Kesehatan bank merupakan kondisi dan bukti kinerja yang baik bagi suatu
perbankan sekaligus menjadi senjata dalam menarik kepercayaan nasabah dalam
pengelolaan dananya, itulah mengapa kesehatan bank sangat penting. Dengan tingkat
kesehatan yang baik akan mempengaruhi daya saing suatu bank dikarenakan bank
yang dapat berdaya saing adalah bank yang memiliki kinerja yang baik dan unggul
pada profitabilitas, modal maupun aset suatu bank.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Tingkat kesehatan Bank
Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah tahun 2015-2019 ditinjau dengan
menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR), (2) Daya Saing Bank
Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah tahun 2015-2019 ditinjau pada
modal, aset dan laba.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode
dokumentasi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan
publikasi bank yaitu laporan keuangan dan laporan Good Corporate Governance
GCG. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap empat faktor pada Risk Based
Bank Rating (RBBR) yakni, NPF, FDR, GCG, ROA, NOM, dan CAR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat komposit, PT. BNI
Syariah Tbk tergolong dalam kategori sehat pada tahun 2015-2019, kemudian PT.
BRI Syariah Tbk tergolong cukup sehat pada tahun 2016-2017 sedangkan PT. Bank
Syariah Mandiri Tbk tergolong kurang sehat pada tahun 2015. Adapun daya saing
pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk tergolong berdaya saing dilihat dari aset, modal
dan laba pada tahun 2015-2019, kemudian PT BRI Syariah Tbk tergolong berdaya
saing dilihat dari modal pada tahun 2016-2019. Sedangkan pada PT. BNI Syariah
Tbk tergolong berdaya saing dilihat dari aset pada tahun 2018-2019 dan berdaya
saing dilihat dari laba pada tahun 2015-2019.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RBBR (Risk Based Bank
Rating) PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2015 masuk dalam
kategori cukup sehat, pada tahun 2016 dan 2017 masuk dalam kategori sehat,
kemudian pada tahun 2018 masuk dalam kategori sangat sehat sedangkan
pada tahun 2019 masuk dalam kategori sehat.
2. Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RBBR (Risk Based Bank
Rating) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2015 masuk dalam
kategori kurang sehat, pada tahun 2016 dan 2017 masuk dalam kategori cukup
sehat, kemudian pada tahun 2018 dan 2019 masuk dalam kategori kurang
sehat.
3. Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RBBR (Risk Based Bank
Rating) PT Bank Syariah Mandiri Tbk pada tahun 2015 masuk dalam kategori
kurang sehat, sedangkan pada tahun 2016 hingga tahun 2019 masuk dalam
kategori cukup sehat.
4. Penilaian daya saing PT Bank Syariah Mandiri Tbk dilihat dari segi Aset,
Pada tahun 2015-2019 memiliki tingkat daya saing atau berdaya saing
diantara 5 sampel bank yakni PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Negara
Indonesia, BCA Syariah, BTPN Syariah dan Bank Muamalat. Selanjutnya
dari segi Laba, Pada tahun 2015-2019 memiliki tingkat daya saing atau
berdaya saing. Sedangkan dari segi Modal, Pada tahun 2015-2019 memiliki
tingkat daya saing atau berdaya saing.
5. Penilaian daya saing PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dilihat dari Aset, Pada
tahun 2015 hingga tahun 2019 tidak memiliki tingkat daya saing atau kurang
berdaya saing diantara 5 sampel bank yakni PT Bank Syariah Mandiri Tbk,
PT Bank Negara Indonesia, BCA Syariah, BTPN Syariah dan Bank
Muamalat. Selanjutnya dari segi Laba, Pada tahun 2015-2019 tidak memiliki
tingkat daya saing atau kurang berdaya saing. kemudian dari segi Modal Pada
tahun 2016, 2018 dan 2019 memiliki tingkat daya saing atau berdaya saing
sedangkan pada tahun 2015 dan 2017 tidak memiliki tingkat daya saing atau
kurang berdaya saing.
6. Penilaian daya saing PT Bank Negara Indonesia Tbk dilihat dari segi Aset
Pada tahun 2015-2017 tidak memiliki tingkat daya saing atau kurang berdaya
saing, namun pada tahun 2018-2019 memiliki tingkat daya saing atau berdaya
saing diantara 5 sampel bank yakni PT Bank Syariah Mandiri Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia, BCA Syariah, BTPN Syariah dan Bank Muamalat.
Selanjutnya dari segi Laba Pada tahun 2015-2019 memiliki tingkat daya saing
atau berdaya saing. Sedangkan dari segi Modal Pada tahun 2015-2019 tidak
memiliki tingkat daya saing atau kurang berdaya saing.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Nasabah
Nasabah harus cermat dalam memilih bank yang sehat, terpercaya dan
berdaya saing. Dengan memilih bank demikian, nasabah diharapkan dapat
mengantisipasi risiko-risiko yang sering dihadapi oleh bank sehingga nasabah
dapat mempercayakan dananya dengan aman.
2. Bagi Investor
Investor harus teliti atau cermat dalam memilih bank yang sehat,
terpercaya dan berdaya saing untuk menghindari kerugian kedepannya. Dengan
memilih bank demikian diharapkan dana yang diinvestasikan dapat dipergunakan
dengan baik sehingga investor akan tetap menginvestasikan dananya.
3. Bagi Manajemen Bank
Manajemen bank diharapkan dapat terus meningkatkan kinerjanya
sehingga mendapatkan predikat sehat, agar tetap menjadi pilihan bagi nasabah
dan investor dalam menanamkan dananya.

SFEBI20210060

60/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia