengan menyajikan uraian dan langkah-langkah hingga memperoleh nilai EVA
(Economic Value Added).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Bank Syariah Mandiri (1) Nilai
NOPAT (Net Operating After Tax) mengalami peningkatan setiap tahunnya (2) Nilai
Invested Capital mengalami peningkatan yang sangat signifikan setiap tahunnya (3)
Nilai WACC (Weight Average of Capital) mengalami peningkatan setiap tahunnya
(4) Nilai Capital Chargers menurun ditahun 2017 kemudian meningkat kembali
ditahun 2018 dan 2019 (5) Nilai EVA (Economic Value Added) menghasilkan nilai
positif setiap tahunnya yang artinya Bank Syariah Mandiri dapat menciptakan nilai
tambah ekonomis, mampu memaksimumkan pendapatan dan dapat meminimumkan
biaya bank. Sedangkan pada BRI Syariah (1) Nilai NOPAT (Net Operating After
Tax) mengalami peningkatan tahun 2015-2016 dan menurun tahun 2017-2019 (2)
Nilai Invested Capital mengalami peningkatan setiap tahunnya (3) Nilai WACC
(Weight Average of Capital)mengalami peningkatan tahun 2015-2016 dan menurun
tahun 2017-2019 (4) Nilai Capital Chargers berfluktuasi tahun 2015-2019 tetapi
nilainya tetap stabil (5) Nilai EVA (Economic Value Added) menghasilkan nilai yang
positif setiap tahunnnya yang artinya BRI Syariah dapat menciptakan nilai tambah
ekonomis, mampu memaksimumkan pendapatan dan dapat meminumkan biaya bank.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja keuangan Bank Syariah Indonesia (Bank Syariah Mandiri dan
BRI Syariah) tahun 2019 yaitu, pada Bank Syariah Mandiri dilihat dari sisi Aset
mengalami peningkatan pada bagian, Kas, Giro dan Penempatan Pada Bank
Indonesia, Giro dan Penempatan Pada Bank Lain, Investasi Pada Surat Berharga,
Piutang, Pinjaman Qardh, Pembiayaan, Aset Tetap Nilai Buku, juga mengalami
penurunan pada bagian, Tagihan Akseptasi, Aset, Penyertaan Modal Sementara
Bersih dan Aset lain bersih. Sedangkan dilihat dari Laba Rugi mengalami
peningkatan pada bagian, Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai
Mūdhārib, Hak Pihak Ketiga ata Bagi Hasil Dana Syirkāh Temporer, Hak Bagi
Hasil Milik Bank, Pendapatan Usaha Lainnya, Laba Usaha, Pendapatan dan
Beban Non-Usaha, Laba Sebelum Zakat dan Pajak Penghasilan, Zakat, Laba
Sebelum Pajak Penghasilan, Beban/Manfaat Pajak Penghasilan-Bersih, Laba
Bersih, Laba Komprehensif, dan Laba Bersih per Saham Dasar, juga mengalami
penurunan pada bagian, Beban Usaha dan Pendapatan Komprehensif Lainnya.
Pada BRI Syariah dilihat dari sisi Aset mengalami peningkatan pada bagian,
Kas, Giro dan Penempatan Pada Bank Indonesia, Giro dan Penempatan Pada
Bank Lain, Investasi Pada Surat Berharga, Piutang Murābahah dan Istishnā,
Pembiayaan Murābahah dan Musyārakah, Ijarah, Pinjaman Qardh, Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN), hanya mengalami penurunan pada bagian Giro dan Penempatan Pada
Bank Indonesia. Sedangkan dilihat dari Laba Rugi mengalami peningkatan pada
bagian Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib, Hak Pihak
Ketiga atas Bagi Hasil Dana, Pendapatan Usaha Lainnya, Beban Usaha, dan Laba
Bersih, hanya mengalami penurunan pada Bagian Laba Komprehensif Tahun
Berjalan.
2. Penilaian kinerja keuangan Bank Syariah Indonesia (Bank Syariah Mandiri dan
BRI Syariah) dengan Metode Economic Value Added (EVA) tahun 2015-2019
yaitu, pada Bank Syariah Mandiri diperoleh nilai EVA positif atau EVA > 0, nilai
EVA tertinggi pada tahun 2019 dan terendah pada tahun 2018. Pada BRI Syariah
diperoleh nilai EVA positif atau EVA > 0, nilai EVA tertinggi pada tahun 2015
dan terendah pada tahun 2018.
3. Perbedaan penilaian kinerja keuangan Bank Syariah Indonesia yaitu Bank Syariah
Mandiri dan BRI Syariah dengan Metode Economic Value Added (EVA) tahun
2015-2019 yaitu, diperoleh nilai EVA positif atau EVA > 0 pada kedua Bank
Syariah tersebut, tetapi nilai EVA Bank Syariah Mandiri lebih tinggi
dibandingkan dengan BRI Syariah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat
disampaikan adalah, sebagai berikut:
1. Bagi Nasabah
Nasabah harus cermat dalam memilih bank yang berkinerja positif,
terpercaya, dan berdaya saing. Dengan memilih bank demikian, nasabah
diharapkan dapat mengantisipasi resiko-resiko yang sering dihadapi oleh bank
sehingga nasabah dapat mempercayakan dananya dengan aman.
2. Bagi Investor
Investor harus teliti atau cermat dalam memilih bank yang berkinerja positif,
terpercaya dan berdaya saing untuk menghindari kerugian kedepannya. Dengan
memilih bank demikian diharapkan dana yang diinvestasikan dapat dipergunakan
dengan baik sehingga investor akan tetap menginvestasikan dananya.
3. Bagi Manajemen Bank
Manajemen bank diharapkan dapat terus meningkatkan kinerjanya sehingga
mendapatkan predikat kinerja positif, agar tetap menjadi pilihan bagi nasabah dan
investor dalam menanamkan dananya.
C. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan implikasi bahwa
dalam penilaian kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan BRI Syariah dengan
metode Economic Value Added (EVA) dapat menilai, mempertahankan, maupun
meningkatkan kinerja keuangan bank.

SFEBI20210061

61/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia